Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun alur cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.
• • •
"Nanti mulai dicicil loh, persiapan untuk pengajuan", ujar tante Lisa. Reana terkesiap. Dirinya jadi teringat tentang pengajuan.
Dulu Reana pernah mencari-cari di internet dan memang bukan proses yang mudah. "Ah iya tan–", belum sempat Reana menyelesaikan ucapannya, tante Lisa tertawa.
"Loh kok masih panggil tante? Udah ganti jadi mamah loh ya", godanya. Reana tersipu malu dan mengangguk.
"Hehehe.. Iya mah, nanti kami cicil untuk pengajuan. Mungkin setelah mas di Cilodong", jawab Reana.
"Oh iya, kapan ya adek pindah Cilodong?", tanya tante Lisa ke Freddy yang tertawa.
"Setelah pemilu mah", sahutnya disambut anggukan tante Lisa.
Tepat pukul 8 malam, Freddy dan keluarganya pamit pulang. Tante Lisa memeluk Reana sekali lagi sebelum naik ke dalam mobil.
Sesampainya di rumah, Freddy langsung bergegas menuju ke kamarnya dan mandi. Pria itu merasa gerah seharian mengenakan pakaian batik.
Setelahnya, ia duduk di kasur dan mengeluarkan handphonenya. Freddy memandang beberapa fotonya dengan Reana yang ia ambil tadi sewaktu acara lamaran.
Dikirimkannya ke grup kerjanya dan mendapat sambutan meriah. Terutama Rendy yang dengan semangat mengucapkan selamat untuk keduanya.
Freddy tertawa membaca komentar satu persatu. Freddy kemudian teringat, dia lalu buru-buru menelepon Reana.
"Malam mas", sapa Reana di seberang.
"Malam sayang.. Sedang apa?", tanya Freddy. Suaranya terdengar lembut.
Reana menjelaskan kalau dirinya tengah bersantai di kamar. Badannya terasa pegal-pegal karena seharian berdiri. "Mas lagi apa?", tanya Reana.
Freddy lalu mengungkapkan keinginannya untuk mengunggah foto lamaran mereka hari ini ke sosial media miliknya. "Kayaknya udah saatnya kita go public", ujar Freddy dengan yakin.
Reana tertawa mendengarnya. "Boleh sih mas, tapi apa mas udah siap dengan kehebohan setelahnya?". Mengingat berita tentang cincin di jari manisnya saja masih menjadi topik perbincangan di sosial media.
"Siap dong", jawab Freddy dengan mantap.
"Hahahaha", tawa Reana terdengar renyah. "Aku ngikut mas aja", jawabnya. "Nanti kalau mas udah upload ke sosial media, aku ikutan juga."
Freddy lalu membuka sosial medianya dan memilih-milih foto yang menurutnya bagus, tapi tetap menutupi wajahnya dan Reana. "Nah yang ini bagus..", gumam Freddy, mengundang tawa Reana.
"Mas pilih foto yang mana?", tanya gadis itu.
"Yang di depan backdrop, yang pas mas pegang tangan kamu..", jawab Freddy, pelan. Pria itu terdengar sangat fokus. "Hmm.. Filter yang ini bagus kayaknya..", gumamnya pelan. "Nah."
Setelahnya Freddy lalu mengunggah fotonya dengan Reana dan membubuhkan caption untuk fotonya, "We took the next step in our story. #ReaDy for the beginning of forever, she said yes!"
Freddy tersenyum. "Udah nih, mas juga udah tag kamu."
Reana membuka sosial medianya dan ikut tersenyum saat melihat postingan Freddy yang terbaru. "Ahh.. So sweet banget", komentar Reana.
YOU ARE READING
#ReaDy for Love
RomanceFreddy, seorang abdi negara yang prioritas utamanya adalah negara, kemudian bertemu dengan seorang gadis secara tidak sengaja. Ketidaksengajaan ini lalu membawa mereka ke dalam kisah yang berwarna-warni. "Jika tidak denganmu, maka tidak dengan siapa...
