Bagian 26

4.8K 292 8
                                    


















Noa terdiam, mulutnya seolah terkunci menahan bagaimana terkejutnya ia atas pernyataan Marko, di sisi lain hatinya entah mengapa terasa amat pedih. Akan tetapi Noa sepenuhnya tahu jika itu bukanlah sebuah hal Joshua sengaja, mana mungkin sosok yang tengah berjuang dengan sakitnya dapat merencanakan sebuah skenario menyakitkan itu.

"Itu kenapa gue gak pernah setuju sama ide Bubu buat nikahin lo sama orang sakit kaya adek gue, gue gak mau ada oranglain yang harus bertanggung jawab atas keegoisan orangtua gue, Na.".

Ya, Marko sepenuhnya mengatakan kebenaran akan tetapi ada sebuah hal yang sulit untuk Noa terima dan entah mengapa ia merasa cukup penasaran akan hal tersebut.

"G-gue paham, Kak, tapi kenapa Mas Joshua inget sama mantannya tiba-tiba di tengah sakitnya, apa sosok mantannya itu orang yang pernah nyakitin Mas Joshua atau sebaliknya?"

Marko menggelengkan kepala, pria dua puluh enam tahun itu menarik napasnya berat, matanya menatap langit-langit lorong rumah sakit dengan kosong, "itu kejadian menyakitkan yang Joshua alamin, tapi bukan sengaja Joa nyakitin Joshua, dia gak mutusin Joshua apalagi selingkuh dari Joshua. Mereka bahagia, Joa itu cowok manis, baik dan juga penyayang, Bubu sayang banget sama dia, karakter dia mirip sama lo," Marko tersenyum pahit. Mengingat alasannya memberikan Noa pekerjaan itu pada Noa berharap Joshua akan memperlakukan Noa dengan baik karena hal tersebut.

Mendengar cerita itu Noa hanya terdiam, rasanya ada sesuatu yang begitu sakit saat Marko mengatakan tiap kalimat namun entah apa.

"Joshua udah janji sama Joa buat nikahin dia suatu hari nanti, tapi takdir berkata lain, Joa meninggal waktu kelas tiga SMA, tepat seminggu sebelum kelulusan, karena kanker leukimia yang dia derita setahun sebelumnya."

Noa tertegun, ia sontak menatap ke arah Marko yang ternyata tengah meremat kuat celananya sendiri. Terlihat kesedihan mendalam yang Marko rasakan membuat Noa berinisiatif meraih pundak kekasih sahabatnya itu. Noa usap perlahan mencoba memberi kekuatan, walaupun dirinya sendiri merasa tersakiti dengan fakta tersebut.

"Itu kenapa ... Kenapa gue gak mau lo sakit hati karena gue gatau kenapa gue ... Gue ngerasa Joshua mungkin bakalan pergi ninggalin lo dan lo yang berakhir jadi Joshua yang udah gak punya semangat lagi buat jalanin hidupnya selain mimpinya buat bikin sebuah rumah di tempat favorit Joa, itu satu-satunya alesan Joshua bertahan. Gue gak mau liat Joshua lainnya, Noa. Jadi please, please pikirin ini semua demi kebaikan lo, ya?"

Marko menatap Noa dengan memohon, ia tak akan sanggup jika harus melihat oranglain berakhir seperti adiknya. Joshua pernah mengalami sesuatu yang sangat menyakitkan dalam hidupnya dan luka itu tak pernah sembuh, kini jika Noa harus hidup dengan cara yang sama Helgalah yang akan paling tersakiti layaknya dirinya yang harus melihat perjuangan Joshua dulu.



















Noa masuk ke dalam ruangan setelah membasuh wajahnya, sejujurnya setelah apa yang Marko katakan ia menjadi semakin bimbang, Noa juga sempat menangis bersama Marko. Baru kali itu Noa lihat Marko menunjukan sisi lemahnya, menangis tanpa tertahan dalam rangkulannya adalah sebuah hal langka yang mungkin hanya Helgalah yang pernah melihatnya.

"Hey Babe ... " Suara Joshua yang pertama kali Noa dengar saat kakinya melangkah melewati daun pintu. Pria itu terlihat tengah duduk bersandar di atas tempat tidurnya, Noa mencoba kuat, ia tak ingin menangis di hadapan Joshua, namun rasa sakit saat merasa jika sebenarnya Joshua tak benar-benar menyukainya itulah yang terburuk.

"Hey .... " Noa mencoba bicara walaupun suaranya sedikit tercekat.

"Come here, i miss you, i wanna hug you," Joshua dengan suara lembutnya, merentangkan tangan menunggu Noa menyambutnya.

Noa dengan perlahan menghampiri masuk ke dalam dekapan Joshua bisa Noa rasakan deru napas Joshua yang beraturan, tangan besar Joshua mengusapi rambut belakangnya dengan sangat lembut membuat rasa nyaman menghinggapi relung hatinya.

"Mas ... "

"Hm?"

"If i'm not your real boyfriend, Mas masih cinta sama aku enggak?"




















Tbc ...

Days With You | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang