16🐱

11.8K 868 9
                                    

"Nah, bener itu. Jadi kakaknya nggak perlu ngantri lagi" sahut pegawai kasir.

"Gimana kak?" tanya Nayana pada pria itu.

"Okay" jawab pria itu, dengan suara yang dingin.

"Berapa total semuanya kak? sekalian gabung sama punya saya" ucap Naya pada pegawai kasir.

"Total 5.520.000 ribu kak" jawab pegawai kasirnya.

Naya memberikan kartu ATM miliknya.

"Terima kasih kak" sopan pegawai kasir.

"Sama-sama" ramah Naya.

Pria yang Naya bantu tadi membawa belanjaan miliknya sendiri, Naya juga membawa belanjaan-nya dan menyimpannya di bagasi mobil.

Pria itu menyimpan belanjaannya disamping motor sport miliknya. "Nunggu temen gue" ucap pria itu.

"Okay" jawab Naya. Mereka berdua menunggu teman dari pria itu. Naya udah nawarin buat ngasih nomor rekening aja, terus pulang. Tapi pria itu bilang kalau temannya bentar lagi bakal nyampe.

Pukul 00.30.

"Temen kakak datengnya jam berapa sih? saya mau pulang soalnya, ini udah malem banget" tanya Naya dengan wajah muramnya.

Sekarang mereka sudah pindah, mereka lagi duduk di halte, nunggu teman dari pria itu.

Masa dari pukul 23.00-00.30, belum nyampe juga.

"Bentar lagi" jawab pria itu acuh tak acuh.

"Mending nanti aja deh kak bayarnya, saya ke minimarket tuh beli mie instan buat ganjal perut. Malah begadang disini, mana laper lagi" kesal Naya.

Pria itu menyodorkan sebungkus cemilan ukuran jumbo dan air mineral pada Naya. "Makan" ucap pria itu.

Naya yang mengerti mengambil cemilan dan air mineral itu. "Kenapa nggak minuman bersoda aja sih?" tanya Naya.

"Nggak baik buat kesehatan" jawab pria itu.

"Nggak baik buat kesehatan, tapi belinya banyak banget" sindir Naya.

"Buat temen-temen" jawab pria itu.

"Ooohh" acuh Naya.

Pria itu membuka maskernya, mungkin karena ia merasa pengap. Naya tertegun sejenak, kenapa ada Dewa yang turun ke bumi? pikir Naya.

Pria itu, memiliki mata elang, alis tebal, hidung mancung, rahang yang tegas dan kulitnya putih, sedikit lebih gelap dari kulit Naya. Naya belum pernah melihat pria setampan ini, selama 2 kehidupan.

"Nggak makan?" tanya pria itu.

"Ehh, apa?" tanya Naya.

"Dimakan" ucap pria itu.

"Ehh, oh iya" ucap Naya, ia membuka bungkus cemilannya.

Pria itu mengernyitkan keningnya. "Maskernya dibuka" ucap pria itu.

"Ehh, ah, oh iya. Lupa" jawab Naya gelagapan, kenapa dia jadi kayak orang bego sih? rutuk Naya dalam hatinya.

Naya membuka maskernya, pria itu menatap Naya tanpa berkedip. Bidadari atau malaikat? pikir pria itu, ia belum pernah bertemu seorang gadis yang secantik gadis didepannya ini.

"Kak" panggil Naya. Tidak ada tanggapan.

"Kak" kembali tidak mendapat tanggapan.

"KAK!" teriak Naya, sambil menggoyangkan lengan pria itu.

"Kenapa?" tanya pria itu dengan wajah datar.

Naya sangat kesal tapi juga legah. "Kakak yang kenapa? bengong kayak orang bego tadi, saya mikir kakak kemasukan penunggu sini tau nggak" kesal Naya.

Naya tidak begitu takut dengan hantu, lagipula ia tidak bisa melihatnya, yang ia takutkan adalah kalau pria itu tiba-tiba kerasukan terus kepalanya bisa muter kayak di film kan serem, atau tiba-tiba dia lari ke jalan terus nabrakin diri sendiri, bisa-bisa dia yang dituduh bunuh orang.

Ini kenapa pikiran Naya negatif mulu dah?.

"Nggak kenapa-kenapa. Makan" ucap pria itu.

Naya mulai memakan cemilannya. "Oh iya kak, kita belum kenalan" ucap Naya. Naya melap tangan bekas makan di dress miliknya.

Naya menyodorkan tangannya. "Kenalin, nama aku Queenaya Alexandria, kakak bisa manggil aku Naya" ucap Naya.

Pria itu menerima jabatan tangan itu. "Kalau Queen?" tanya pria itu.

"Ehh, boleh juga sih, kalau nama kakak?" tanya Naya.

"Kingston Cedric, panggilan Edric" jawab pria yang bernama Kingston Cedric itu.

"Kalau aku panggil King boleh?" tanya Naya.

"Emm" jawab Edric.

Tidak lama temannya King datang menggunakan mobil. "Bos, sorry telat. Tadi ban-nya kempes pas perjalanan" ucap teman Edric.

"Ehh, ini cewek yang bantuin lo bos?" teman Naya melihat kearah Naya.

Ia tertegun sejenak. "Cantik banget" gumam teman Edric.

TESS
TESS

"Ehh, itu idung kamu, mimisan" panik Naya.

Naya menuju mobilnya mengambil kotak tisu yang tersedia di dalam mobil. "Bersihin dulu itu darahnya" ucap Naya, menyodorkan tisu.

"Biar aku" ucap Edric, mengambil tisu dari Naya.

Setelah beberapa saat. "Udah nggak apa-apa?" tanya Naya.

"Aman. Oh iya, kenalin nama gue Eleazar Angga Abimanyu. Lo bisa manggil gue Angga" ucap Angga, dia anaknya friendly.

"Nama aku Naya" balas Naya.

"Udah malem, pulang" ucap Edric.

Naya kembali ke mansionnya, Edric sudah membayar uang milik Naya. Mereka pisah, karena tujuan yang tidak searah.




Terima kasih buat readers yang udah baca dan juga yang udah vote novel aku🙏
Masih banyak kesalahan yang terdapat dalam novel aku, semoga kedepannya semakin baik, dan para readers semakin nyaman bacanya 🙏

Ngomong-ngomong, hari ini aku berulang tahun🎂
Mohon Doa dari semuanya🙏😇

Queenaya dan Sistem Where stories live. Discover now