Bagian 27

4.8K 287 1
                                    











Joshua mengernyitkan dahinya, ia menatap lekat iris kecoklatan milik sosok yang masih setia ia kuasai dalam dekapannya, "what do you mean?" Tanyanya dengan nada suara yang lembut di telinga.

"Just answer my question," Noa tak mau kalah, ia balas tatapan itu dengan penuh harap akan jawaban manis yang tak melukainya.

"Mau siapapun kamu, real or fake, nyatanya aku sayang kamu apapun bentuk kamu, honestly thats stupid question babe," Joshua menaruh tangannya di sisian wajah kecil Noa. Memainkan ibu jarinya pada pipi tembam menggemaskan milik sang kekasih.

"Jadi, Mas beneran suka sama aku?"

"Alright enough."

Tanpa aba-aba, tanpa terduga, tanpa dapat Noa elakan bibirnya sudah di sambar dengan cepat oleh sosok yang masih berbaring dengan posisinya yang berada sedikit di atas Joshua, pria yang masih mengenakan infus di tangannya itu seakan tak terganggu sama sekali, mendominasi, membuat Noa tak berdaya tubuhnya seolah lemah tak dapat melawan lihainya pagutan sang kekasih. Noa berada dalam posisi pasrah ia hanya dapat melenguh pelan saat Joshua terasa semakin tak sabaran.

"Oh-shit, Sorry."

Suara familiar serta pintu yang segera tertutup menyebabkan bunyi yang cukup nyaring menghentikan aksi mencumbu itu. Noa tersipu malu sedangkan Joshua hanya tersenyum tak merasa bersalah sedikitpun karena telah membuat sosok di hadapannya di landa malu.

"So cute," Joshua kembali menarik Noa untuk ia bawa dalam dekapan.

Itu gila, Noa sepertinya benar-benar telah jatuh pada pesona seorang Joshua. Entah apalagi alasan yang harus ia gunakan untuk menyanggah perasaannya yang tanpa sadar mulai jatuh.

























Noa keluar dari ruangan saat jam visit dokter tiba, sebenarnya karena sudah jadwal kemoterapi kedua yang akan Joshua lakukan esok hari Noa jadi tak perlu bolak-balik. Saat ia baru membuka pintu Noa cukup di buat terkejut dengan kehadiran Marko dan sahabat dekatnya Helga menatapnya penuh tanya.

"What's going on?" Tanya Helga melihat bibir Noa yang sedikit bengkak.

Noa salah tingkah ia tiba-tiba lupa harus menjawab apa, "l-lo di sini?"

"Gue juga di sini," Sahut Marko semakin membuat Noa kelimpungan. Namun sejurus kemudian Marko dan Helga tertawa geli melihat reaksi Noa yang seakan habis tertangkap basah walaupun memang iya.

Noa memajukan bibirnya, ia memasang wajah kesal yang semakin menambah kelucuan pria dua puluh empat tahun itu, "kalian di sini cuma niat ngetawain gue?" Tanyanya dengan nada sebal yang sangat kentara.

"Gak, lah, gue ke sini karena lagi senggang plus mau jengukin calon adek ipar."

Noa berdecih, ia dapat melihat wajah tengil Helga masih mengejeknya, senyuman kecil itu sangat amat membuat Noa ingin meraup wajah manis sang sahabat.

"Kalo gitu lo berdua masuk aja sekalian gue titip Mas Joshua, gue mau ke kantin bentar."

Helga dan Marko mengangguk setuju sementara Noa segera berlalu pergi untuk membeli secangkir kopi atau apapun yang dapat menghilangkan dahaganya.








Saat Noa kembali ke dalam ruangan ia di buat terkejut dengan pemandangan tak biasa yang terlihat oleh mata kepalanya, Helga menangis dalam dekapan hangat Marko sementara Joshua hanya terdiam dengan raut kebingungan. Tanpa pikir panjang Noa segera menghampiri yang pertama kali ia ingin tahu keadaannya adalah Joshua.

"Kenapa Mas?" Tanya Noa dengan panik, ia spontan meraih jemari Joshua yang terasa dingin.

"Aku lupain sesuatu, iya kan?"

Noa melirik ke arah Marko, sepertinya Helga menangis ada hubungannya dengan ingatan Joshua yang kacau, Marko mengangguk memberi isyarat menyetujui isi pikirannya.

"Iya, sedikit banyak."

"Am i hurt you?"

Noa menggelengkan kepala kuat-kuat, "enggak, enggak sama sekali, just calm down, ya? Mas pasti kaget karena dokter gak bilang tapi ini bagian dari proses penyembuhan jadi gak perlu di pikirin."

"Helga nangis karena aku bilang gak kenal dia and that's the fact, aku gak kenal dia i'm so sorry, i cant remember anything."

"Dont say sorry, Josh, semuanya baik-baik aja." Sahut Marko.






























Tbc ...






Days With You | NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang