chapter 9 pintu ke 2

392 43 10
                                    

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

.
.
.
.
.

happy Reading

Ruan nanzhu memperhatikan cincin yang ia pakai, menghiraukan pertanyaan li qiushi, cicin mawar yang sebelum nya ia dapat di pintu sebelumnya kembali berkedip

"Pintu" Ruan nanzhu membuka suara

"Belum sepenuhnya?" Li jiushi bertanya

"Kurasa begitu, pintu sebelumnya hanya permulaan untuk kembali, bukan seutuhnya " Ruan nanzhu sepertinya sudah menebak bahwa pintu sebelumnya terlalu mudah untuk di lewati , jadi kemungkinan besar akan ada pintu selanjut nya yang akan datang ke pada mereka.

"Kenapa begitu cepat? " Li jiushi cukup merasa ini terlalu cepat untuk sekedar pintu selanjutnya karna biasanya akan berjarak dua hari dari pintu yang sudah di selsaikan.

Ruan nanzhu tidak menjawab, sejujurnya ia tidak menyangka akan secepat ini

"Peluk aku, sayang" Ruan nanzhu mengucapkan tanpa malu, sebelum ia kembali kedalam pintu.

"Emm" Li jiushi berdehem dan merentang kan tangan nya, ruan nanzhu menyambut dengan agresif

"Aku akan segera kembali, tunggu aku"

Suara ruan nanzhu terdengar berat dan basah di telinga li jiushi, tanpa tidak tahu malu ruan nanzhu menggigit kecil leher li jiushi

"Hentikan nanzhu ada pintu yang harus kamu selesaikan, setelah ini kamu bebas melakukan apapun" Li jiushi mendorong ruan nanzhu agar terlepas dari dirinya.

Setelah acara acara menggigit selsai

Ruan nanzhu membuka pintu apa saja. ketika ia membuka pintu selembar petunjuk jatuh di bawah kaki ruan nanzhu setelah mengambil kertas petunjuk ia
lalu masuk kedalam pintu.

Di lain tempat

"Perut ku sakit" gumamnya memegang perut

"Ge..Di mana toilet "lanjut Qianli, dirinya melupakan seluk beluk vila.

" Di sebelah sanah"jawab Yixie mengerutkan dahi nya.

Setelah mendengar petunjuk arah toilet dengan cepat Qianli melesat.

"Berapa lama dia tinggal di sini? " Wu qi bertanya.

......

"Dimana dimana toilet nya"monolog nya dengan tidak sabar.

LIVE OR DIEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant