16. Siapa Dia?

3.6K 264 8
                                    

"Jaehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaehyun....Suamiku." Ucap Agnesia masih dengan menatap mata pria itu.

"Jae..siapa Agnesia, dan tadi kamu bilang suami? Kamu menikah dengan jae itu, bukan dengan Putra Mahkota?!." Ucap pria itu memberondong Agnesia dengan serentetan pertanyaan.

Agnesia tersadar dengan pikiran ngaconya. Tidak mungkin Jaehyun bisa berada di sini, sepertinya ini adalah efek karena dirinya terlalu merindukan para bujangnya.

Kembali menatap pria itu, Agnesia menghela nafas "Aku belum menikah, dan masih bertunangan dengan Yang Mulia Putra Mahkota."

"Lantas siapakah si Jae itu?."

"Hanya mantan pacarku."

Untung saja tampan, jadi Agnesia bersedia menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jika tidak, sudah dia tendang bokongnya sedari tadi!

"Kamu kenapa banyak sekali bertanya, Aku saja tidak tau siapa kamu?!." Kesal Agnesia.

"Kamu melupakanku Agnesia? Aku teman masa kecilmu, dahulu kita selalu bersama-sama."

"Aku tidak mengingatnya."

Pria itu menghembuskan nafas, wajahnya terlihat kecewa. Dan binar matanya pun terlihat redup.

"Aku mengerti, Mungkin karena kita sudah lama tidak bertemu. Aku akan memperkenalkan ulang diriku, untuk kali ini tolong jangan melupakanku lagi ya Cia." Ucapnya kembali tersenyum.

Tangan pria itu terulur ke arahnya, Agnesia menatap tangan itu dan menjabatnya dengan perasaan yang kacau. Agnesia juga tidak tahu, dia merasa sedih tapi juga ada rasa senang di hatinya.

"Aku. Heros Jace De Barcelorn, pangeran kedua dari kekaisaran Barcelorn. Senang bertemu denganmu lagi Lady Agnesia Amethyst Brielle Berdin." Pangeran Heros tersenyum sampai matanya menyipit.

Jujur saja Agnesia sangat terpesona, jantungnya terasa berdegub kencang. Agnesia memang selalu seperti ini jika melihat pria tampan. Jantungnya ini memang murahan.

Agnesia berusaha mengatur ritme jantungnya sebelum kembali menatap Pangeran Heros lagi. Agnesia berdiri dan memberi salam penghormatan.

"Maafkan saya Yang Mulia, karena tidak mengenali anda." Ucap Agnesia masih dengan posisi menunduk.

"Tidak perlu seperti ini Cia, aku memaklumi itu. Kita sudah lama tidak bertemu."

Pangeran Heros menarik tangan Agnesia agar kembali duduk di sebelahnya. Heros duduk agak menyamping agar lebih leluasa menatap Agnesia.

"Yang Mulia jika boleh tau, memangnya selama ini anda kemana?." Tanya Agnesia dengan sopan.

"Jangan panggil aku dengan sebutan itu Cia. Panggil aku seperti biasa. Jace, dulu kamu selalu memanggil seperti itu. Tidak ada bantahan Agnesia, ini adalah perintah dariku."

"Baiklah Jace." Ucap Agnesia dengan patuh, mau bagaimana lagi ya kan.

Pangeran mengusap dengan lembut kepala Agnesia yang tertutupi tudung. Wajahnya terlihat sangat bahagia.

Lady AmethystTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang