03 (21+)

1.7K 4 0
                                    

Hal pertama yang Sellysa lakukan, saat baru terjaga dari tidurnya, yakni coba untuk membuka kedua matanya.

Sambil dilakukan perenggangan pada tangan-tangan dan kaki-kakinya karena masih terasa pegal-pegal saja.

Dikira beristirahat panjang, hingga pagi datang, akan mampu meredakan semua kelelahan akibat kegiatan kemarin.

Nyatanya, belum bisa untuk kembali ke kondisi kebugaran yang normal. Ia pun mungkin perlu mengembalikan tenaga dengan konsumsi makanan tertentu.

"Perutku kosong dari sore kemarin. Aku hanya makan roti waktu siang," gumam Sellysa, ketika sadar akan laparnya.

Lalu, dipikirkan masakan apa yang bisa dibuat dengan bahan-bahan minim di dalam lemari menyimpanan dapur.

Ada telur, ham olahan, lalu keju.

Tidak terdapat stok sayuran ataupun juga buah-buahan yang segar.

Saat pertama melihat isi kulkas, Sellysa pun kaget. Semacam perasaan heran saja sebab tal sesuai ekspektasi juga.

Mansion Carzer sangat megah. Kesan mewah pun sangat melekat. Tapi, tidak ada makanan dan bahan-bahan untuk memasak di lemari pendingin.

Sellysa berusaha berspekulasi positif untuk masalah ini, yaitu jarang Carzer mendiami mansion, maka dipastikan pria itu tidak sering makan.

"Oke, aku akan buat omelet dengan keju di atasnya saja. Aku akan hangatkan ham semua. Rasanya akan cukup."

Setelah menemukan jalan keluar atas apa yang dipikirkan, Sellysa langsung bangun dari posisi berbaringnya.

Tidak duduk di atas kasur. Melainkan segera menuruni ranjang. Dan, tak lupa melakukan perenggangan pada otot di bagian punggung, tangan, serta kaki.

Sisa pegal kemarin karena sangat lelah akan kegiatan bersih-bersihnya, masih terasa hingga sekarang. Walau, sudah tidur dengan lumayan panjang.

Mungkin harus berendam air hangat selama setengah jam. Lantas, minum vitamin yang dibawa khusus dari Italia.

Namun, sebelum semua direalisasikan, ia hendak memasak sarapan dulu. Perut mesti diisi guna menambah energi.

"Bisakah kau tidur tidak telanjang?"

Mata yang masih memejam, segera saja dibuka. Reaksi sangat kaget mendengar sebuah pertanyaan dari suara bass.

Tentu, milik seorang pria.

Pandangan lantas Sellysa edarkan guna menemukan sosok tersebut. Dan, ia pun tak perlu waktu lama untuk mencari.

Yang tidak lain adalah mantan suami kesayangannya, Carzer Styles.

Ketegangan seketika melanda. Sekujur tubuh kaku. Namun, masih bisa berdiri dengan baik, menopang keseimbangan.

Tak bisa dihindari kegugupan. Apalagi, ia baru pertama kali bertemu Carzer.

Ya, perdana pagi hari, setelah terakhir pada momen persidangan perceraian.

Untuk penampilan sang mantan suami, yang telah berbeda dari beberapa tahun lalu, tidak cukup mengejutkannya.

Hal tersebut karena didapat foto-foto terbaru Carzer dari mantan adik ipar terkasihnya, Vandora Styles.

Yang menakutkan dan membuat dirinya jadi bergeming sekarang, adalah mata kelam Carzer. Memandangnya dengan tatapan tajam, seolah ia berbahaya.

Seakan mereka juga bermusuhan.

Padahal dulu, di masa lalu, Carzer kerap memandangnya dalam sorot mata yang memuja-memuja dan penuh sayang.

Kontras sekali sekarang.

Muncul pertanyaan di kepala Sellsysa, tentang bagaimana perasaan dimiliki sang mantan suami kepadanya.

Namun dilihat dari sikap Carzer, tidak akan masih disimpan rasa khusus untuk dirinya. Malah mungkin kebencian.

"Kenapa kau di sini?"

Telinga dengan cepat dapat mendengar pertanyaan bernada dingin diucapkan sang mantan suami. Hal tersebut pun membuatnya menjadi bergidik.

Hanya akan sebatas reaksi seperti itu. Ia berusaha juga menjaga ekspresi. Tidak mau sampai kentara lewat raut wajah.

"Hai, Carzer." Sellysa malah menyapa. Suara pun dibuat seramah sebisanya. Walau merasakan ketegangan.

"Bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu bukan? Setelah bercerai yang terakhir kalinya? Benar?"

Sellysa berharap pertanyaan bertubi dilontarkannya akan mendapatkan jawaban segera. Namun, sang mantan suami tidak berkata sepatah kata.

Carzer malahan mendekatinya. Entah dengan tujuan apa sebenarnya.

Kewaspadaan ditingkatkan. Bagaimana pun, harus disiapkan dirinya dalam menghadapi sang mantan suami.

"Kenapa kau bisa ada di sini, Selly?"

"Kenapa aku ada di sini? Karena, aku bekerja sebagai pelayanmu, Carzer."

"Aku akan mengurus kau dan mansion kau yang mewah ini. Aku akan kerjakan semua pekerjaan seorang pelayan."

"Tugasku yang paling khusus adalah melayanimu di ranjang. Sudah tertulis dalam kontrak yang aku tandatangani bersama Vandora, adikmu."

Sejak dilontarkan penjelasannya atas pertanyaan diajukan telah diperhatikan ekspresi Carzer. Dan, baru tampak ada perubahan pada raut wajah, setelah perkataan terakhir diluncurkan.

Sang mantan suami tampak kaget.

DEWASA II [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang