Chapter 9

10 4 2
                                    

Dilain tempat, radit dan yang lainnya sedang menunggu raga dan liam untuk mencapai garis finish, namun tak kunjung terlihat.

"Weh ini si raga kemana dah? kagak nongol-nongol." ucap david.

"Si liam juga sama." sahut reyhan.

"Apa jangan-jangan mereka baku hantam lagi ditengah jalan?!" ucap david dengan suara yang keras.

"Goblok." ucap reyhan sembari memukul kepala david.

"Sakit bego." protes david.

"Ya lagian lu ngapain ngomong begitu, gak jelas." ucap reyhan.

"Y."

Tidak lama kemudian, terdengar suara motor yang menuju ke arah mereka. Semua orang yang berada disana langsung menengok ke arah suara dan penasaran siapa yang akan sampai lebih dulu.

"Siapa tuh." ucap reyhan sembari memperhatikan motor tersebut.

Setelah motor tersebut mencapai garis finish semua orang langsung bersorak dan bertepuk tangan.

"Lu hubungin liam sekarang" ucap dewa kepada sagara.

"Gue kira liam." ucap sagara sembari mencoba menghubungi liam

Disisi lain, motor tersebut sudah terparkir didekat motor radit dan yang lainnya, kemudian si pengendara motor pun turun dan membuka helm full face nya.

"Eh anj-" pekik david tertahan.

"Berisik bego, ngapain lo teriak." tegur reyhan.

"Ya maaf, namanya juga kaget."

"Helo bro, gue back." ucap raga sembari menghampiri teman-temannya.

"Wah hebat nih temen gue, menang bro?" sapa david sembari merangkul raga.

Sementara farraz celingukan seperti mencari sesuatu, "Ga, seriusan lo menang?" tanyanya.

Sontak radit, reyhan, david, dan raga pun menoleh ke arah farraz, "Pake nanya." ucap reyhan.

"Raga sampe duluan, berarti dia menang dong." sahut radit.

"Iya sih, tapi ini si liamnya kok ga sampe-sampe? emang se jauh itu ya ga selisihnya?" tanya farraz lagi.

"Gak, malah imbang mulu." jawab raga.

"Lah? terus si liamnya mana?" tanya reyhan.

"Tadi gue ama dia hampir nabrak orang, eh taunya orang itu si mala, dan mereka tuh temen masa kecil. Jadi yaudah gue suruh aja tuh si liam nganterin dulu si mala terus gue surend." jelas raga.

"LAHH?!" ucap mereka berempat serentak.

"Serius lu ga?" tanya farraz.

"Duarius."

"Jadi ini kita menang atau kalah?" tanya radit.

"Mana gue tau." sahut david.

"Lu nyerah dari balapan atau nyerah buat dapetin mala?" lanjutnya.

"Ngomong sekali lagi gue sumpel mulut lo pake aspal." sahut raga.

"Yakan siapa tau lu nyerah buat dapetin mala karena tau temen masa kecilnya siapa."

"HEH! maksud lu apa hah?! sini lu, gue jahit mulut lu." sewot raga.

"Canda elah."

Kemudian mereka mendapati dua orang laki-laki yang sedang menghampiri mereka, itu adalah dewa dan gara.

"Yo!" sapa dewa.

"Sorry ganggu." lanjutnya.

"Apaan?" tanya reyhan.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 15 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RADINAWhere stories live. Discover now