29] Save you

1K 274 104
                                    

Jaemin melirik Jay yang sudah tertidur, tangan lelaki itu memeluk pinggang nya erat. Aneh, Jay aneh hari ini..

Apa karena kakek nya yang terus datang ke mansion? Jadi Jay terlalu banyak pikiran dan bersikap seperti ini?

"Ah apa lagi ini?" gumam Jaemin menatap pesan masuk dari Rean.

Ayah
|besok pulang kesini, ayah tunggu.
Mingyu yg akan menjemput mu di
sekolah

Haah, Jaemin pusing..

"Jaemin."

"Huh? Jay? Kenapa? Kau terbangun karena ku?"

Jay menggeleng, "Jangan pergi kemanapun tanpa izin ku."

"Apa--"

"Kemana kau akan pergi, berapa lama kau akan pergi, dengan siapa kau akan pergi, katakan semuanya pada ku, mengerti?"

Jaemin berbalik tidur menyamping ke arah Jay, membalas tatapan lelaki itu yang terlihat berbeda, "Aku mengerti, sekarang tidurlah. Ini sudah jam 1 pagi."

'Maaf Jaem, aku juga mau bermain dengan cara Felix. Ini ide Allen!'

_______________________

"Kau bertengkar dengan Jay?"

Jaemin menggeleng, "Hubungan ku dengan nya baik baik saja, ayah."

"Ayah mendengar pembicaraan kalian semalam."

"Huh?" Jaemin mengerjap tak paham.

"Apa hubungan mu dengan nya?"

"Kami hanya berteman, aku tak akan melakukan sesuatu yang memalukan nama keluarga--"

"Tak apa, hubungan seperti itu biasa. Asal kalian tak memperlihatkan nya langsung, kalian hanya bersenang senang. Jay juga pasti begitu, dia tak akan mempermalukan nama keluarganya sendiri. Kalian bisa bersenang senang tanpa perlu mengatakan pada siapapun."

Jaemin menggeleng kala paham kemana arah pembicaraan sang ayah, "Ini tidak seperti yang ayah--"

"Turuti dia."

Dua kata, dan Jaemin rasanya kehilangan harga dirinya, "Apa maksud ayah?"

"Iya, jika dia menyukai mu kau harus menyukainya balik. Jaga hubungan kalian, perusahaan keluarganya--"

"Maksud ayah aku harus diam saat Jay melakukan apapun--"

"Iya, kau paham itu."

Rahang Jaemin mengeras, beranjak bangun dengan raut tak suka, "Aku menuruti ayah selama ini. Tapi apa boleh sampai seperti ini? Setidaknya--"

"Jaemin, duduk!" Rean menatap putra nya tajam.

"Aku tak mau. Ayah pikir aku apa?"

"Duduk Lee Jaemin!"

"Ayah!"

Rean beranjak bangun dan mendekat, "Apa ini? Kurang ajar sekali, kau berani melawan?"

Nafas Jaemin menderu, "Ayah, ini--"

"Ini perintah, ayah tak mau dengar penolakan. Jika Jay marah dan ayah nya turun tangan, kau--akan ayah pastikan menerima konsekuensi nya."

Mata Jaemin terpejam kala Rean mencengkram lengan nya.

"Tak perlu ukiran baru untuk kamu menurut, bukan?"

"T-tapi ayah tau, Felix juga selalu datang--"

"Abaikan dia untuk saat ini, keluarga Park lebih penting."

"Bagaimana kalau dia marah--"

"Ayah akan mengurus itu, tugas mu hanya menjaga hubungan dengan Jay, paham?"

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang