Saat ini disebuah rumah terdapat dia dua remaja laki-laki dan perempuan yang sedang berada diruang tamu, kedua remaja itu adalah chika dan aran. Mereka baru saja sampai dari sekolah, chika sudah tidak menangis lagi namun matanya masih sembab.
"Kamu gak diapa-apain kan sayang sama christian?."tanya aran kepada chika sambil memeluk chika, sedangkan chika hanya menggelengkan kepalanya menanggapi pertanyaan aran.
"Gak diapa-apain gimana?kamu sampe nangis gini. Udah kamu jangan deket-dekat dia lagi, dia gak sebaik yang orang kira."ujar aran tanpa melepaskan pelukannya
Aran melepaskan pelukannya lalu menatap layar hp nya yang berdering menandakan ada yang menghubunginya, chika juga langsung menoleh kearah hp aran namum pandangan chika kalah cepar dengan aran. Aran langsung mengambil hp nya.
"Sayang aku angkat telfon bentar ya."ucap aran dan tanpa menunggu jawaban dari chika aran langsung pergi keluar dari rumah chika untuk mengangkat telfon itu
Chika jujur saja menari curiga terhadap aran, mengapa aran harus mengangkat telfon itu jauh dari chika. Namun chika membuang curiga itu. Mungkin saja yang menelfon itu orang tua aran, teman, atau soal kerjaan. Chika tidak ingin menaru rasa curiga terhadap aran
Beberapa menit berlalu chika masih diam saja diruang tamu menunggu aran selesai dengan telfonnya. Dan benar saja tak berselang lama pintu rumah chika terbuka dan menampilkan sosok laki-laki pujaan hatinya.
"Sayang aku pamit pulang dulu ya, mama aku katanya minta jemput."ucap aran berpamitan dengan chika
"Iya ran, hati-hati dijalan."ucap chika aran mengangguk lalu langsung bergegas pulang
Setelah aran pulang chika langsung pergi kekamarnya dan bersih-bersih terlebih dahulu. Setelah selesai bersih-bersih ia pun tiduran dikasur empuknya
Saat ini pikirannya tertujuh pada kejadian tadi saat pulang sekolah dihalte bis, saat ia hampir dilecehkan oleh preman namun dia dibantu oleh Christian bahkan christian sampai babak belur karna sudah membantunya. Namun chika tidak mengucapkan terima kasih sama sekali, bahkan bukannya mendapat terimah kasih dari chika Christian malah mendapatkan pukulan dari aran.
-
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, dan saat ini christian berniat untuk main dengan yang lainnya. Dirinya juga sudah siap untuk berangkat, Christian pun menuruni tangga dan ia menghampiri gracia yang sedang menonton tv.
"Bund...aku keluar dulu ya."ucap christian kepada gracia, gracia mengalihkan pandangannya dari tv lalu menatap christian."mau kemana? Udah malem loh."ujar gracia
"Mau main aja kok bund sama yang lain."jawab Christian
"Yaudah jangan, malem-malem pulangnya ya."ucap gracia christian mengangguk lalu pergi
Christian mengandarai motornya ketempat teman-temannya yang sudah berkumpul. Beberapa menit diperjalanan kini christian pun sampai, ia memarkirkan motornya lalu menghampiri zean dkk.
"Sampe juga lo chris."ucap ollan
"Tau, gua kira gak bakal dateng lo."
Sementara christian ia hanya menyengir lalu ia pun duduk disebalh aldo."hehe maaf lah ya, gua kelupaan soalnya."jawab Christian
"Hemm.. pantesan chris,."ucap aldo
"Yaudah sih, lagian masih lama kan balapnya."ucap christian sambil meminum kopi yang entah milik siapa."wah kopi gua anjir."ucap ollan
"Udah sih llan, entar gua ganti."ucap christian
Ollan hanya mengangguk saja namun ia tiba-tiba ia tersadar mengapa muka temannya itu sedikit lebam."muka lo kenapa chris?lebam gitu."tanya ollan ,zean dan aldo juga melihat kearah Christian dan mereka juha baru sadar bahwa muka christian sedikit lebam.
YOU ARE READING
Terlambat:
Teen Fictionmenceritakan tentang christian yang mencintai seorang wanita disekolah yang sama dengan dirinya, namun christian tidak mendapatkan feedback yang baik dari wanita itu "lo bisa gak sih berhenti ganggu gue?" "gak bisa, sebelum kamu jadi pacar aku, aku...