CHAPTER 32: Mutasi Makhluk Hidup

1.4K 163 16
                                    

Chapter 32 | Putar Balik Fakta

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

3.546 suka
smas.widitama Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh, shalom, om swastiastu, namo budhaya, salam kebajikan.

Dengan adanya postingan ini, kami segenap pengurus, guru, dan staff SMA Widitama akan menuliskan penjelasan secara singkat terkait isu yang beredar. Tentang unggahan foto bukti pembayaran uang bangku bertanda tangan materai di website resmi kami, adalah tindakan oknum tidak bertanggungjawab yang sudah meretas dan menyebar berita HOAKS. Adapun bukti berupa rekaman hasil CCTV di atas, menunjukkan beberapa siswa SMA Widitama tengah melakukan aksi pembobolan di malam hari. Dengan ini, kami memberlakukan sanksi berat bagi mereka agar tidak mengulanginya lagi. Kami selaku keluarga besar SMA Widitama ingin membersihkan kembali nama baik almamater dari beredarnya berita palsu. Sekian penjelasan yang dapat disampaikan, semoga tidak ada lagi isu atau berita palsu yang menyebar di sosial media.

Sheyna menatap tidak percaya dengan apa yang baru ia lihat, postingan berupa rekaman CCTV malam itu berhasil diunggah di akun resmi SMA Widitama.

Dan yang lebih mengejutkannya lagi, kalimat klarifikasi yang menegaskan bahwa berita yang beredar adalah hoaks adalah kebohongan besar pada publik. Gadis itu membuka kolom komentar dengan hati yang memanas.

Laks.itaria___
Jadi yang nyebarin berita hoaks muridnya?

Kaleanihh
Ini gue harus percaya yang mana

Maujadianime
Kalo buktinya kaya gini sih, bisa jadi muridnya yang bermasalah

Sepatujaehyunnnn_
Logika aja, ngapain murid muridnya senekat itu kalo gak ada apa-apa? Ya kali, sama aja bunuh diri

_Oncesejati
Sebanyak itu loh yang ngebobol, masa gak ada something🤔

Kripik.kaca
Oalah, murid sama sekolah sama-sama gak bener!

Ithinkimpretty
Seru banget bacain komen

Sheyna meletakkan tasnya dengan kasar ke atas meja belajar. Baru menginjakkan kaki di rumah, bahkan belum sempat mengganti seragam sekolahnya, ia sudah dibuat naik pitam oleh permainan politik Bu Deana.

Gadis itu mondar-mandir di balik pintu kamarnya sembari menggigiti jemari. Memikirkan semua hal acak yang sialnya tersusun menjadi serangkaian benang kusut.

"Berarti ada yang unggah bukti pembayaran itu di web?" monolognya.

"Ata? Pasti dia. Tapi kapan? Dia kan lagi masa skorsing, gak mungkin bisa sebebas itu dari pengawasan ortu."

Bukan Kelas Unggulan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang