Jangan marah saya takut

594 15 2
                                    

Arkhan, tidak ingin melihat Bilqis tersenyum, ia terus-terusan menggoda Bilqis. "Bukan salah kamu. Saya hanya menyalahkan diri saya sendiri. Bilqis, maaf. Maaf karena saya mengambil keputusan tanpa meminta pendapat kamu" (tersenyum sedih).

"Kenapa kakak ngelakuin ini? Padahal kakak jangan seperti ini. Biar Iqis menikah siri bersama Kak Faizar, biar dia tidak nyakiti kakak kandungku kak." Jawab Bilqis menatap dalam Arkhan.

"Kamu rela? (Menatap tajam). Bagaimana jika pria itu menyakiti putri kamu? Bilqis, saya tidak suka kamu ngomong kayak gini. Dan kamu tenang saja, saya sudah mengurus pria itu. Kamu hanya perlu membujuk kakak kamu bercerai dengannya. Jika kakak kamu tidak punya tempat pergi, dia bisa tinggal disini. Jangan sekali-kali memperlakukan dirimu sebagai alat tawar menawar. Kamu wanita Bilqis. Kamu harusnya dijaga, bukan disakiti." Ucap Arkhan begitu emosi saat Bilqis mengatakan ia akan menikah siri, sama pria brengsek.

"Kenapa kakak kaya gak suka Iqis bilang itu, atau menerima tawaran Kak Faizar (masih menggoda Arkhan) Kakak gak akan dengerin Iqis kak?" jawab Bilqis menggoda Arkhan yang menahan emosinya.

Arkhan utarakan perasaannya ke Bilqis. "Kalau saya bilang saya suka kamu?" (Menunduk agar bertatap mata dengan Bilqis)

(Bilqis menatap dalam mata elang Kak Arkhan) "Kakak jangan bercanda. Aku hanya seorang janda satu anak kak. Mana pantas buat kak, wanita kotor sepertiku," jawab Bilqis. Dia sadar statusnya saat ini.

Bilqis menyadari kalau statusnya saat ini seorang janda anak satu, di usia ia saat ini, seharusnya ia merasakan masa remajanya seperti anak remaja seumurannya yang baru tumbuh dewasa. Ini malah harus berstatus serba salah di posisi saat ini yang selalu disalahkan masyarakat.

Arkhan (Mengerutkan kening) "Bilqis, kamu tidak kotor. Saya tidak suka kamu mengatai dirimu sendiri. Kamu harus menghargai dirimu. Kamu salah satu wanita kuat yang pernah saya temui. Tolong jangan meremehkan dirimu sendiri. Jika soal tidak pantas, bukankah saya yang tidak pantas? Kamu baru berusia 17 tahun, sedangkan saya sudah berusia 28 tahun. Saya yang tidak pantas untuk kamu (menepuk pelan kerudung Bilqis). Selain itu, saya rasa kamu masih mencintai suami kamu. Kamu hanya terluka. Mungkin, ada kesalahpahaman antara kamu dan suami kamu. Kalian belum bercerai. Jangan mengambil keputusan yang akan kamu sesali," ucap Arkhan dengan sabar. (menyentil jidad Bilqis lembut).

"Kak, aku tidak merendahkan diri. Sebelum aku menikah dengan dia, aku sebagai korban dari niat buruk kepada Gus Al dengan cara menggunakan obat perangsang sehingga aku kehilangan kesucianku. Tidak lama setelah kejadian itu, aku baru tahu aku hamil anaknya kak. Kak jangan bilang gitu, umur bukan penghalang buat seorang," jawab Bilqis menundukan kepalanya.

"Aku belum sepenuhnya mencintai dia kak. Jangan ambil kesimpulan seperti itu, sini tanganya Iqis obatin," sambung Bilqis.

Arkhan (menatap Bilqis lama) "Maaf. Saya baru tahu. Saya kira kalian menikah karena perjodohan atau karena cinta (menjauhkan tangannya dari Bilqis). Tangan saya kotor. Banyak darah. Ayo kita pergi, disini masih ada pecahan kaca. Nanti biarkan pengurus komunitas yang membereskan kekacauan disini," ucap Arkhan mengajak Bilqis pergi.

"Bukan, kak, pernikahan ini awalnya dirahasiakan, tapi sekarang gak. Tapi semua orang anggap aku hanya wanita kotor, suka godain Gus Al. (Bilqis paham apa yang dilakukan oleh Arkhan) Sini dulu kak," jawab Bilqis.

"Orang-orang itu iri sama kamu. Kamu bukan wanita seperti itu. Jangan pernah termakan omongan mereka, oke? (Pasrah menyerahkan tangannya) Ini. Hati-hati mengambil pecahan kacanya. Nanti kamu yang terluka juga," ucap Arkhan pada Bilqis.

"Bilqis merasa bersedih kak, ucapan mereka sangat menyakiti hati Iqis. (Menangisi dalam diam) Iya, kak tahan yah ini pasti sakit," jawab Bilqis.

"Saya bilang, saya tidak suka kamu menangis. Cantiknya hilang nanti," ucap Arkhan. (menghapus air mata Bilqis).

"Baru pertama ini ada orang yang suka ejek Iqis," Jawab Bilqis.

"Saya tidak mengejek atau menggoda. Saya mengatakan yang sebenarnya," ucap Arkhan (serius).

"Iya Iyah, Iqis takut lihat wajah tampan kakak menakutkan," jawab Bilqis.

Arkhan (terkekeh) "Iya, maaf."

Bilqis (masih menutup wajahnya pakai kedua tangannya).

"Lucu sekali, calon istri saya," ucap Arkhan. (terkekeh).

"Kakak, udah jangan godain Iqis mulu," jawab Bilqis.

"Ya. Maaf yah?" Ucap Arkhan. (Tersenyum kecil)

"Gak usah minta maaf terus kak belum lebaran," jawab Bilqis.

"Kamu lucu sekali. Bisa tidak saya nikahi kamu sekarang saja?" Tanya Arkhan (terkekeh).

"Boleh (terus menggoda Arkhan) sana. Cariin pak penghulu," Jawab Bilqis.

Arkhan (mengelus pucuk kepala Bilqis yang ditutupi hijab) "Kita tunggu semuanya beres yah? Saya bisa sabar menunggu kamu, kok. Selama kamu masih menginginkan saya" (tersenyum).

"Iya, Kakak, Iqis kan menantikan kak datang kerumah paman Anton untuk menikahi Iqis," Jawab Bilqis.

"Saya akan. Janji. Kita selesaikan semua masalah kamu dulu," Ucap Arkhan.

"Iya kakak, kenapa jantung Iqis mau loncat," Jawab Bilqis.

"Mungkin karena kamu mulai suka sama saya?" Tanya Arkhan. (Mengangkat alis)

"Hah apa benar kak?" jawab Bilqis.

"Saya tidak tahu. Tanyakan pada hati kamu Bilqis," ucap Arkhan. (menepuk pelan pucuk kepala Bilqis)



Bilqis dengan sabar dan hati-hati mengobati jemari Arkhan penuh darah dan luka cukup lumayan.

"Kakak sakit tau, kalau gini terus, Kakak harus nikahi aku udah berani pegang-pegang," goda Bilqis.

"Memangnya kamu mau menikah dengan saya? (Mengangkat alis) Saya orangnya tidak asik dan membosankan. Saya juga tidak tahu cara bersenang-senang seperti anak-anak seumuran kalian. Kamu pantas mendapatkan yang lebih baik dari saya (terkekeh)," ucap Arkhan.

"Kakak salah, aku udah tanda tangan surat perceraian yang diajukan oleh Gus Al. Dia memilih Ning Aluna dari pada kami. Tapi kak tenang saja, Iqis menikah dengan dia, tidak mencintainya," Jawab Bilqis.

Sedangkan Arkhan ingin mengajak Bilqis menikah, ataupun ia udah siap menggantikan posisi dari Gus Al di hati Bilqis ataupun di samping Bilqis.

"Begitu (berbisik pelan) Bilqis? Jika saya benar-benar ingin menggantikan posisi mantan suami kamu untuk Alyssa, apa boleh? (Menatap mata Bilqis dengan sorot serius)," ucap Arkhan.

"Baik, kak Iqis percaya, tapi bagaimana buat Iqis jatuh cinta ke kakak," Jawab Bilqis.

"Saya akan mencoba," ucap Arkhan. (tersenyum kecil).

"Emang belum pacaran kak, atau ini baru pertama kalinya kakak?" jawab Bilqis.

"Iya. Saya tidak punya waktu untuk berpacaran. Ini pertama kalinya saya tertarik dengan seseorang. Mungkin, jika saya tidak bertemu dengan kamu, saya tidak akan pernah berpikiran untuk menikah seumur hidup," ucap Arkhan (terkekeh).

"Kenapa? (Menatap serius Arhan) Aku juga pertama kali lihat kakak begitu nyaman, tapi jantung Iqis mau lompat dari tempatnya kak," Jawab Bilqis.

"Mungkin karena saya belum bertemu kamu," ucap Arkhan. (mengusap pelan kerudung kepala Bilqis).

Bilqis (terkekeh) "Kalau kakak ketemu orang lain selain aku bagaimana?"

"Percuma. Karena hati saya udah kamu ambil," ucap Arkhan (terkekeh).

"Hmmz jadi Iqis pemenang yah kak," jawab Bilqis (kekeh).

"Ya. Kamu pemenang hati saya," ucap Arkhan (tersenyum).

"hmmz asyik," jawab Bilqis.

Arkhan (terkekeh).

Bilqis (menatap dalam mencari kebenaran dari sorotan mata Arkhan, disana ada ketulusan) "Kalau Kakak serius boleh, tapi kakak sabar menunggu masa iddah Iqis berakhir. Tapi keluarga kakak bagaimana?" Tanya Bilqis.

"Saya bisa menunggu. Dan soal keluarga saya...mereka mungkin akan mengadakan syukuran jika tahu. Mereka selalu berfikir saya akan menikahi pekerjaan saya (terkekeh). Keluarga Assegaf tidak pernah mengekang anak-anaknya. Hanya ada satu syarat mencari pasangan di keluarga Assegaf, yaitu saling mencintai tanpa unsur pemaksaan. Sedangkan aturan lainnya, di keluarga Assegaf, kami para laki-laki hanya bisa menikahi satu istri dan tidak boleh berpoligami. Jika melanggar, hukumannya akan dikeluarkan dari hak waris. Jadi, kamu tenang saja. Jika saya menikahi kamu, saya hanya akan bersama kamu seumur hidup," ucap Arkhan. (tersenyum kecil)

Bilqis (terharu mendengar penjelasan Arkhan) "Masya Allah, kakak gak akan nyakiti Iqis kan?"

"Saya bahkan tidak tega melihat kamu menangis. Bagaimana saya tega menyakiti kamu? Jika suatu saat saya menyakiti kamu, kamu boleh menikam saya dengan pisau dan saya tidak akan melawan," ucap Arkhan. (menatap lembut)

"Apa maksud kak, aku gak akan bisa nyakiti kak," jawab Bilqis.

"Saya hanya berkata jika, Bilqis. Tapi saya jamin ke kamu, tidak akan ada kata jika yang terjadi. Saya tidak akan menyakiti kamu," ucap Arkhan.

"Baik, kak, Iqis percaya, tapi bagaimana buat Iqis jatuh cinta ke kakak," Jawab Bilqis.

"Kalau misalkan kita ditakdirkan berjodoh, Iqis harus memahami sikap kak. (Menatap, lalu menundukan kepalanya ya.) Iqis hanya ingin mendapatkan suami bukan tentang asik atau membosankan kak. Iqis mau nikah sama kakak ingin menjadi pelengkap agama aku atau Kaka." Jawab Bilqis.

Arkhan (terkekeh) "Kalau gitu, saya tunggu sidang antara kamu dan mantan suami kamu selesai. Jika kalian sudah benar-benar terpisah secara hukum, izinkan saya berusaha menaklukkan hati kamu," ucap Arkhan (tersenyum kecil).

"Silakan kalau bisa kak. Jangan menyesal nikah sama aku, anak kecil." Jawab Bilqis.

Arkhan (mengangkat alis) "Tidak akan. Saya tidak masalah jika harus mengurus dua bayi. Si kecil Alyssa dan Ibunya bisa menjadi anak kecil seumur hidup, dan saya akan memanjakannya," ucap Arkhan. (menatap Bilqis lembut dengan senyum kecil).

"Kakak, aku gak mau disebut anak kecil lagi," Rengek Bilqis.

Arkhan (terkekeh) "Baik, Tuan Putri," ucap Arkhan (mengelus kerudung Bilqis).

"Hmm, iya kak, yang nyebelin," jawab Bilqis.

"Kakak tersenyum sangat tampan," jawab Bilqis.

"Terima kasih. Tapi senyum saya hanya untuk keluarga saya. Kamu satu-satunya pengecualian. Mungkin karena kamu istimewa?" Tanya Arkhan (Menatap Bilqis serius)

"Emang kenapa Kakak sangat datar mukanya sih? Takut tau. Hmm kok bisa aku istimewa?" Jawab Bilqis.

"Saya juga tidak tahu. Jangan tanyakan pertanyaan itu sama saya. Tanyakan kepada hati saya, kenapa kamu istimewa? Mungkin, hati saya bisa jawab," ucap Arkhan (mengangkat alis).

"Bagaimana caranya kak?" Tanya Bilqis.

"Mungkin....dengan menikah?" Ucap Arkhan (Terkekeh).

Arkhan maupun Bilqis sudah tidak sabar kalau sudah bilang menikah, tapi Arkhan harus sabar dulu.

"Kapan mau nikahi Iqis kak?" Tanya Bilqis.

(Terkekeh)

"Kapanpun kamu siap," ucap Arkhan (tersenyum kecil).

"Kalau sekarang bagaimana?" jawab Bilqis (menggoda singa).

"Saya bisa. Tapi, saya ingin menunggu masa iddah kamu berakhir. Saya juga ingin menunggu keputusan pengadilan. Bilqis, saya ingin menikahi kamu secara terhormat. Paham?" Tanya Arkhan.

"Kakak, bentar Iqis mau sobek hijab Iqis buat tutup lukanya," Jawab Bilqis.

"Tidak perlu, Bilqis. Setau saya, ada P3K di lemari itu (menunjuk lemari kecil berwarna biru)," ucap Arkhan.

"Udah lama cari P3K kak. Udah selesia," jawab Bilqis.

"Terima kasih, Bilqis," ucap Arkhan (tersenyum).

"Iya kak, sama-sama," jawab Bilqis.

"Kakak, ayo kita makan, Iqis laper ini," Ajak Bilqis.

"Boleh. Makan dimana?" Tanya Arkhan.

"Kita makan di ruang makan, Iqis udah masakin kakak," Jawab Bilqis.

"Ruang makan siapa? Rumah saya? Atau Rumah Ainun?" Tanya Arkhan (Mengangkat alis menggoda).

"Ruangan makan kak, masa rumah Iqis kak? Kan gak mungkin Iqis ke rumah Iqis, kakak gak bolehin," jawab Bilqis.

"Hahaha iya iya. Darimana kamu tau rumah saya? (Mengangkat alis) Dari Naufal yah?" Tanya Arkhan.

Bilqis (sangat panik ditanya begitu) "Cari tau sendiri kak."

"Tidak perlu panik. Saya tidak terkejut jika itu dari Naufal. Naufal adalah adik saya yang paling tenang dan dewasa. Tenang saja. Saya tidak akan menghukumnya," ucap Arkhan. (terkekeh).

"Kakak janji gak akan hukum kak Naufal. Kalau kakak hukum kak Naufal Iqis gak mau bicara lagi sama kakak," jawab Bilqis menatap Arkan tulus.

"Iya cantik. Janji. Sekarang, lebih baik kita ke rumah kakak. Kakak juga lapar," ucap Arkhan. (berpura-pura sedih sambil memegang perut)

"Astaghfirullah kakak, maaf Iqis lupa membuat kakak kelaparan," jawab Bilqis.

Baru sadar kalau tadi, dia ajak Arkhan untuk makan di rumah pribadi Arkhan, sampai ke laparan.

"Hahaha, hanya bercanda Bilqis. Saya tidak lapar, kok," ucap Arkhan (tiba-tiba perut Arkhan berbunyi minta diisi).

"Jangan bohongin Iqis, ayo makan, terus istirahat," jawab Bilqis cemberut di balik cadar yang digunakannya.

"Iya. Baik," ucap Arkhan. (tersenyum dan mengikuti Bilqis ke rumah yang ditunjukkan Naufal, yang notabenenya rumah Arkhan).

"Ayo, kak," jawab Bilqis.

Arkhan (mengangguk lalu mengikuti Bilqis).



Jadwal sidang diajukan cepat, dimana hari itu tepat dimana Bilqis akan mewakili pasantren milik Gus Al.

"Iya, kak aku bingung sidang itu tepat di hari dimana aku lomba," Jawab Bilqis.

"Kamu tidak perlu hadir. Saya akan meminta pengacara keluarga saya yang hadir. Jangan merasa terbebani. Fokus saja mengejar mimpi kamu," ucap Arkhan pada Bilqis, biar dia tetap fokus.

"Terimakasih kak, tapi aku juga bingung belum daftar untuk kuliah," jawab Bilqis.

"Kamu emang mau kuliah dimana?" Tanya Arkhan pada Bilqis.

"Iqis mau satu kampus sama Kak Ainun, tapi aku gak suka pakainya begitu mini," Jawab Bilqis.

"Jangan memaksakan jika kamu tidak nyaman. Cari kampus yang menurutmu membuat kamu nyaman," ucap Arkhan.

"Aku gak tau kak, aku mau kuliah ke Madinah kak, tapi gak mungkin," jawab Bilqis.

"Apa yang nggak mungkin? (Mengangkat alis) Jika kamu ingin kuliah disana, saya akan bantu kamu persiapkan akomodasi kamu disana. Kebetulan saya juga punya perusahaan di sana. Jika kamu ingin, lakukan apapun yang membuat kamu bahagia," ucap Arkhan.

"Gak mungkin ninggalin kak, atau putriku disini saja kuliahnya kak, bersama Kak Ainun," jawab Bilqis.

"Saya bisa ikut. Bukankah saya sudah bilang saya punya perusahaan disana? (Mengangkat alis) Kamu bisa kuliah dengan tenang. Saya akan jaga Alyssa untuk kamu. Tapi, kita tunggu kamu dan saya jadi muhrim dulu yah? Supaya tidak ada fitnah karena kamu dan saya tinggal bersama disana," ucap Arkhan.

Bilqis (tidak bisa membatah ucapan lagi Arkhan, ia takut Arkan melukai dirinya sendiri) "Iya, kak, kakak mau nikah siri dulu sama Iqis. Iqis takut dia kembali lagi, tapi kalau kakak mau kita nikah setelah selesai aku sidang gak papa," jawab Bilqis.

"Tidak, Bilqis. Saya tidak mau menikah siri dengan kamu. Saya ingin meminang kamu di mata hukum dan agama. Saya ingin semua orang tahu, saya menikah dengan seorang wanita kuat dan hebat. Wanita yang pantas saya cintai seumur hidup. Saya janji akan menjaga kamu bahkan jika kita belum menikah. Jangan takut, yah?" Tanya Arkhan.

Dihamili Anak KyaiDonde viven las historias. Descúbrelo ahora