AUTHOR POV
Ayra melangkah masuk bersama dengan mamanya, ke salah satu ruangan VIP, yang berada di restoran mewah ini, dengan sedikit tergesa-gesa, lantaran mereka sudah terlambat satu jam. Dengan perasaan campur aduk, Ayra lantas terpaksa mengikuti kemauan mamanya, karena tentu saja dia ingin membahagiakan orang tua satu-satunya yang kini Ayra miliki. Lagipula, kemauan itu hanya bertemu saja, tanpa ada paksaan lebih seperti pacaran atau semacamnya.
Masuk ke ruangan, Ayra dan mamanya lantas menyapa pasangan suami istri, yang sementara duduk menunggu mereka.
"Maaf ya, aku terlambat" ucap mama Ayra
"Gak apa-apa Wen"
"Iya gak apa-apa mbak Wen. Lagipula, anak kita belum ada juga"
Ayra kemudian hanya tersenyum, sementara mamanya mulai berbicara dengan kedua orang tersebut. Merasa bosan dengan keadaan, Ayra mengeluarkan handphone nya sebentar, lalu mulai membuka sosial media miliknya. Tangannya lalu bergerak membuka insta story milik Maya, dan spontan wajah Ayra berkerut. Karena kini, dirinya melihat Maya, Lula dan Jessenia dalam satu layar yang sama.
"Selamat malam, maaf terlambat"
Merasa familiar dengan suara itu, Ayra spontan menatap ke arah sumber suara. Dan dalam sekian detik itu, jantung Ayra berpacu begitu cepat, serta rasanya waktu seakan berhenti ketika mereka sama-sama menatap satu sama yang lain, "Kak Jess?"
"Ayra?"
Ucap keduanya bersamaan.
"Kalian saling mengenal?" tanya mama Lily
Ke duanya tampak terdiam, mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing dan merasa bingung.
"Bagus kalau begitu" ucap mama Wendy sambil tersenyum, begitu juga dengan orang tua Jessenia.
Tanpa ada obrolan antara mereka berdua, orang tua keduanya berinisiatif untuk memulai makan malam terlebih dulu. Setelah itu, barulah mereka memulai percakapan terkait pertemuan malam ini. Jessenia perlahan mulai merasa tidak nyaman di dalam ruangan ini, tapi dia juga tidak bisa pergi. Berbanding terbalik dengan Jessenia, Ayra malah merasa nyaman, meskipun dia masih begitu bingung dengan semua ini, namun perlahan ketika dia menyadari bahwa Jessenia adalah orang yang akan diperkenalkan mamanya untuk dirinya, Ayra spontan merutuki dirinya sendiri, karena sempat menolak ajakan sang mama.
Selesai makan, kembali semua terdiam sampai papa Daniel berbicara, "Papa, mama dan tante Wendy tidak memaksa kalian, jika kalian tidak keberatan maka lanjutkan, tapi jika tidak, kalian bisa berhenti"
"Mama kenal om Dani sama tante Lily dari mana?" tanya Ayra
"Ini sahabat baik mama Ay, mama dan tante Lily sempat hilang kontak, nah baru ketemu beberapa hari yang lalu"
"Terus mama kamu, cerita kamu ke tante. Jadinya, tante memutuskan untuk memperkenalkan kalian"
"Tapi aku cewek tan" ucap Ayra
Mamanya Jessenia tampak terdiam dan menatap Jessenia serta memberikan kode pada anaknya. Lantas Jessenia mencoba tersenyum, kemudian berdiri dari duduknya, dan menggenggam tangan Ayra, "Kita bicara di luar ya"
"O--o--oke kak" ucap Ayra gugup. Bagaimana tidak, saat ini tangannya di genggam oleh wanita yang dia idolakan, bahkan yang dia halukan selama ini, bahkan telah mencuri separuh hatinya.
Mereka berjalan ke salah satu ruangan yang berada di restoran itu. Dan ketika masuk, Jessenia melepaskan genggaman tangannya dari tangan Ayra, "Silahkan duduk" ucap Ayra
Ayra yang masih bingung menatap ke sekeliling ruangan, "Kak, kita gak apa-apa di sini? Maksud ak....."
"Ini restoran ku, dan ini ruangan ku. Jangan takut"

ESTÁS LEYENDO
Ignosce
Novela JuvenilMenjadi model terkenal, membuat mereka terpaksa menyembunyikan rapat hubungan mereka agar tidak di ketahui publik. Hubungan keduanya bermula atas dasar kemauan orang tua masing-masing. Namun, Ayra Khalessi ternyata diam-diam telah jatuh cinta pada...