Part 45

1.1K 230 76
                                    

Keesokan harinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya...

      Chenle mengerjapkan matanya berkali-kali, hal pertama yang dia lihat adalah wajah jisung yang tengah tertidur di brankarnya dengan tumpuan tangannya yang dia jadikan bantal.

Chenle tersenyum melihat wajah damai jisung yang tertidur, dia mengusap pipi jisung halus agar jisung tidak terganggu.

"Kau pasti lelah ya, wajahmu terlihat letih jie, tapi kau sangat lucu saat tidur seperti ini" gumam chenle pelan

"Maaf ya jika dulu aku sempat membencimu, maaf aku pernah merasa iri pada adikku yang selalu di banding-bandingkan dengan aku, aku tidak tau jika kau banyak terluka karena aku dan yang lainnya, setelah aku tau aku bahkan merasa sangat menyesal walau aku tidak ingat apapun"

"Sekarang aku tau kenapa kau bersikap kasar dan egois saat itu, kau memang pantas untuk egois jie, wajar jika kau bersikap seperti itu, sekarang egoislah untuk kebahagiaanmu sendiri, aku minta ma.." ucapan chenle terhenti saat jisung membuka matanya dan itu membuat chenle sedikit tersentak kaget.

"J Jie, kau sudah bangun? Sejak kapan?" Tanya chenle

"Sejak kau mengelus wajahku" jawab jisung

"Jadi kau dengar semuanya? Kau...." Chenle menurunkan pandangannya dari mata jisung

"Maafkan aku jie, maaf jika aku penyebab kau hampir mati dan pernah mendorongmu, aku.." ucapan chenle terhenti saat jisung menyelanya.

"Kau juga berhak marah chenle, jika kau mewajarkan sikapku, bukankah aku juga harus seperti itu?" Ucap jisung menatap chenle

Chenle menatap jisung lagi sekarang.

"Kau tidak pernah berubah chenle, kau selalu memahamiku dari dulu, dulu aku sangat kekanakan hingga aku tidak mau mendengar penjelasan mu atau yang lainnya, tapi papa bilang padaku tidak ada orang yang terlahir jahat di dunia ini, hanya keadaan saja yang membuat mereka terkadang terpaksa melakukan itu"

"Aku tau chenle, aku mengerti kenapa dulu kau mendorongku, saat itu kau sedang kesal, kau juga tidak sengaja melakukan itu"

"Dulu mungkin aku kecewa karena kau menyembunyikan ini semua dariku, tapi aku tau alasannya sekarang, kau hanya tidak ingin membuat aku kecewa padamu iya kan? Kau hanya takut aku terluka"

Jisung menarik lengan chenle untuk dia pegang "chenle, aku sudah dewasa, aku bukan anak kecil lagi, aku mengerti semua keadaanya sekarang, jadi kau tidak perlu merasa bersalah lagi hm" tutur jisung

Chenle menatap jisung berkaca-kaca "kau itu adikku atau hyungku? Kenapa kau bertingkah seolah lebih bijak dariku hm" ucap chenle menarik kuping jisung pelan

Jisung tertawa "aku memang lebih pintar darimu chenle, jangan lupa jika aku terkenal sebagai siswa jenius di universitas"

"Cih sombongnyaaaa" decih chenle lalu di susul dengan tawanya.

JIE story Season 2 (I'am not a Jie)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang