BAB#92

830 54 3
                                    

JESSENIA HAZEL POV

Aku mulai merayu wanita ku ini, agar dia tidak lagi marah pada ku, hingga itu berhasil dan dia mulai mencubit lengan ku berulang kali. Ku rasa itu sebagai balasannya, atas apa yang terjadi tadi. Namun begitu, aku lebih memilih dia membalasnya dengan cubitan-cubitan pada lengan ku, dari pada dia harus mendiami ku.

"Kamu kenapa kasih nomor handphone ke dia?"

Mendengar pertanyaan itu lagi, aku lantas membawa tubuh istri ku bergerak masuk dalam pelukanku, "Aku gak tau dari mana dia bisa menemukan nomor pribadi ku sayang"

"Kamu gak lagi berbohong kan kak?"

Aku mencium puncak kepala istri ku berulang kali, sebagai tanda bahwa aku berkata jujur padanya.

"Lalu kenapa kamu meminta bertemu dengannya?"

Ku lepaskan pelukan ku, lalu aku menatap ke dalam mata cantik wanita ku ini, "Aku gak akan pergi sendiri, aku akan membawa mu"

Kini terlihat, wajah Ayra mulai berubah dengan menampilkan senyuman di sana.

"Gitu dong, kan tambah cantik" ucapku lagi sambil tersenyum juga

"Aku kira kamu mau pergi sendiri"

Aku menggelengkkan kepalaku, dengan terus tersenyum, "Aku gak mungkin melakukan sesuatu yang bisa membawa beban pikiran ke kamu sayang. Dan kamu juga tau itu kan?"

Dia mulai menganggukkan kepalanya, lalu setelah itu dia bergerak bangun dari tidurnya, "Aku boleh siap-siap sekarang?"

"Boleh dong sayang. Setelah bertemu dengannya, aku akan mengajak mu berkeliling"

"Benar kah sayang?"

Aku bergerak bangun dari pembaringan ku, dan menciumnya sebentar, "Benar sayang. Tapi tidak boleh lama. Ketika kamu lelah, maka kita akan pulang" ucapku

"Siap bos"

Ayra bergerak bersiap, dan begitu juga denganku. Hingga setelah bersiap, dan tak ingin lagi membuang-buang waktu, aku dan Ay segera berangkat ke tempat pertemuan kami dengan Aleta.

Dengan menggunakan mobil sebagai alat transportasi kami, aku dan Ay melaju dengan begitu santai, sampai kami tiba di salah satu gedung mall, yang berada pada pusat kota Jakarta.

Memakirkan mobil di basement, lalu aku dan Ay segera berjalan melangkah ke restoran yang berada di dalam gedung mall ini.

Ku mulai genggam tangan istri ku, dan kami bersama melangkah sambil berbincang-bincang ringan.

Hendak masuk ke dalam restoran, kami berpapasan dengan Aleta yang juga baru tiba di sini.

"Baru tiba juga?" tanya Aleta sambil tersenyum ke arah ku

Namun tak ingin membalas ucapannya, aku dan Ayra berjalan lebih dulu ke salah satu meja kosong di sana. Lalu tak lama, ku rasakan Aleta juga melangkah mendekat, hingga duduk bersama kami.

"Mau makan apa?" tanya Aleta ke arah ku

"Di sini, aku bersama istri ku. Bisakah kamu jangan hanya terarah kepada ku?"

Aleta mulai tersenyum dan beralih menatap Ayra, "Mau makan apa?"

"Aku tidak ingin makan bersama mu dalam satu meja yang sama. Aku hanya ingin, kamu jangan mengganggu rumah tangga ku"

Mendengar ucapan istriku, aku perlahan mulai menggenggam tangannya dan mengusapnya begitu lembut.

"Aku gak percaya kalau orang seperti mu, terobsesi dengan istri orang lain" ucap istri ku lagi

IgnosceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang