KEHIDUPAN KEDUA
"aku tidak ingin kembali, aku sudah bahagia, tolong jangan rebut kebahagiaan ku lagi"
"biarkan aku egois untuk kali ini"
Ini memang kehidupan kedua tapi bukan berarti ada kesempatan kedua, karena kesempatan kedua itu sudah lama be...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sore Hari...
Jisung tengah berkutat di dapur, dia tengah memotong buah apel dan memasukannya ke blender untuk membuat jus milik jaemin.
Jisung tidak sadar jika sedari tadi dia tengah di perhatikan oleh seseorang, dia nampak tersenyum bangga melihat jisung yang banyak sekali perubahan.
Bruk! jisung sedikit kaget saat seseorang memeluknya dari belakang.
"Astaga renjun hyung kau membuatku kaget, kapan kau sampai rumah? apa kau butuh sesuatu?" Tanya jisung
Renjun melepaskan pelukannya "kenapa kau bisa tau ini aku?" Heran renjun
"Karena jika jeno hyung atau jaemin hyung yang memelukku dagu mereka selalu bertengger di bahuku, kalau renjun hyung kan tidak sampai, jika chenle yang memelukku itu sangat tidak mungkin, dia taundure seperti jeno hyung dulu" jelas jisung tanpa melihat wajah renjun yang sudah sebal itu.
"Jadi secara tidak langsung kau bilang hyung pendek begitu?" Ucap renjun sebal
Jisung mengangguk lalu menatap renjun "lihat? Jie bahkan harus sedikit menundukan mata untuk menatap mata hyung iya kan" ucap jisung lalu mulai menyalakan blendernya.
"Bukankah seharusnya kau yang menanggilku dengan sebutan jisung hyung renjun?" Goda jisung
"Hahahahaha aku bercanda hyung, apa kau butuh sesuatu? Biar aku buatkan" tanya jisung
Renjun menggeleng lalu tersenyum "Kenapa kau cepat sekali dewasa sih hm?"
"Lalu apa aku harus menjadi anak kecil terus? Aku ini calon pilot hyung, aku memang tidak bisa menaiki sepeda tapi aku bisa menerbangkan pesawat nanti hihihi" jawab jisung
"Iya-iya si calon pilot" gemas renjun mencubit pipi jisung.
"Hyung aku akan berikan jus ini dulu pada jaemin hyung, hyung juga ganti baju mu, sangat sesak melihat hyung yang selalu memakai jas kantor seperti itu" ucap jisung hendak pergi tapi panggilan renjun menghentikannya.
"Jie" panggil renjun
"Iya hyung" jisung berbalik menatap renjun "Ada apa hyung? Apa ada masalah?" Tanya jisung karena melihat tingkah renjun yang terlihat gugup.
"Mmmm i itu soal m mark hyung kau..." ucapan renjun terhenti saat jisung menyelanya.
"Maaf hyung tolong bilang pada mark hyung aku sudah memaafkan nya dan haechan hyung, tapi untuk saat ini aku belum ingin bertemu ataupun berkomusikasi dulu dengan mereka" ucap jisung lalu pergi meninggalkan renjun begitu saja
Jujur jisung memang sudah memaafkan keduanya, jisung juga tidak ingin lagi menyimpan dendam apapun terhadap siapapun bahkan terhada eomma nya itu.
Dia ingin benar-benar mengubur semuanya, menghilangkan semua kenangan buruk dan ingin hidup dengan tenang.
