027

939 128 35
                                    

"hai sayangku" suara Garin terdengar saat Marcel datang menghampiri nya setelah peperangan antar perampok dan polisi telah usai

"ada yang luka gak?" tanya Marcel menatap Garin dengan raut wajah yang cukup khawatir

Garin yang mendengar itu segera menyingkirkan tangannya yang berada di bahu, terlihatlah sebuah luka tembak yang masih basah dan luka itu terus-menerus mengeluarkan darah

"astaga, ayo saya gendong buat ke ems" awalnya Marcel akan menggendong Garin namun Garin menolak dan memilih untuk mengulurkan tangannya yang tak luka

bermaksud untuk meminta di bangunkan, Marcel dengan kepekaan nya langsung membantu Garin berdiri dan membantunya berjalan kearah anak-anak tnf berkumpul

"yo watsap Instagram Facebook" dengan riangnya Garin masih sempat bercanda saat dirinya sampai di tempat anak-anak berkumpul

"kita menang kan bro?" tanya Garin menatap Funin, Exu dan Arhan lalu dibalas dengan anggukan ketiganya

"gua boleh ke rumah gak? soalnya nih luka rada manja minta di jahit" Garin kembali berucap sambil menunjukkan luka yang ada di bahu kirinya

"lu gapapa rin? itu gak mau di tanganin di sini aja?" tawar Funin kepada Garin yang dibalas gelengan kepala

"kak Garin bisa nahan sakitnya selam perjalanan?" kini suara Arhan terdengar khawatir yang membuat Garin terkekeh

"betul kata Arhan, mending tanganin di sini aja kak! nanti Exu yang bayar ems nya" Exu ikut menimpali, bahkan dirinya mengimingi Garin dengan membayarkan ems untuknya

namun tetap saja Garin menggelengkan kepala dan meminta pada Marcel untuk mengantarkannya ke rumah, dirinya hanya mau ditangani oleh Sui karena biasanya ia akan mendapat uang lebih dari Rion untuk membayar Sui

"yaudah kak nanti minta pak Eka bill ke aku ya!" teriak Exu sebelum Garin memasuki mobil Marcel

saat di mobil Marcel dan Garin hanya diam saja tanpa berbicara sedikit pun, Garin nampaknya kini sedang memberi pesan kepada sui, sedangkan Marcel masih fokus mengendarai Mobil

"kenapa gak mau di tanganin disana?" tanya Marcel memecah keheningan

"kalo di pak Sui nanti aku dapet uang buat bayar penanganan sama Rion, dan biasanya uang itu ada lebihannya. tadi Exu bilang suruh pak Sui bill ke dia, jadi aku dapet uang dari Rion dan masalah penanganan dibayar Exu" Garin memberikan penjelasan kepala Marcel yang membuat Marcel baru menyadari bahwa orang disampingnya sungguh licik

"sabar ya, sebentar lagi kita sampai" pinta Marcel yang hanya dibalas anggukan

"santai aja, lagian gak sakit kok" Marcel yang mendengar itu membulatkan matanya, bagaiman ia tidak merasa sakit padahal darah terus keluar dari luka tembaknya

•••••••••

"ajaib banget si anak ini, udah ketembak tetep aja kaga nangis" suara Sui terdengar saat dirinya baru selesai mengoperasi Garin

"biasalah pak, kebanyakan makan peluru" Key menimpali ucapan Sui yang membuat sui tertawa, sedangkan Selia hanya menggelengkan kepalanya

"dia cuman kena luka tembak dan luka akibat goresan dari peluru, selebihnya dia gapapa" jelas Sui saat menyadari bahwa Marcel menatap ke arah ruangan yang berisi Garin dengan khawatir

Selia, Key dan sui sedikit berbincang di depan ruangan hingga akhirnya Garin keluar dengan kondisi tak menggunakan baju. tak lupa dengan perban yang melilit dari dada hingga bahu kirinya

"i'm fine broh, aku sudah terbiasa dengan ini semua" cicit Garin lucu yang membuat Marcel akhirnya tersenyum

"makanya jangan makan peluru, jadi kebal kan kamu" Selia meledek Garin yang membuat Garin mendengus malas. dirinya sering kali di ledek sering memakan peluru

itu karena dirinya selalu tertembak saat perang atau merampok, namun luka tembak nya tak parah dan dirinya tak merasakan sakit yang seberapa

"tau ah males aku sama Selia" ujar Garin dengan wajah ketusnya, ia memilih meninggalkan mereka. ah ternyata kodok itu merajuk

Garin berjalan kearah tangga, dirinya masih memegangi baju miliknya yang berlumuran darah sebelum akhirnya memilih untuk merobek pakaian itu

Marcel yang melihat itu tentu terkejut, bagaimana bisa Garin masih memiliki tenaga yang cukup untuk merobek baju saat dirinya baru selesai menjalani operasi?

Garin terus berjalan dengan santai tanpa menghiraukan luka tembaknya, bahkan dirinya masih sempat sedikit berjalan menuju ruang tengah yang dimana dibelakangnya ada Marcel yang masih setia mengikuti Garin

"wih, udah sembuh lu Rin?" suara Krow terdengar saay Garin baru memasuki ruang tengah

"luka gini mah kecil, biasanya kalo perang aku daoet 3-5 peluru" sombong Garin dengan wajah tengil nya

"Garin kalo habis ketembak biasanya peluru yang nyangkut dia ambil terus dia kunyah" ledek Jaki yang membuat Garin lagi-lagi mendengus malas

"lu ngikutin Garin mulu cel, ada apaan?" tanya Rion saat menyadari bahwa Marcel dengan setia berdiri dibelakang Garin

"takut pangeran kodok jatuh" canda Marcel yang membuat Garin mencubit sedikit keras pinggang pria itu

"sakit Rin! jangan di cubit dong" rengek Marcel yang hanya dibalas tatapan malas oleh Garin

anggota yang mendengar rengekan Marcel hanya tertawa sambil sesekali meledek Garin perihal memakan peluru

"di ems ada yang mirip mami ya?" tiba-tiba Funin berseru yang membuat semuanya terdiam

"yang rambut merah? itu namanya miraie" balas Mia menjawab pertanyaan Funin

"heum, itu adek aku" mami menimpali informasi yang Mia berikan, Rion yang mendengar itu menyeburkan sedikit kopi yang ada didalam mulutnya

"lah, ternyata adeknya mami pacarnya makomi" bingung Agil menatap kearah Caine

lagi-lagi Rion tersedak akibat informasi yang diberikan oleh Funin, mia, Caine dan Agil

"makomi yang di bilang mirip gua itu?" sentak Rion ke Agil yang hanya dibalas anggukan

"iya, kan makomi sama miraie dibilang mirip pasangan penguasa tol kiri"jawab Agil menambahkan informasi yang baru ia dapat

"gak mirip, cakepan istri gua dan masih ganteng an gua di bandingkan makomi"

"bilang begitu karena keinget makomi pernah deketin mami ya pih?" tanya Elya saat mengingat bahwa dulu sang papi pernah bertengkar akibat makomi mendekati Caine

"enggak, mau makomi deketin Caine atau apa intinya gua pemenangnya!" balas Rion tak mau kalah, dia malu karena pernah bertengkar dengan officer 3 seperti Makomi

"heran gua sama Rion, masih aja debat in Makomi. padahal kalo diliat dari kekuasaan dan kekuatan lebih unggul Rion" kini Agil ikut meledek Rion yang membuat Rion melempar sebuah kotak tisu ke Agil

para anggota yang mendengar itu tentu saja tertawa, mengingat bagaiman cemburunya sang kepala keluarga kala sang istri di dekati oleh seorang polisi dengan jabatan officer 3

bahkan berita itu sampai tersebar ke anak-anak bo yang membuat Kevin dan Zora beberapa kali meledek Rion saat bertemu
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
apa kabar kalian semua? apakah kalian sudah cukup beristirahat?

aku sempat kan diri buat update cerita ini mumpung WiFi lagi bisa di pakai~ btw untuk yg kemarin request Agil X Exu nanti aku pikirin buat gimana bikin alur tentang pasangan itu

karena buat bikin book sendiri alurnya terlalu panjang, sedangkan untuk di masuk in ke book ini nanti Exu jadi pelakor antara Agil dan Mako

jangan lupa vote, komen dan follow untuk mendukung aku! ^^

2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang