20: confessions

1.3K 251 197
                                    

Notes: halooo... udah nungguin ya? Hmm sesuai judul chapter emang chapter ini isinya itu semua, terus saran gue, lu pada baca ini pas lagi sendiri aja, jangan pas lagi nongkrong, lagi arisan, acara keluarga, ngedate apalagi sambil ngonser TDS 3 (ahay 3 hari lagi)... soalnya yaa gitu deh. Yauda ah vote dulu sama komennya yang banyak yaaa... muah!



20.

Laporan-laporan event telah masuk dari departemen-departemen terkait ke meja Bergas, sang direktur utama telah mengkaji beberapa laporan dan memanggil para BOD nya untuk membahas hasil kerja tersebut untuk selanjutnya dirangkum dalam laporan kuartal satu.

"Good job, saya paling suka dengan hasil event tahun baru dan surprisingly Chinese New Year achievement-nya lebih bagus dari Valentine ya." Bergas bergumam, "oh iya, kenapa malam ini dan weekend ada kenaikan reservasi yang signifikan ya?" tanya Bergas.

"Ada libur pak besok dan lusa, terus kalo weekend ini di functional hall mall dekat Blu city itu ada konser pak, jadi banyak yang menginap agar akses ke konsernya dekat." Jelas Devina.

"Oke," Bergas menutup laporan ditangannya, "saya minta list long weekend tahun ini ya."

"Baik pak." Devina langsung membuat catatan.

"Oke, meeting sudah selesai, kalau tidak ada yang mau didiskusikan lebih lanjut bisa kembali bekerja lagi semuanya." Bergas menutup meeting dan seluruh BOD beranjak keluar dari ruangan Bergas kecuali Ethan.

"Pak saya minta waktu sebentar untuk bahas rencana event, hanya singkat aja kok." Ujar Ethan.

"Boleh." Ujar Bergas, "gimana?" tanyanya saat seluruh BOD sudah keluar.

"Pak, sebentar lagi kita masuk bulan ramadhan, untuk event kalau seperti tahun lalu sudah pasti akan penuh di buffet buka puasa, untuk menambah jumlah pax sih usul saya kita tambah meja terutama di area outdoor, dan saran dari tim saya adalah membuat dua gelombang; buka puasa dan makan malam." Jelas Ethan

"Gimana tuh?" tanya Bergas.

"Reservasi buka puasa dari jam 17.30 sampai 19.00, dan reservasi makan malam jam 19.00 sampai tutup." Lanjut Ethan.

"Bagus juga, mungkin kita bisa meeting dengan tim kamu." Ujar Bergas.

"Bisa pak, saya panggil Airin setelah ini," Ethan terdiam, "atau bapak mau meeting dirumah aja nanti?"

Bergas menoleh kanan kiri, memastikan tidak ada yang menguping, "engga, dirumah waktunya saya dan Airin istirahat, ga mau diganggu kerjaan."

"Oh... oke..." Ethan kemudian mengeluarkan ponselnya, "saya ijin chat Airin ya pak..."

Bergas mengangguk sekilas sembari menandatangani beberapa berkas.

"oh iya pak... ehm, maaf kalo lancang, tapi... kata Stella bapak sama Airin itu menikahnya di jodohin?"

Bergas terdiam lalu mengangguk, "iya, awalnya begitu."

"Saya ga nyangka."

"Saya juga." Bergas kembali menunduk untuk menandatangani beberapa berkas lagi.

Tok tok

"Masuk."

Airin masuk dengan ipad kuningnya, "bapak panggil saya?"

"Iya, duduk, Ai." Ujar Bergas.

"Wah, panggilannya Ay..." gumam Ethan.

"Ai, A dan I, karena nama dia Airin." Jelas Bergas.

"Oh... ya ga perlu jelasin ke saya juga pak, Ay dari Ayang juga boleh, kan... istrinya..." gumam Ethan.

Airin berdehem, malu rasanya kalau ingat-ingat walau suami istri tapi Airin dan Bergas baru merasakan ciuman pertama mereka beberapa hari yang lalu.

CuldesacWhere stories live. Discover now