039

853 133 20
                                    

siang ini para anggota tnf hanya berkumpul seperti biasa di ruang tengah, sudah semingguan ini semenjak kejadian Gin di keroyok oleh fraksi emas tak ada lagi agenda

beberapa anggota memilih untuk tetap dirumah, berkumpul di uwu atau sekedar berbincang di dekat kanpol. seperti sekarang yang dimana Istmo tengah berbincang dengan Ano

"makin sejahtera ya mo idup lu habis nodong jendral" ucap Ano saat Istmo mulai berjalan menghampiri nya

"iya lah no, yakali gua keluar kepolisian terus kaga sejahtera" balas Istmo dengan tawaan yang membuat Ano tersenyum

"ai Bryan kalo liat lu takut Mo, gara-gara pernah di todong" jelas Ano yang membuat Istmo semakin membesarkan tawanya

"jendral kaya dia masa trauma gara-gara di todong" canda Istmo

"namanya juga trauma, kaga ada yang tau"

"oh ya, anak lu kemana?" Istmo kembali melayangkan sebuah pertanyaan kepada Ano yang membuat Ano mengangkat satu alisnya

"Si Exu tadi izin main sama Leo" jawab Ano yang dibalas Istmo dengan anggukan

"lu tau no perihal si Exu di deketin gilbert?" pertanyaan yang Istmo layangkan membuat Ano terkejut

"hah? Gilbert anaknya si Menhan?" tanya Ano dengan nada terkejutnya, bahkan dirinya kini mulai menyilangkan kedua tangannya di dada

Istmo hanya mengangguk mengiyakan lalu kembali menghisap nikotin yang sedari tadi ada di jari nya

"biarin aja lah, urusan Gilbert. terus lu sama Leo gimana?"

"ya gimana no, gua sebenernya gak mau Leo deket sama gua" balas istmo dengan menghembuskan nafas lelah, sesungguhnya kedekatan dirinya dengan Leo membuat dirinya berfikir lebih banyak

"tapi gua dapet info dari Exu kalo kalian ketemu pasti nempel mulu" balas Ano yang membuat Istmo lagi-lagi menghela nafas kasar

"gua gak mau Leo deket sama gua No, lu kan tau sendiri gimana pandangan beberapa orang ke Leo setelah Leo ketauan deket sama gua. walau istilahnya umur kita gak jauh beda tapi status gua yang pernah nikah bikin mereka berfikir kalo Leo itu cuman bahan pelampiasan gua doang" seru Istmo yang dibalas kekehan oleh Ano, sungguh malang nasib temannya ini

*N. aku disini bikin Istmo gak terlalu tua

"lu mau jelasin gimana pun juga orang pasti tetap naruh kejelekan Leo dimata mereka, lagian lu nikah sama Piyu juga terpaksa toh? gara-gara anak temen Piyu koar-koar tentang Piyu yang di perkosa sama lu" jawab Ano mencoba menenangkan Istmo yang sayangnya membuat Istmo semakin memberatkan nafasnya

"gua rasa ini saatnya lu berani ngelawan mereka mo, masa seorang mantan high command takut sama omongan orang? kasian sama hati lu dan hati si Leo, mau ngegantung perasaan Leo sampai kapan? dia udah ngasih effort loh ke lu. apalagi orang yang bikin lu single adalah orang murah yang dengan mudahnya menyerahkan diri di bawah atasannya" lanjut Ano yang ternyata bisa membuat Istmo menatapnya lagi

Ano dan Menhan adalah sosok abang sekaligus teman bagi Ano, itulah yang membuat Ano tau cerita dibalik terjadinya pernikahan Piyu dan Istmo serta perceraiannya. Bukan tanpa bukti Istmo mengatakan Piyu melakukan hubungan badan dengan atasannya, tetapi Istmo sendiri di kabari oleh teman Piyu dan foto tentang Piyu beserta atasannya yang tengah berfoto diatas kasur

mengingat itu semua membuat Istmo lagi-lagi menghela nafas lelah, bagaimana bisa di usianya yang menginjak kepala 3 dirinya malah dipertemukan oleh pasangan yang dengan seenaknya menyerahkan diri kepada orang lain?

"gua setuju sama Ano, sorry kalo misalnya gua terkesan menguping tapi ayolah Mo. lu mau sampai kapan mikirin perkataan orang?" suara Menhan terdengar yang membuat Ano dan Istmo menoleh kearahnya, nampaknya Menhan baru saja selesai bekerja karena melihat pakaiannya yang masih menggunakan jas

"adek yang kita didik gak pernah bertingkah pengecut bro, lu laki bukan?" tanya Menhan menatap tegas kearah Istmo, hanya sosok Menhan lah yang bisa tegas kepada Istmo

"mending lu samperin si Leo, kebetulan dia baru balik sama Exu noh" pinta Menhan, mendengar itu Istmo langsung melihat kearah Leo yang tengah bercengkrama dengan Exu

"can i?" tanya Istmo dengan suaranya yang terdengar kecil namun masih bisa di dengar oleh Menhan dan Ano

"Yes, you can." Jawab Menhan dan Ano dengan serempak, setelah itu tanpa berkata apapun Istmo langsung menghampiri Leo

"katanya anak lu lagi deketin anak gua ya?" tanya Ano membuka pembicaraan setelah Istmo meninggalkan mereka

"lagi pdkt katanya, udah lah gua ngurusin si Gilbert dulu"

•••••••

karnaval, tempat yang memang memiliki sejarah panjang bagi setiap pasangan. kini Istmo dan Leo berdiri di ujung karnaval yang dimana memiliki pandangan laut dengan senja sebagai latar belakangnya

"kenapa Istmo ngajak aku kesini?" tanya sang lekaki bersurai hijau itu

"saya mau ngomong sesuatu" mendengar itu Exu mengerutkan keningnya, apa yang akan di bahas oleh Istmo sampai-sampai dirinya ditarik pergi saat sedang berbincang dengan Exu

"saya mau bilang maaf untuk sifat saya yang labil, saya udah bilang kalau hanya kemungkinan kecil untuk kamu mendapat balasan cinta dari saya tapi tadi saya baru aja cerita ke temen saya dan mereka bikin saya tersadar, ini saatnya saya menerima orang baru di kehidupan saya. dan mungkin ini saatnya kamu tau tentang masa lalu saya yang hanya di ketahui oleh beberapa orang" jelas Istmo yang membuat Leo semakin mengerutkan kening, apa yang terjadi sekarang?

"saya dulu pernah menikah dengan Piyu secara terpaksa, saya terpaksa menikahi Piyu karena teman-temannya menuduh saya telah memperkosa Piyu. padahal kenyataannya saya tengah sibuk berkutat dengan berkas di kanpol, dan yang berhubungan badan dengan Piyu saat itu adalah atasannya" Leo tentu terkejut mendengar penjelasan dari Istmo, bagaiman bisa laki-laki didepannya ini sudah menikah karena paksaan?

"riwayat saya yang sudah menikah bikin saya berfikir seribu kali untuk menerima kamu, karena bagaimana pun juga banyak berita buruk tentang saya dimasa lalu"

"aku gak peduli gimana masa lalu kamu, Istmo yang dulu beda sama Istmo yang sekarang. kamu sekarang menjadi pribadi yang lebih baik, lagipula kamu gak beneran perkosa Piyu kan? dimata aku kamu tetep orang yang baik" balas Leo yang membuat Istmo tersenyum teduh, tanpa di prediksi tiba-tiba saja Leo mencium bibir Istmo yang membuat Istmo terkejut

"Gak usah lama-lama, ayo kita pacaran mo. aku terima semua masa lalu kamu, aku cuman mau kamu di masa ini dan ayo hiraukan semua perkataan masyarakat" lanjut Leo setelah dirinya mulai melepaskan ciumannya pada Istmo

"gimana saya minta restu ke Keluarga mu?"

"masalah kak Echi bisa di sogok pake uang, kalo orang tua gak usah repot-repot. aku yatim-piatu"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
apa kabar kalian semua? apakah kalian sudah cukup beristirahat?

maaf banget karena aku jarang update, bener bener mood aku lagi bercampur aduk ditambah ini h-2 keberangkatan aku ke kampung yang bikin ribet ngurusin packing dll

intinya aku sebisa mungkin bakal terus up, entah pagi, siang, sore, atau bahkan tengah malam sekalipun

jangan lupa vote, komen dan follow untuk mendukung aku! ^^

2gether, always 2gether (tnf couple)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ