BAB 30

3K 225 56
                                    

Enjoyyy

———————

"Kalian boleh menginap asalkan tidak ke kamar Zoey! Satu langkah saja masuk ke sana, aku akan membunuhmu!" tegas Lucas sambil membereskan sisa makanan yang berantakan di meja dan lantai.

Tidak terasa sudah setengah hari mereka hanya mengobrol hal tidak penting dan mengingat masa lalu. Lucas sampai lupa jika ia mengunci Zoey di kamar.

Wanita itu belum makan sejak siang dan sekarang sudah menunjukkan jam sembilan malam.

"Iya iya pergilah! Kau mengganggu tidurku!" keluh Damian, melemparkannya sebuah bantal. Dengan sigap, Lucas langsung menangkapnya.

Teman-temannya itu sudah mabuk dan terkapar dengan berantakan di seluruh ruangan. Benedict yang terlelap di lantai, Damian yang berada di sofa dan mengangkat sebelah kakinya, terakhir Carlos yang tertidur sambil duduk.

Hanya Lucas lah yang masih bertahan karena tidak minum sama sekali. Zoey akan curiga jika ia berbau minuman keras.

Setidaknya sampai ia berani jujur, Lucas tidak akan membuat Zoey takut padanya.

Rumahnya jadi bau karena teman-teman brengseknya itu, Benedict tidak berhenti menumpahkan minuman keras ke lantai. Wanginya sekarang tidak jauh beda dengan club yang sering mereka kunjungi dulu.

Tidak ada pilihan lain, Lucas pun membiarkannya terlebih dahulu.

Yang terpenting sekarang adalah Zoey, ia takut wanita itu terlalu lama menunggu dan menahan lapar.

Mengambil kunci dari saku, Lucas ragu untuk membukanya sekarang. Ia belum siap menatap wajah sendu Zoey yang menatapnya ketakutan. Ditambah lagi ketiga temannya itu menambah buruk keadaan.

Salahnya juga yang membuat trauma itu. Kalau saja Lucas bisa mengulang waktu, ia tidak akan pernah mengizinkan ketiga temannya untuk menjamah Zoey.

Hanya membayangkannya saja, Lucas merasa marah. Pikiran bodohnya yang hanya sesaat itu membuat Zoey takut untuk bertemu orang-orang.

Keuntungan baginya adalah Zoey tidak akan pernah selingkuh darinya.

Menghela napas berulang kali, ia pun membuka pintunya dengan perlahan. Suasana hening menyambutnya dengan dingin, seakan tidak ada orang di sana. Akan tetapi Lucas masih bisa melihat siluet Zoey yang tidur memunggunginya.

Ia semakin merasa bersalah melihat Zoey yang tidur sambil meringkuk. Tangan wanita itu memegang perut dengan kening yang mengerut dalam. Jelas sekali tengah kelaparan.

Tangannya secara spontan mengelus rambut wanita itu dan ikut berbaring di belakangnya.

Untuk sesaat, Lucas dapat merasakan tubuh Zoey yang menegang.

"Ku kira kau sedang tidur, cantik," bisik Lucas yang memeluk Zoey untuk mendekat.

Rasanya sangat menenangkan saat bisa mencium wangi Zoey lagi. Wanita itu sangat wangi hingga membuatnya mudah terlelap.

Tangannya menggantikan bantal Zoey dan kakinya memeluk wanita itu seperti guling. Hanya sebentar sebelum Zoey memukul kakinya kencang.

"Berat, Lucas! Kau ingin membunuhku, ya?" tanya wanita itu mulai kembali ke sikap aslinya.

Tawa geli Lucas terdengar merdu dan dengan perlahan ia membalikkan tubuh Zoey agar menghadapnya. Matanya menatap Zoey menelaah, takut wanita itu tidak nyaman.

Namun, dia tidak menolaknya, membuat Lucas dengan bebas menyentuh Zoey.

Tangannya mengawasi rambut Zoey ke samping sambil mencium wanita itu di seluruh fitur wajahnya. Kening, hidung, pipi, lalu bibir. Zoey sendiri hanya memejamkan mata dan sesekali menguap, belum bisa berbicara banyak.

Trapped with A Spoiled StepbrotherWhere stories live. Discover now