01

1.5K 11 0
                                    

Brak!

Orlanzzo membuang kasar dokumen laporan keuangan bulan klub malam Ferrel James, ke meja kaca di depannya.

Lantas, Orlanzzo melayangkan tatapan nyalang pada sahabatnya itu. Hendak ditunjukkan kegeraman tengah dirasa.

Siapa pun yang berada dalam posisinya, pasti akan diserang amarah melihat dan membaca hasil kinerja buruk dari bisnis yang jadi tempatnya berinvestasi.

Kerugian harus ditanggung bahkan tak main-main. Orlanzzo paling benci jika harus kehilangan uang. Jumlahnya bisa dibilang tidak sedikit. Jelas ia murka.

"Bagaimana sekarang?" Dua patah kata keluar dari mulut, ditekankan.

"Bagaimana penyelesaian yang akan kau lakukan untuk selamatkan klub?" Orlanzzo memperjelas pertanyaan.

"Aku tidak tahu."

"Kau bersungguh-sungguh dengan apa yang kau katakan?" Orlanzzo loloskan tanggapan dengan nada meremehkan.

"Kau tidak tahu harus solusi yang kau harus ambil demi menyelamatkan klub malammu sendiri?" Orlanzzo kian sinis.

"Kau akan membiarkannya bangkrut dan semua uangku juga hangus?"

Menunggu hampir satu menit jawaban akan Ferrel lontarkan, tapi sang sahabat tidak mengatakan apa-apa sama sekali.

Diam seribu bahasa. Menunduk. Mata tak berani memandangnya. Ketakutan yang sangat jelas Ferrel perlihatkan.

"Kenapa kau begitu pengecut, Kawan?"

"Tahun lalu, aku berusaha tetap optimis dan mau menanamkan uangku satu juta dollar lagi. Tapi, hasilnya? Ckckck."

"Kau sungguh tidak bisa aku percaya."

Orlanzzo langsung bangkit dari sofa. Ia mungkin akan bertambah marah serta emosi membakar dirinya, jika menerus berada dekat dengan Ferrel James.

Orlanzzo bahkan menyesal karena telah menyanggupi undangan sahabatnya itu untuk datang ke klub, malam ini.

Pekerjaan di kantor harus ditinggalkan. Yang sama saja artinya menyia-nyiakan waktu dengan kegiatan tak berguna.

Namun, jika pergi tanpa mendapatkan jawaban memuaskan dari Ferrel, maka Orlanzzo malah merasa tak suka.

Perkataannya tadi pun seperti belum mampu dalam memberikan gertakan yang secara nyata. Harus ada ancaman lebih serius lagi dikeluarkannya.

Hanyalah butuh kurang dari lima menit dalam memikirkan tindakan yang akan dilakukan. Tak sukar bagi Orlanzzo.

Kedua kaki kembali dilangkahkan. Dan kali ini, tak menuju pintu. Berbalik ke arah sofa, dimana Ferrel masih duduk.

"Aku akan menarik semua danaku. Kau harus mengembalikan dua juta dollar milikku, paling lambat seminggu lagi."

"Aku tidak peduli kau mendapat uang dari mana. Kau harus mengembalikan semua dana investasiku."

"Dan, sebagai tambahan, carikanlah aku seorang wanita penghibur yang tidak pernah disentuh pria mana pun."

"Wanita penghibur?"

"Wanita penghibur di klub malammu, Ferrel." Orlanzzo menjawab dingin.

"Dia harus masih gadis." Orlanzzo pun memperjelas kriteria diinginkannya.

"Kau ingin tahu kenapa aku meminta wanita penghibur padamu?" Orlanzzo mengutarakan kecurigaan akan sorot mata ditampakkan sang sahabat.

Dan, pertanyaannya langsung dapatkan balasan anggukan pelan dari Ferrel. Ia jelas akan mengatakan secara jujur apa alasannya supaya tak ada salah paham.

"Aku ingin menguji sendiri dan mencari tahu kekurangan dari segi cara bisnis klub malam, sehingga merugi."

"Mungkin kesalahan ada pada wanita penghibur kau punya yang tidak bisa melayani para pelanggan dengan baik."

"Kita akan tahu alasannya, setelah aku bertemu dengan salah satunya nanti. Aku tetap bisa yang masih gadis."

Tanpa menunggu tanggapan dari sang sahabat, Orlanzzo pun berjalan menuju ke arah pintu ruangan. Dan kali ini, ia akan benar-benar tinggalkan ruangan.

Dalam waktu tidak sampai satu menit, Orlanzzo sudah menghilang. Ferrel tak sempat melihat kepergian kawannya itu karena sejak tadi tundukkan kepala.

Ketika baru seperkian detik menatap ke pintu, ponsel Ferrel berbunyi. Tandakan bahwa ada telepon masuk.

Yang menghubungi adalah Veccia, sang adik. Saudari satu-satunya, ia miliki.

Tentu, akan segera diangkat.

"Kesepakatan kacau. Orla ingin menarik semua dana investasi dari klub."

"Dia juga ingin memintaku berikan dia seorang wanita penghibur yang masih gadis. Bisa kau mencarinya, Veccia?"

DEWASA II [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang