Agnesia mengerjapkan matanya, dia berada di tempat yang asing. Bukankah tadi terakhir kali dirinya tertidur di kamar. Dan kenapa bisa tiba-tiba ada di tempat ini.
Apa aku mimpi?
Agnesia mengelilingi tempatnya sekarang berada, Agnesia merasa seperti berada di dunia fantasi, sungai disertai dengan air terjun yang mengalir deras, diiringi dengan angsa-angsa, serta bunga-bunga yang bermekaran dengan indah. Agnesia mendekati sungai dan melihat pantulan wajahnya di sungai itu. Itu wajahnya dulu disaat dia masih menjadi Agnessa.
Apa aku sudah di surga?
"Agnessa..."
Seseorang memanggil namanya dengan lembut, dia membalikan badan dan terkejut melihat agnesia asli yang sedang berjalan menghampirinya.
"Kamu masih hidup Agnessa, aku yang mendatangimu."
"Agnesia, aku ingin kembali ke duniaku. Aku ingin menjadi diriku yang dulu, aku memang bahagia hidup sebagai kamu. Tapi aku tidak bisa hidup dengan tubuh orang lain. Agnesia, bisakah kamu kembali ke tubuhmu?." Selama Agnessa hidup sebagai Agnesia, dia berusaha menjalani hidupnya dengan baik. Bersikap seolah semua baik-baik saja. Tapi Agnessa tetap tidak bisa membohongi perasaanya. Dunia itu bukan tempatnya. Agnessa merasa seperti membohongi dirinya sendiri dan membohongi keluarga berdin. Dengan bersikap seolah dia memang Agnesia putri keluarga berdin, Agnessa merasa dirinya jahat.
"Tidak Agnessa, Di duniamu kamu sudah tiada. Tubuhmu sudah dikubur, kamu tidak akan bisa kembali kesana." Agnessa menangis mendengarnya.
"Begitupun denganku, aku tidak bisa kembali ke tubuhku. Tubuh itu sudah menjadi milikmu Agnessa. Kamu dan aku adalah jiwa yang sama tapi dengan tubuh yang berbeda, dan cerita yang kamu baca itu bukanlah fiksi. Itu adalah takdir yang akan menentukan hidupku, tapi dengan adanya kamu di duniaku, kamu bisa menjalani kehidupan sesuai dengan apa yang kamu mau karena kamu tidak terikat dengan takdir itu. Buatlah cerita itu berakhir dengan bahagia agnessa. Hiduplah sebagai Agnesia Amethyst Brielle Berdin dengan versimu sendiri." Ucap Agnesia seraya memegang kedua tangannya.
"Agnessa kamu tidak membohongi mereka, aku yang memanggilmu untuk kembali untuk menyatukan jiwamu. Tolong Jalani hidup dengan penuh kebahagiaan. Dan aku akan selalu ada di sini di hatimu." Agnesia memeluk agnessa. Perlahan tubuh Agnesia melebur menjadi butiran emas yang mengelilingi tubuh Agnessa.
🔮🔮🔮Agnesia terbangun dengan nafas yang memburu, mimpinya tadi terasa sangat nyata. Agnesia berjalan ke arah cermin dan melihat matanya yang sudah sembab. Dia benar-benar menangis, Agnesia benar dia harus bisa hidup dengan bahagia. Dan keluarga Berdin adalah keluarganya juga.
Agnesia memegang dadanya, dia merasa hatinya sekarang lebih tenang. Agnesia aku berjanji akan membuat akhir yang bahagia untuk kita, walaupun aku tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. Batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lady Amethyst
Historical FictionBRAKKK!!! Agnessa Ayudia Wicaksono, seorang anak konglomerat di Indonesia. Berusaha membuka matanya, tubuhnya terpental jauh dan kepalanya terbentur pembatas jalan dengan sangat kencang. Dia penasaran benda apa yang menabraknya. "Hahaha Sialan." Agn...