Bab 8

468 98 4
                                    

Happy reading, semoga suka.

Yang mau baca full version yang lebih lengkap, boleh ke Karyakarsa atau Playstore.

Saya juga ada upload cerita baru di Karyakarsa, langsung tamat ya, temanya maybe a bit different, but hope you'll love it

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saya juga ada upload cerita baru di Karyakarsa, langsung tamat ya, temanya maybe a bit different, but hope you'll love it. Adult romance 21+

 Adult romance 21+

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Luv,

Carmen

________________________________________________________________________________

Aku berdiri di depan tempat penyimpanan bir yang dingin sementara melakukan inventaris. Biasanya aku melakukan ini dengan ditemani Flynn tapi hari ini pria itu tidak datang ke kantor karena dia memiliki urusan, jadi tugas ini diserahkan padaku.

Sambil bersenandung pelan dan mencoba mengatasi rasa dingin yang menyerbuku, aku mulai menghitung setiap botol bir dari merek-merek berbeda, memastikan semua perhitungan fisik itu nantinya harus cocok dengan pembukuan persediaan yang tercatat. Sebenarnya menghitung kardus-kardus bir yang belum dibuka bukanlah pekerjaan yang sulit, tapi menghitung botol-botol bir yang sudah dikeluarkan untuk mengisi cooler adalah pekerjaan lain. Tanganku rasanya pegal menghitung satu persatu botol bir tersebut.

Bunyi pintu gudang yang terbuka lalu menutup keras memecah fokusku. Aku menoleh dan langsung mengembangkan senyum saat melihat Flynn berdiri bersandar pada pintu dan menyeringai lebar padaku.

"Flynn," sapaku, antara terkejut dan senang.

"Kedinginan?" tanya pria itu dengan suara dalamnya yang selalu kurindukan.

Aku tertawa lembut dan kembali fokus pada pekerjaanku. "Aku sudah terbiasa, Flynn. Kupikir kau tidak datang hari ini. Katamu, kau ada urusan."

Saat aku meninggalkan apartemen siang tadi, pria itu masih tidur, dengan tubuh besarnya memenuhi setengah ranjangku, seksi dan hangat dan membuatku sungguh sulit untuk meninggalkannya begitu saja.

"Ya, aku datang untuk mengecekmu, karena urusanku selesai lebih cepat."

"Oh ya?" Alisku terangkat. "Didn't get enough of me last night?"

Scandalous Love with The BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang