27. mencari cabang tanpa kehilangan pusat

822 99 2
                                    

###___vote bang___##
























"Sebelumnya juga apa kata ku juga kamu bangun..." Gerutu Revaldo karena mereka bangun kesiangan

"Kok nyalahin.. alarm kamu aja yang ga bunyi.." Marsha menolak di salahkan

"Ya kalo alarm aku ga bunyi harusnya kamu bangun pas alarm kamu bunyi lah.." Revaldo tak mau kalah dari Marsha

"Salah sendiri dari awal juga kan aku nyuruh kamu mandi duluan salah siapa tidur lagi..!!" Timpal Marsha

"Ya kan aku tanya.. sha jam berapa?? Kamu bilang masih pagi.. masih pagi.. gitu Mulu.." kata Revaldo membela diri

"Ya itu karena aku kira masih jam 5 an.. kamu ga inisiatif buat bangun sendiri..!! Aku mau bangun aja kamu tahan tahan..." Ungkap Marsha

"Masih mau lanjutin cekcok nya aja nih?? Ga berangkat-berangkat kita kalo gini terus..!!!" Kata Revaldo

"Yauda ayokkkk..!!" Ucap Marsha berjalan lebih dulu melewati Revaldo

Sedari tadi mereka berdandan untuk bersiap-siap sambil mulutnya tak henti saling menyalahkan satu sama lain karena kesiangan.

Kini Marsha menyesal malah tidur karena jika benar dia tidak tidur sampai matahari terbit mungkin Takan ada agenda kesiangan seperti hari ini.

Jangankan untuk sarapan untuk bisa tepat waktu masuk kampus saja ia sudah tidak bisa.

"Biasa aja dong sha makannya..!! Kaya orang kesetanan gitu..!!" Ucap Katherine

"Iya.. pelan-pelan aja sii sha.. gada yang mau nasgor kamu juga loh.." Ucap Indah

"Abisnya aku laper kak.. tadi pagi belom sarapan..." Ucap Marsha dengan mulut yang masih penuh dengan makanan

"Kata Katherine kemaren kepergok pacar kamu ya sha...??!!" Tanya indah membuat Marsha langsung tersedak oleh makanan sendiri saat mendengar pertanyaan itu.

Uhhhhuuukkk..!! Uhuukkk...!!! Uhuukkk..!!!

"Minum sha.. minum.." ucap indah mendekatkan minuman Marsha agar gadis itu bisa meredakan tenggorokannya yang terasa sakit.

Terlihat matanya meneteskan air mata saking perihnya.

Marsha minum ice tea menggunakan sedotan yang sudah di sediakan, sambil berpikir apa yang harus ia katakan.

Pasalnya Marsha pun bingung bagaimana dia harus mengungkapkan status nya dengan si Revaldo itu.

Dia tinggal seatap, tidur di kamar yang sama, tapi tidak melakukan hubungan badan layak nya suami istri, mereka suami istri di akui oleh agama dan negara tapi ia tidak ingin statusnya itu di ketahui khalayak publik.

Marsha merasa dirinya masih lajang begitu pula dengan revaldo yang tak memprotes atau menuntut hak nya sebagai suami malah mereka sama-sama berencana untuk berpisah.

Jika Marsha berkata Revaldo adalah teman tidur, teman-temannya mana ada yang percaya dua orang dalam kamar yang sama tak melakukan apapun??

Jika Marsha berkata seperti itu apa bedanya marsha dengan wanita-wanita murahan di luaran sana?? Yang haus dengan belaian pria dengan bertopengkan kata 'teman'

Atau tidak Teman-temannya akan menganggap Marsha seperti wanita-wanita yang menjual tubuhnya demi uang.

Marsha berpikir sejenak apa ia bilang kalau Revaldo adalah seorang gay saja?? Ah, rasanya Takan mungkin ia berkata seperti itu.

Siapa pula yang akan percaya??!!!

Wajah Revaldo saja sudah terlihat wajah pria dengan banyak wanita, mata Revaldo sama seperti mata cowok-cowok ganjen yang tidak bisa untuk tidak menengok jika lewat cewek cantik sedikit saja.

Aturan Anti Cinta Where stories live. Discover now