42] Xiumin

1.2K 259 107
                                    

Jaemin memijit pelipisnya, melirik Jay yang masih dengan santai tidur seraya bersandar padanya, padahal jelas jelas Rose dan Chanyeol duduk di hadapan mereka dengan raut--menyelidik..

"Jaem, tangan ku pegal," bisik Jay, tangan kirinya pegal karena posisi tidur tadi.

Jaemin dengan hati hati memijat tangan lelaki itu, menatap Rose dan Chanyeol lantas berdehem singkat untuk mengambil atensi kedua orang tersebut.

"Mom dan daddy kenapa kesini? Ini kan sudah jam 12 malam," tanya Jaemin. Mereka pulang dari arena jam setengah 12 malam tadi.

Chanyeol mendengus saat Jay bahkan tak mau bersusah payah membuka mata, "Mengunjungi kalian, siapa tau Jay menyusahkan mu--"

"Jaem, ayo tidur saja. Daddy hanya mau mengata ngatai ku," sela Jay kesal.

Ting!

Jaemin meraih hp nya yang berdenting.

Ayah
|Besok kembali ke mansion, tak usah
masuk sekolah dulu, ada hal penting

Hal penting?

Jaemin menggigit bibir bawahnya pelan, apa? Jaemin tak membuat kesalahan apapun..

Ah ayolah, seluruh tubuhnya belum sembuh total..

"Jaem?" Jay menatap Jaemin kala tangan lelaki itu terasa sedikit gemetar.

Jaemin menoleh, menarik senyum tipis pada Jay, "Kenapa? Disini dingin ya, apa aku boleh mematikan AC?"

"O-oh iya, tentu. Mau ku ambilkan selimut juga sekalian? Atau tidur ke kamar saja?"

"Ehem, daddy dan mommy tak keliatan ya?" Chanyeol berdehem keras, melotot saat Jay memutar kedua bola matanya malas.

Anak itu tak sopan sekali!

"Daddy kenapa datang malam malam sih, kami mau tidur."

"Kami?"

"Iya, kami. Aku dan Jaemin, daddy mau bergabung?" tanya Jay malas, ia melirik Rose yang masih santai meminum teh yang tadi ia buatkan.

Jaemin mengernyit kala tulang punggung nya terasa nyeri, ah menyusahkan..

"Jay, aku ke kamar mandi sebentar, ya," Jaemin segera beranjak bangun dan melangkah menuju kamar mandi di dekat dapur, ia meringis pelan, masih belum terbiasa dengan rasa nyeri dan ngilu di tulang punggung nya yang bisa kapan saja kambuh.

"Sial, apa aku mati saja ya?"

____________________________

Sam mendadak pusing, menatap Matt yang duduk santai walau tadi sudah menyerang seorang guru pria dan masih tak mau buka suara soal alasannya.

"Matt, kau gila? Ayo jelaskan alasannya, atau kau mau daddy Jeha di panggil kesini?" Sam berbisik geram.

Matt mendengus, menatap kepala sekolah dengan malas, "Aku hanya bosan, dia menggangu waktu tidur ku di UKS, sudah?"

Allen yang baru masuk memasang wajah murung dan tak terima, "Guru itu memukul ku! Gila ya? Dia juga mendekati ku seperti mendekati perempuan, seharus nya kalian memilih guru yang mengajar disini!"

"Maaf, ada keributan apa ini?"

Semua menoleh, Matt mendadak terdiam dengan kedua tangan terkepal erat, menatap seorang wanita yang mengenakan coat dress hitam masuk, rambut merah gelap nya terurai, wajah nya menampilkan raut ramah walau pertanyaan nya tadi terdengar dingin.

"Putra saya membuat keributan? Saya jadi penasaran keributan apa yang Matt lakukan hingga masalah nya harus di besarkan seperti ini."

"Upss, mama Eugene cantik juga.."

STRANGERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang