KEHIDUPAN KEDUA
"aku tidak ingin kembali, aku sudah bahagia, tolong jangan rebut kebahagiaan ku lagi"
"biarkan aku egois untuk kali ini"
Ini memang kehidupan kedua tapi bukan berarti ada kesempatan kedua, karena kesempatan kedua itu sudah lama be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
1 MINGGU BERLALU. . . Sudah satu minggu syina tinggal di rumah itu, tidak terjadi apapun, tapi chenle dan jisung terkadang sering berebut syina pada waktu tertentu.
Entahlah apa syina yang pandai mendapatkan hati mereka, atau chenle dan jisung memang menyukai syina yang menurut mereka sangat asyik di ajak bermain.
Jisung dan chenle juga akan terlihat menggemaskan saat bersama syina, sering beradu mulut, dan bertengkar seperti anak kecil, padahal mereka sudah sama sama menyelesaikan semester 1
Hari menjelang sore, jisung entah pergi kemana bersama tara dan JB, jaemin juga ikut bersama mereka, chenle juga sebenarnya di ajak tapi chenle memilih untuk tidak ikut.
Entahlah, hari ini chenle sedang tidak mood untuk pergi kemana-mana, lagipula kasihan renjun atau jeno pulang nanti jika tidak sda siapa-siapa di rumah, pikir chenle.
"Cookis?" Tawar syina pada chenle yang tengah duduk sendiri di taman halaman depan.
"Uisa, kau membuatku sedikit kaget saja" ucap chenle lalu mengambil satu cookis di piring yang syina bawa.
"Boleh saya duduk disini?" Tanya syina dan chenle mengangguk
"Apa ini beli? Kenapa bentuknya lucu sekali?" Tanya chenle sedikit terkekeh melihat cookis dengan berbagai bentuk tema laut itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Saya membuatnya sendiri khusus untuk tuan chenle, coba lah rasanya, saya tidak tau ini enak atau tidak karena saya sudah lama sekali tidak memasak di dapur" jelas syina
"Sungguh? Untukku?" Senang chenle dan syina mengangguk
Chenle memakan cookis bentuk lumba-lumba yang dia ambil pertama kali.
"Bagaimana?" Tanya syina penasaran
"Ini sangat enak uisa, rasanya bahkan lebih enak dari kue-kue mahal yang selalu apa beli, pasti uisa bohongkan? Ini pasti beli kan? Hayo ngaku" tukas chenle
"Hahaha tidak tuan, aku sungguh membuatnya, apa kau tidak melihat bajuku bahkan masih ada beberapa adonan menempel hm" ucap syina
"Ooohh aku tau, apa uisa dulunya tukang kue? Atau seorang koki?" Tebak chenle menunjuk syina agar mengaku
