35. Marsha jatuh sakit

828 123 17
                                    



















###___ada yang udah nonton magic hour??? Anjjjiiiirrrr Luna gue cakeppppp beuutttttt cokk...!! Keren gasiii??? Menurut gue keren loh.. tapi agak bengek pas Luna berubah jadi monster 😂😂 gue pikir bakal serem monster nya soalnya dari efek suaranya kaya udah meyakinkan banget gitu kan..??!! Eh pass berubah kenapa jadi badut cokelat 😭😭🤌🏻 plisss pengen ketawa ngakak bangettt 😭😭🤌🏻🤌🏻___###

















###___jot ner bener emang 🤣🤣 ini bukan komentar yang menjudge atau komentar negatif gitu ya, seriusan keren cuma pas jadi monster nya lawak aja 😭😭🤌🏻🤌🏻___###















###____Dah lah, kita Lanjutkan dulu saja.. ada yang udah kangen sama Marsha atau Aldo yang gue buat?? Whehehehe... Vote dulu ya nyinkk.. baca-baca doang vote kagak..!!____###
















Marsha terbangun, ia mengerjapkan matanya yang terasa pedih.

Kedua ujung matanya masih basah, bulir air keluar dari ujung matanya tatkala ia merasakan badannya yang tak nyaman dan sakit.

Marsha mengedipkan matanya pelan, ia melihat langit-langit kamar yang malam kemarin tak ia tempati.

Di sisi samping terlihat tiang yang menggantung sekantong infusan yang menetes, mengalir dengan selang yang terhubung dengan lengan kanannya.

Marsha melirik tangan kanan nya yang sudah terpasang infusan.

Marsha memejamkan matanya sekedar untuk mengingat yang sebelumnya terjadi.

Ia kembali mengingat saat terakhir sebelum ia jatuh pingsan, dimana ia menjerit karena Revaldo membanting gelas kaca ke tembok yang membuat nya kaget.

Pecahan beling terberai kemana-mana, mengotori lantai yang putih.

Dada Marsha kembali sesak, kepalanya baru terasa sakit sekarang.

Sepertinya kepalanya terbentur ke lantai saat pingsan tadi.

Entah kenapa Dada Marsha kembali sesak, pikirannya kembali pusing mengingat kejadian dan masalah yang ia timbulkan.

Kedua matanya kembali meneteskan air mata tanpa suara.

Marsha membuka matanya yang basah dengan nafas yang naik turun.

Marsha melirik ke sebelah kiri, ia baru menyadari tangan kirinya masih di pegang erat oleh pria yang tertidur di sampingnya.

Marsha dengan hati-hati menarik tangannya berharap pria itu tak terbangun karena pergerakannya.

"Sha.... Kamu udah bangun??" Tanya Aldo mengerjapkan matanya mencoba menyadarkan dirinya sendiri.

Gagal sudah Revaldo malah benar-benar bangun sekarang.

Revaldo memeriksa Marsha dengan menempel kan punggung tangannya di pipi dan leher Marsha untuk mengecek apakah gadis itu masih demam atau tidak.

"Masih panas sha.." gumam revaldo dengan posisi duduk.

Plester penurun panas yang menempel di kening Marsha sepertinya tidak efektif, Revaldo membuka plester itu menggantinya dengan handuk kecil yang basah yang telah di perat airnya dari baskom dan menempelkannya di dahi Marsha.

Marsha menelan ludah susah payah, tenggorokannya terasa kering namun ia malu jika harus meminta tolong pada Aldo untuk membawakannya minum.

Marsha terlalu malu karena dirinya yang membuat Aldo marah-marah kini membuat pria itu bersusah payah merawatnya seorang diri.

Aturan Anti Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang