BAB 36

2.2K 260 36
                                    

Enjoyy

——————

Carlos yang mendengar cerita Lucas hanya terdiam di tempat. Ia tidak tahu jika Lucas bisa sejauh itu menyakiti Zoey.

Ia kira setelah malam kematian daddy-nya, Lucas tidak pernah berbuat apa-apa lagi. Namun sampai membuat Zoey trauma dan lupa ingatan? Itu hal yang gila.

Dan Carlos merasa kasihan hanya dengan mendengarnya. Lucas sudah keterlaluan dan Zoey tidak pantas mendapatkan perlakuan seperti itu.

"Lalu dari mana kau tahu dia dari panti asuhan?" tanya Carlos sambil menggenggam gelasnya erat-erat.

Lucas menghela napas berat dan dalam sekali teguk meminum wine di tangannya. Pada akhirnya ia menjilat ludahnya sendiri.

Lucas butuh sesuatu yang memabukkan untuk menjernihkan pikiran. Semua yang berhuhungan dengan Zoey membuat kepalanya berdenyut hebat. Wanita itu selalu berhasil membuat Lucas kalang kabut dan menyesali perbuatannya.

"Aku menemukan surat misterius di laci lemari daddy. Dan kau tahu, isinya berasal dari orang tua Zoey. Dia bukan yatim piatu, aku juga tidak mengerti bagaimana wanita itu bisa berada di panti asuhan," lirih Lucas dengan penglihatan yang berbayang-bayang.

Entah berapa gelas lagi yang akan Lucas minum malam ini, empat botol wine yang sudah berjejer di hadapannya seakan belum cukup.

Ia butuh mabuk. Kalau bisa sampai membunuh dirinya sendiri. Lucas sudah tidak sanggup menunjukkan wajahnya di hadapan Zoey. Yang ia ingat hanyalah raut wajah kekecewaannya.

Berbeda dengan Carlos yang merasa penasaran. Dengan gemas ia mengambil gelas Lucas dan menjauhkannya.

Lucas tampak merajuk dan tidak lama menjatuhkan kepalanya ke atas meja. Matanya sudah terpejam dengan sisi mata yang berair. Pria itu menangis dalam mabuknya.

Dan baru kali ini Carlos tidak merasa kasihan sama sekali.

"Surat misterius apa yang kau maksud, Lucas?" tanya Carlos sambil menepuk bahu pria itu agar tetap sadar.

Lucas tidak boleh tertidur atau Carlos akan mati penasaran.

Alis Lucas menyatu dan ia meraba-raba kantongnya. Kanan, kiri, belakang, seakan tengah mencari sesuatu.

Dan tidak lama pria itu mengeluarkan secarik kertas dari sana.

Kertas usang berwarna kekuningan dengan beberapa bagian yang sobek. Carlos yakin Lucas selalu menyimpannya di saku, terlihat dari lipatannya yang sudah rapuh.

Dengan hati-hati, Carlos membukanya.

Teruntuk Zoey, anakku sayang.

Maaf mama dan papa harus menitipkan mu di panti asuhan. Kami menyembunyikan mu karena suatu alasan, sayang.

Kau harus hidup bahagia, putri cantik ku. Siapapun yang mengadopsi mu nanti, mama harap akan memperlakukanmu dengan baik.

Kami akan menjemputmu secepatnya. Dan sampai saat itu tiba, jaga dirimu baik-baik.

Dengan cinta, orang tuamu.

"Orang tua gila mana yang menulis seperti ini?" sindir Carlos tanpa sadar meremas kertas tersebut di tangannya.

Hanya membacanya saja ia merasa marah.

Carlos tahu bagaimana sulitnya mendapatkan anak, lalu menunggunya lahir selama sembilan bulan. Ia ada di setiap momen itu dengan istrinya.

Dan baginya, orang tua yang meninggalkan anaknya tidak lebih dari orang yang tidak bertanggung jawab.

Lucas yang melihat itu langsung memukul belakang kepala Carlos dan merebut kertas itu. Dengan telaten ia mengembalikannya seperti awal.

Trapped with A Spoiled StepbrotherWhere stories live. Discover now