043

914 149 10
                                    

kini Caine dan Rion masih berdebat dengan di saksikan oleh para anggota tnf, bahkan Marcel, Marchie dan Agil ikut menyaksikan hal itu tanpa berniat untuk memisahkan

"emang kamu kira cuman mereka konsumen yang beli dalam jumlah banyak tanpa bartner? bo kamu anggap apa?" tanya Rion menatap Caine yang kini masih menyilangkan tangannya di dada

"apa salahnya kalo kita terima mereka buat jadi konsumen? lagi pula enggak ada hubungannya sama koneksi kita" jelas Caine dengan nada meninggi, bahkan matanya yang memang di kenal memancarkan aura lembut sudah berubah menjadi tatapan tajam

"kamu mau banget mereka jadi koneksi kita karena apa sih?! di kasih apa kamu sama mereka!" teriak Rion yang membuat Echi serta Souta terkejut, bagaimana bisa seorang Rion berteriak pada Caine?

"apalagi kamu ini?! gagal debat berakhir nuduh aku di sogok sama mereka? pikiran kamu tuh gimana sih yon!" balas Caine dengan kembali berteriak, hal itu juga membuat semua yang ada disana terkejut

keduanya hanya bertengkar jika Rion menjahili anaknya secara berlebihan dan tanpa teriakan sedikit pun, namun sekarang Rion dan Caine sama-sama berteriak satu sama lain

"siapa sih yang gak curiga kalo kamu ada apa-apa sama mereka karna kamu emang pengen banget kita jalanin bisnis sama mereka, kamu lebih milih fraksi sampah itu di bandingkan keluarga yang udah ada sejak kamu di kota?" lagi-lagi Rion berteriak panjang lebar, urat di lehernya tercetak jelas menandakan seberapa besar emosinya

"otak kamu tuh gimana sih, ada aku nyuruh kamu buat jalanin bisnis sama mereka?! aku cuman minta kamu buat pertimbangkan mereka untuk jadi konsumen kita! lu tuh kalo emang gak bisa lanjut debat jangan bawa bawa keluarga, terlalu kekanakan" Caine berteriak menggunakan bahasa 'gua-lu' yang semakin membuat mereka semua terkejut

"perilaku lu tuh seolah-olah nyuruh kita buat kerja sama dengan dia anjing!" Caine terkejut mendengar Rion berteriak menggunakan bahasa kasarnya

Caine tak mengira bahwa Rion akan mengeluarkan bahasa kasarnya kepada dirinya, tentu ia sangat terkejut namun memilih untuk mengacuhkan itu

"istri lu sendiri dibilang anjing?! lu lebih anjing! gua cuman minta buat pertimbangkan kerja sama, bukan nyuruh lu buat jadi koneksi, tau konteksnya gak sih bangsat!" Caine telah mencapai finalnya, ia memilih pergi dari rumah dan belum lama ia keluar dari rumah sudah terdengar suara mobil miliknya. pertanda bahwa Caine benar meninggalkan rumah

"lu sadar tadi teriak apa ke Caine?" tanya Agil pelan kearah Rion yang kini tengah mengatur nafasnya, mendengar itu Rion langsung menoleh kearah Agil dengan tatapan bertanya

"gua teriak apa ke Caine?!" tanya Rion dengan nada khawatir bercampur marahnya

"tadi lu teriak anjing ke mami" bukan Agil yang menjawab melainkan Gin dengan tatapan tajamnya

"konteks nya cuman mempertimbangkan mereka buat jadi konsumen, kenapa sampe segitunya ke mami?" Echi ikut bertanya dengan menggunakan tatapan tajam yang jarang ia keluarkan

Rion terdiam, mungkin dirinya kini menyadari bahwa ia telah berlebihan saat berdebat dengan sang istri. bagaimana pun ia tak berhak mengatai sang istri

"come on bang! sadar lah dikit kalo marah" teriak Marcel dari ujung brangkas, dirinya tengah bersandar sambil memperhatikan raut sang abang

"gua kelepasan" lirih Rion dengan menghela nafas kasarnya, bahkan Rion mengusak wajahnya dengan kasar

"cari mami sana, daripada kita dapet informasi kalo mami di culik" ujar Gin yang tanpa basa-basi membuat Rion segera berlari pergi dari sana

"mereka gak papa kan kak?" tanya Caca dengan nada lembutnya, wanita itu persis seperti Caine dalam cara berbicara

"gapapa, asal gak menggugat cerai" ucap Krow menatap Caca dengan santai, bahkan kini Krow tengah memeluk Caca sambil mengelus surai putih itu

"santai aja lah Ca, paling mereka bertengkar dikit" timpal Exu dengan ikut menenangkan Made yang kini sudah akan menangis

Arhan pun ikut di peluk oleh Agil dan Mako, untuk Caca, Arhan, Made, ketiganya belum terbiasa melihat Rion dan Caine bertengkar seperti tadi

yang mereka ketahui hanya Rion dan Caine yang damai, tanpa ada kata perselisihan ataupun pertengkaran

"Leo mana ya?"

••••••••

"ngapain lu kesini?" pertanyaan sinis Caine layangkan ketika dirinya melihat Rion yang sedang menghampirinya

"sayang, jangan pake gua-lu dong" lirih Rion, sedangkan Caine hanya mendengus malas mendengar itu ,

Rion cukup tau bahwa dirinya memang tak seharusnya melayangkan kata-kata kasar pada Caine

"maaf ya, aku ngaku kalo aku salah karena berani teriak ke kamu duluan" lanjut Rion sembari berusaha menggenggam tangan putih milik Caine

"sadar kamu tadi teriak sambil ngomong kasar ke aku?!" sentak Caine yang masih melayangkan tatapan sinisnya, Rion hanya mengangguk menjawab pertanyaan itu

"aku udah bilang ke kamu kalo aku gak suka di bentak apalagi ada yang ngomong kasar ke aku! hal kaya gitu susah kamu ingat ya?" Caine lagi-lagi berbicara menggunakan nada tegas

"iya sayang maaf, aku tadi kelepasan ngebentak kamu" Rion berusaha membujuk sang istri dengan nada lirih serta muka melasnya

"jangan kebiasaan pake muka melas! aku gak bisa marah ke kamu kalo muka kamu kaya gitu" ucap Caine yang dihadiahi dengan tawaan kecil oleh Rion, setelah itu Rion dengan berani memeluk Caine dari belakang

tak ada penolakan yang diberikan oleh Caine, ia dengan senang hati di peluk oleh Rion dan Rion semakin mengeratkan pelukan itu

"Leo di culik, ada yang tau kapan terakhir dia terlihat?!" teriak Istmo di radio membuat Caine langsung menanggapi itu

"gak ada yang tau, terakhir dia sama Gilbert kayanya. coba kamu tanya Gilbert" jawab Caine di radio dengan nada khawatirnya, pasalnya Leo termasuk laki-laki polos yang tak menahu soal dunia gelap lebih dalam

"ayo pulang yon, Leo di culik dan kita harus cepet temukan dia" ujar Caine yang di angguki setuju oleh Rion

keduanya mulai memasuki mobil masing-masing lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata

"semua yang di radio dengerin gua! ganti baju kalian pakai baseball, kontak Gilbert, Ano dan Glen. gua sama Caine bakal tunggu kalian di kanpol" teriak Rion di radio yang langsung di sanggupi semua anggota

•••••••

seluruh anggota tnf sudah berkumpul di depan kanpol, yang dimana hal itu sontak membuat beberapa officer melayangkan kecurigaan ditambah para anggota tnf mulai berjalan kearah Ano

"pak ano?" tanya Mako menatap orang yang ada didepannya

"iya, itu saya" balas Ano menatap Mako yang kini hanya memperlihatkan mata miliknya

"ada yang mau saya bahas, silahkan ikut kami"

"loh echi?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
apa kabar kalian semua? apakah kalian sudah cukup beristirahat?

aku lanjut cerita ini sambil nunggu giliran bus aku keluar dari kapal, thank you udah dukung book ini sampe sekarang. insya Allah aku bakal lanjut bikin book ke 2

jangan lupa vote, komen dan follow untuk mendukung aku! ^^

2gether, always 2gether (tnf couple)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang