25

18K 2.9K 578
                                    

Halo gaes, makasih ya udah mau nungguin. Sebenernya pengen banget update rutin seminggu sekali tapi kayak pada males komennya T_T. kayak nulis satu dua kata sesulit itu kaaaaaaaah, nah bayangin nulis ribuan kata wkwkwkwk. Namun, aku tetep mengapresiasi yang udah bersedia vote dan komen ya. Terima kasih.

***

Pukul dua belas malam lewat saat pintu apartemen Mila diketuk dan disertai satu IMessages masuk.

'Gue di depan.'

Sebanyak apapun keinginan Mila untuk mengabaikan Andaru yang sempat membuatnya menangis ketakutan, gadis yang baru selesai mandi itu tetap membukakan pintu untuknya. Bagaimanapun, Dru yang mengantarnya pulang dalam keadaan selamat, juga sempat menenangkannya.

Di tangan kanan pria itu terdapat satu kantong ecobag yang kemudian dia serahkan untuk Mila. "Nih," ucapnya.

"Apa?"

Pria yang mengenakan kaos abu-abu itu tidak menjawab, membuat Mila mengintip sendiri apa isi di dalamnya. Mata bulat gadis itu mengerjap saat mengetahui apa isinya. Ada menstrual-pad, susu cokelat, dua cup es krim McD dan chamomile tea. Tiap kali Mila berpikir kalau laki-laki ini merupakan manusia paling bajingan di dunia, selalu saja ada sisi manis yang membuat Mila mengubah pikiran tentangnya.

"Es krimnya satu lagi punya gue, so can I come in?"

Mila tetap diam hingga kepalanya sedikit mengangguk, memperlebar pintu dan mempersilahkan Andaru masuk. Mengabaikan risiko kalau mereka hanya berdua —pria itu bisa saja berbuat gila— mengingat Rani masih menginap di rumahnya.

Andaru langsung duduk di sofa, mengambil kembali ecobag dari tangan Mila untuk mengeluarkan cup es krim miliknya. Dia melirik Mila yang diam saja,

"You okay? Coba pake menstrual-pad kalau perut lo masih keram. The first day is the worst one, right?"

Gadis yang mengenakan piyama salem itu membenarkan dalam hati. Memandangi sebentar, dia mengambil menstrual pad-nya dari dalam kantong, berjalan masuk ke kamar untuk menempelkan di bagian bawah perutnya. Sebelum balik lagi dengan mendapati Andaru makan es krim McD tengah malam begini sambil menonton televisi yang menyala.

Mila sedang tidak mau makan es krim sebenarnya, tapi melihat bagaimana Andaru menikmati es krimnya, Mila jadi mendadak berselera. Maka dari itu, dengan tampang poker face, dia mengambil perlahan satu cup es krim di atas meja beserta sendoknya dan perlahan menyantapnya. Lucu ya, kemarin pria ini bikin dia makan mie instan tengah malam, sekarang malah es krim. Memang enak, sih, dan bukan hanya tenggorokannya saja yang lega, tapi sesuatu dalam dirinya juga.

"Sorry," ucap Mila akhirnya, atas segala tingkah lakunya yang kelewat labil dan kekanak-kanakan. Dalam hati yang terdalam, dia tetap merasa bersalah.

"Okay, I understand," balas Dru enteng. Berbeda dari beberapa jam sebelumnya di mana dia kelihatan emosian dan cepat naik darah, kini pria itu bertingkah layaknya manusia paling pengertian. Apakah ini karena eskrimnya? "Walau lo nyebelin banget, tapi ya udah gak apa-apa."

"Beneran?"

Dru menunda menyantap es krimnya sebentar, "Gue paham kalau pre-menstrual syndrome ataupun masa haid itu terjadi perubahan hormon, jadi kalau lo jadi lebih sensitif atau gimana, ya nggak apa-apa."

Mila mengulum senyumnya.

"Perut lo masih keram?"

"Udah mendingan."

"Gue bikinin tea, ya?"

"Gak usah."

"Gue bikinin teh, biar lo bisa tidur."

Love For Rent (Antagonist Love Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang