Vernon pulang dengan sedikit kekecewaan karena tidak bisa membantu sahabatnya, sebenarnya ia bisa saja menelpon Leon. Hanya saja Leon akan langsung memaki dirinya, Leon akan menghajarnya habis-habisan jika terus membahas Edric di depannya.
Vernon juga tidak membenarkan perbuatan Edric semasa SMA, hanya saja sekarang sahabatnya itu sedang di masa kritis. Edric sudah beberapa tahun ini terkena insomnia parah, bahkan obat dan hipnoterapi yang sering ia jalankan pun sudah tidak berguna lagi padanya. Bahkan karena masalah insomnia itu, emosi Edric semakin tidak stabil.
Keluarga Dominic.
Vernon masuk ke dalam mansion, ia melihat Ayah dan Ibunya sedang menonton tv di ruang keluarga.
"Kamu dari mana Ver?" tanya Ibu Vernon yang bernama Amanda. Ia melihat putranya yang akan melangkah menuju kamar di lantai dua. Bahkan Vernon tidak menyapa kedua orangtuanya.
"Dari rumah paman Max ma" jawab Vernon, ia menghentikan langkahnya dan berbalik menuju kedua orangtuanya.
"Ngapain?" tanya Amanda, bingung. Pasalnya, Vernon hanya akan ke rumah Dewangga bila ada Leon, atau kalau lagi kumpul keluarga, sama kalau keluarganya lagi berkunjung kesana.
"Iseng aja ma, pengen ngunjungin" jawab Vernon.
"Tumben banget? emang Leon udah balik?" tanya Amanda.
"Belum, dia masih di Negara D" jawab Vernon.
"Kamu bahas Edric lagi?" tanya Ayah Vernon yang bernama Albert.
Vernon terdiam mendengar pertanyaan dari Ayahnya.
"Vernon, bener yang papa kamu bilang?" tanya Amanda, menatap anaknya tak suka.
"Aku cuman kasihan sama Edric ma, aku nggak maksud apa-apa" jelas Vernon.
"Vernon, Queen nggak punya kewajiban buat ngerasa kasihan sama temen kamu" ucap Amanda.
"Tapi Edric sahabat aku ma" jawab Vernon.
"Mama tau itu, tapi kamu juga jangan lupa gimana jahatnya sahabat kamu itu ngelukain hati Queen. Queen udah bahagia sekarang, kenapa kamu pengen masa lalu Queen balik lagi?" sanggah Amanda.
"Aku nggak pernah punya niat buat keduanya kembali bersama ma, aku cuman pengen ngasih jalan buat Edric biar penyakitnya sedikit membaik. Dokternya Edric bilang penyakitnya Edric udah parah banget, dan Edric udah punya gejala komplikasi. Dokter bilang Edric bisa sedikit membaik kalau ketemu sama orang yang Edric rinduin. Itu aja niat aku" jelas Vernon. Ia benar-benar lelah, ia tidak membenarkan perbuatan Edric di masa lalu. Hanya saja, penyakit sahabatnya itu sudah cukup parah.
Amanda tertegun sejenak, ia tidak menyangka putra dari keluarga Alexander akan mengalami hal seburuk itu. Ia pikir penyakitnya masih bisa di atasi oleh dokter profesional.
"Walaupun niat kamu baik, mama tetep nggak setuju. Sama aja, kayak kamu ngorbanin ketenangan Queen saat ini" ucap Amanda.
Albert hanya memperhatikan percakapan antar Ibu dan anak laki-lakinya. Lalu ia mulai berbicara. "Sudah, lain kali kamu jangan bahas Edric lagi di depan paman sama bibi kamu. Perjodohan mereka berdua aja udah di batalin" ucap Albert, tegas.
"Baik pa. Pa, ma, Vernon ke kamar dulu" pamit Vernon.
Amanda menatap kepergian putranya itu. "Apa-apaan sih si Vernon" kesal Amanda.
Albert mengusap lembut punggung istrinya. "Sabar sayang" ucap Albert, lembut.
"Lagian, Queen kan adiknya juga. Masa dia lebih mentingin temennya ketimbang adiknya sendiri" ucap Amanda.
"Dia cuman kasihan sayang sama Edric" ucap Albert.
"Mama tau pa, tapi dia udah ngunjungin kak Max sama kak Lia ngebahas tentang Edric. Itu sama aja kayak dia nggak mikirin perasaannya Queen" omel Amanda.
"Sabar sayang" ucap Albert, menenangkan.
Vernon mendengar omelan dari Ibunya, ia tahu ia berlebihan kali ini. Tapi, melihat kondisi Edric saat ini, bagaimana bisa Vernon tega mengabaikan kondisi sahabatnya itu. Vernon juga sempat berpikir, mungkin ini adalah balasan bagi Edric, karena tega meninggalkan orang sebaik Naya.
Vernon mengambil sebatang rokok, menuju ke balkon kamarnya. Ia mulai menghisap nikotinnya dengan pandangan yang tak bisa di jelaskan, perasaannya sangat rumit.
'Jika Tuan muda Edric terus mengalami insomnia seperti ini, beliau hanya akan bisa bertahan selama 3 tahun lagi. Itu pun bila kondisi yang saat ini masih bisa di pertahankan. Tapi, jika kondisinya semakin memburuk, imun tubuh beliau akan semakin menurun, emosinya semakin tidak bisa di kendalikan, kemungkinan besar beliau hanya bisa bertahan selama 2 tahun lagi' ucap Dokter.
Vernon mengingat apa yang di jelaskan Dokter pribadi Edric padanya. Saat ini ia hanya bisa berharap bahwa Naya bisa segera kembali, walaupun Naya tidak ingin menemui Edric pun itu tidak menjadi masalah. Hanya melihat Naya saja, Vernon yakin kondisi Edric akan sedikit membaik.
'Saya harap kalian bisa segera menemukan orang yang di rindukan oleh Tuan muda Edric. Karena insomnia Tuan muda Edric pada dasarnya di dapatkan karena psikisnya yang terganggu, karena Tuan muda Edric memiliki rasa kecemasan yang berlebih' ucap Dokter.
Vernon terus mengingat hal-hal yang di ucapkan oleh Dokter, Vernon tidak yakin bisa mempertemukan Naya dan Edric. Bagaimanapun, sahabatnya itu pernah menyakiti perasaan adiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queenaya dan Sistem
FantasyQueenaya Alexandria Gadis cantik yang berumur 17 tahun, duduk dibangku 3 SMA. Gadis yatim piatu yang tinggal sendirian, disebuah rumah sewaan. Karena ingin menyelamatkan seekor kucing, ia terpaksa meregang nyawa. Naya berpikir bahwa ia telah berada...