34-BALIKNYA ANAK BERPRESTASI

599 89 21
                                    

📌TANDAI TYPO, ga smpt ngedit soalnya

🕊 H A P P Y R E A D I N G 🕊

🩰💌🌷ᴸᵒᵛᵃᵇˡᵉ ᵃⁿᵈ ᴬᵈᵒʳᵃᵇˡᵉ🧸🦋🎀

***

Beberapa bulan telah berlalu, semuanya masih seperti biasa, berjalan normal tanpa hambatan. Begitupun dengan hubungan Gibran dan Adara, mereka tampak lebih dekat sekarang.

"WOI! Hari ini anak yang Olim di Milan balik." Beritahu Irsyad.

Mereka semua tampak seperti tak berminat dengan hal yang di sampaikan Irsyad barusan. Memang tak penting.

"Palingan ntar bu Liza si bibir merah ngebanding bandingin kita." Celetuk Noah.

"Iya tuh, gue palak ngeliatnya." Tambah Kevin.

"ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH. DI BERITAHUKAN KEPADA SELURUH SISWA BERBARIS RAPI DI AULA. KITA AKAN MENYAMBUT KEDATANGAN SISWA SISWI BERPRESTASI DI SEKOLAH KITA. DI HARAPKAN MEMPERCEPAT LANGKAHNYA."

"Kan, sudah di dalam BMKG." Ucap Rahsya dengan asal.

"Pergi? Kalau gue sih ayo, karena my ayang bubub gue ada di sana." Ucap Noah dengan senyuman yang terkesan gila.

Asep melempar Noah dengan kulit pisang yang ia ingin buang. "ASTAGFIRULLAH, NENG FLAVIO PASTI MAKIN GLOWING!" teriak Asep.

"Cewek gue itu!" Noah kembali melemparkan kulit pisang itu pada Asep.

"Kalau kata gue ayo. Karena nih ya, para anak olim kan kebanyakan cewek, jadi ayo lah udah lama kita ga liat mereka." Tambah kevin.

"GIBRAN AND KONCO KONCO, CEPAT DATANG KE AULA. KALAU DUA MENIT KALIAN TIDAK SAMPAI, KALIAN TIDAK IBU NAIKKAN KELAS!" Suara nyaring milik Bu Liza lagi lagi mengalihkan mereka.

"ASTAGA SYAITON! SUARA IBU UDAH KAYAK GELEDEK!"

"Suara lo juga, Asep bego!" Balas Galih.

"Aula." Gibran memakai jaketnya dan berjalan terlebih dahulu, diikuti yang lainnya.

***

"Gibran mana, ya?" Gadis dengan rambut terurai rapi itu melirik kesana ke mari mencari kekasihnya.

"Dar, itu Salsa, noh." Ujar Vio sembari menunjuk seorang gadis yang berdiri di depan dengan senyumannya yang terus ia tebarkan.

"Pantas Gibran suka, orang cantik begitu." Ujar Vio. "Tapi sayang, hatinya ga." Sambungnya lagi.

Adara hanya melirik Salsa sekilas, dia kembali mencari Gibran. "Mana sih?"

Bahu Adara di ketuk dua kali, hingga gadis itu berbalik. "Cari siapa, sayang?" Ucap laki laki dengan headband putih.

Adara tersenyum manis, "cari kamu, dari mana aja sih?"

"Dari kantin sama yang lain, nih buat bayi kecil." Gibran menyodorkan setangkai permen lolipop untuknya.

Adara pun mengambilnya. "Makasih, Gibran. Sana gih balik ke barisan. Jangan lirik lirik Salsa ya! Awas lo!" Ancam Adara sok galak.

GiDara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang