43-KENAPA MASIH HIDUP?

450 71 15
                                    

📌TANDAI TYPO, ga smpt ngedit soalnya

Baca, resapi, jangan loncat loncat, siapkan hati dan playlist lagu kalian.

🕊 H A P P Y R E A D I N G 🕊

🎶Kepada Hati : Cakra Khan🎶

...

"Kenapa gue masih hidup, Gib?!" Teriak Adara.

Gibran membawa gadis itu kedalam pelukannya, dia mengusap sayang punggung Adara. "Jangan ngomong gitu, Ra. Itu tandanya Tuhan masih ngasih kamu kesempatan buat hidup, jangan kamu sia siain."

"TAPI APA GUNANYA GUE HIDUP KALAU GA BISA NGELIAT, GIB?? apa gunanya.." lirih Adara.

Yah, gadis itu buta. Karena benturan yang kuat mengenai kepalanya, mengakibatkannya harus mengalami buta seumur hidup.

Seminggu sudah dia tak sadarkan diri semenjak kejadian itu, akhirnya dirinya kembali tersadar dengan keadaan gelap, dia buta.

"Tapi ga guna lagi, Gib. AKU BUTA! AKU GA BISA NGELIAT LAGI, DISINI GELAP, GIB!" Adara terus terisak. "Tolongin aku, cariin cahaya supaya aku bisa ngeliat kamu, Gib. Aku takut gelap.."

"Iya, nanti aku cariin kamu cahaya, ya. Tapi ga sekarang." Ucap Gibran menenangkan Adara.

Perlahan, isakan tangis Adara menghilang. Gibran melerai pelukan itu dan menghapus jejak air mata di pipi Adara.

"Makan, ya??" Tawar Gibran.

Adara menggeleng. "Nggak, aku ga mau makan." Tolak Adara.

"Tuhan jahat, Gib." Ucapnya. "Dia udah ngehancurin aku, nyakitin aku, tapi kenapa aku masih di biarin di bumi dengan keadaan aku ga bisa ngelihat? Aku udah cukup tersiksa saat aku bisa melihat, apalagi aku ga bisa ngelihat kayak sekarang, Gib. Aku tambah hancur.." Adara kembali menjatuhkan air matanya untuk yang kesekian kalinya.

"Kalau gini ceritanya, bagus kamu gausah datang nyelamatin aku. Biarin aja aku di sana terbakar bi--" Gibran kembali mendekap gadis itu. Kini dia juga ikut menangis.

"J-jangan ngomong gitu, Ra. Aku jadi ngerasa bersalah sama kamu.." ungkap Gibran mampu membuat Adara bungkam, dan hanya menyisakan isakan memilukan darinya.

"Karena aku, kamu jadi gini, karena aku, beban kamu jadi bertambah. Dan karena aku juga kamu sering terluka." Gibran terisak, meskipun pelan, Adara masih dapat merasakannya.

"Aku memang cowok brengsek, Ra. Ga bisa jaga kamu.."

Adara bergeming, dia hanya diam mendengar penuturan dari Gibran. "Kalau seandainya kamu ga dorong aku waktu itu, kamu ga bakal gini. Aku yang ada di posisi kamu sekarang," jeda Gibran. "Setidaknya, berbagi rasa sakit kamu ke aku sedikit, Ra. Jangan kamu semua yang nampung."

"Aku bersedia kalau lo mau marah ke aku, marah aja. Kamu mau pukul aku?? Pukul! Lampiasin semuanya ke aku, Ra. Karena aku yang salah disini."

"Udah, Gib. Jangan gini, aku sedih.. dan semuanya ga salah kamu juga." lirih Adara memang ini bukan sepenuhnya salah Gibran, memang hanya takdirnya yang sudah menentukan.

"Aku memang di takdirin gini, Gib. Hidup ga tenang, terkekang, dan tertutup dunia luar, aku ga bisa ngerasain kebebasan. Tuhan yang jahat, bukan kamu.." tambahnya lagi.

GiDara (END)Where stories live. Discover now