28. Behind the Light

273 60 7
                                    

Dalam pelik kau berjuang berperang dalam peran. Tiada lengkara sebab semesta merancang kisah untukmu. Kau hanya perlu bangkit, sambut indahnya hamparan gemintang diatas jumantara ciptaan semesta yang Esa.

.
.
.
.



"Apakah yakin akan dilakukan penangkapan sekarang? apakah sekiranya perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut?"

"Saya mohon Pak, tapi ini tersangkanya adalah adik dari....

"Hwang Hyunjin? angakatan darat tingkat dua itu? penyelidikan apalagi yang harus dilakukan untuk memperkuat gugatan? semua bukti sudah dikumpulkan. Anda hanya memperlambat proses kami, minggir!" Komisaris Jung mendorong Brian yang menghalangi jalannya. 

"Motifnya, kita belum tahu motifnya apa dia membantu Jaemin!" ujar Brian yang memberikan alasannya, sementara para polisi disana satupun tidak ada yang menggubris ucapannya. semuanya fokus berjalan tergesa menuju kediaman Hyunjin. 

Brian tidak putus asa, ia berlari menyusul Komisaris Jung diikuti Nara dibelakang. Sedang para polisi sudah berkumpul di depan rumah sederhana itu. 

"Apakah tidak ingin di bedah dulu? Ini terlalu cepat. Aku bahkan belum bicara dengan Ibunya Hyunjin." Brian kembali memohon, harapannya ia bisa menggali informasi lebih detail mengenai Shin Minah melalui Ibunya Hyujin. Meskipun segala informasi itu sudah cukup lengkap dari pihak kepolisian untuk dibawa ke persidangan, akan tetapi masih ada beberapa informasi penting yang ia ingin ketahui.

Tentang hubungan yang terjadi diantara kedua Ibu dari perwira tersebut.

Dan motif dari saudari Hyunjin yang membantu Jaemin untuk melakukan tindakan sekejam itu.

"Tunggu apa lagi? Semua bukti sudah jelas. Tersisa satu tersangka lagi. Dobrak....

"Tunggu, aku mohon tunggu. Masih ada hal yang ingin aku cari tahu dulu. Kita bahkan belum mengetahui motif tersangka ketiga." Brian menyela, berusaha menghentikan para polisi yang mulai bergerak ingin mendobrak pintu rumah sederhana itu.

"Anda seharusnya tidak dilibatkan di lapangan. Kau tahu itu kan? Tempatmu adalah nanti di ruang sidang." Komesaris Jung menekankan setiap katanya.

"Aku paham, tapi tolong. Kasih aku kesempatan sekali ini, setelahnya aku tidak akan ikut campur di lapangan lagi. Aku tahu ini tidak bisa dijadikan alasan, tapi aku cukup dekat dengan Hwang Hyunjin, ada hal yang aku harus ketahui lebih dahulu dan ini cukup penting untuk dibawa ke ruang sidang." Mohonnya untuk yang terakhir.

Cukup lama Komesaris Jung terdiam, lantas ia mengangguk dan memberikan instruksi para polisi lain agar bersembunyi di sekitar untuk berjaga di area tertentu, berjaga-jaga jika tersangka melarikan diri.

"Apa aku boleh ikut?" Nara berbisik. Brian menggelengkan kepala, ia khawatir akan menimbulkan kecurigaan nanti. Maka ia menyuruh Nara untuk mengumpat bersama polisi lain.

Setelah mendapatkan izin, dan memastikan semua aman bersembunyi, Brian mencoba menenangkan diri, ia bersikap seperti biasanya, seperti terakhir ia bertamu ke rumah sederhana ini.

Tokk... tokk.... tokk....

Tiga kali ketukan, Brian menunggu. Sedang memperkirakan siapa yang akan menyambutnya, apakah Yeji seperti sebelumnya? Atau Ibunya? 

Terdengar suara tongkat kayu dari dalam, dan suara pintu yang perlahan dibuka.

"Nak Brian? Masuk nak...."

Senyumnya masih sama seperti terakhir kali ia bertamu, hangat dan menenangkan. Namun ada kantung mata yang terlihat jelas, apakah beberapa hari ini tidurnya tidak nyenyak?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bermuda Triangle - StrayKidsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang