Movie Date

2K 291 10
                                    

Shira's POV

Rania pulang setelah tiga jam di rumahku.

Devi sudah ia hubungi, agar jangan kerumahku dulu. Devi batal ke Jakarta, Devi baru beberapa bulan lalu melahirkan. Pergi sendirian ke Jakarta akan membuat ia akan kesulitan, apalagi meninggalkan bayi yang baru beberapa bulan, karena ia belum pernah sekalipun meninggalkan anaknya dalam waktu lama.

Ia malah menelponku tadi ketika aku sedang dengan Rania, mengomeliku habis-habisan karena menyembunyikan berita besar begini. Aku sempat merasa bersalah mendengarkan Devi yang sampai menangis di telpon, untung saja Rania yang mengambil alih pembicaraan dan menyampaikan pelan-pelan kenapa aku merahasiakan hal besar ini.

Devi menjadi lebih tenang, tapi aku tau dia masih kesal. Dalam kondisi hamil begini, aku tidak mungkin menyusulnya ke Jogja. Rania meminta pengertiannya agar tidak terlalu memojokkanku, karena aku masih riweh dengan kehamilanku, belum lagi ngidam dan moodku yang seolah-olah diatur oleh kepribadian lain dari diriku, tidak mudah ditebak.

Berkat Rania, aku terhindar dari amukan Devi.

Tapi satu hal yang belum selesai.

Aku harus bertanya pada Rakta, sejak kapan ia membuat film berjudul 'Nat' itu, dan kenapa dia mengambil pengalaman kami dalam filmnya. Aku bahkan membaca update di internet, filmnya sudah lebih dari satu juta penonton, nyaris dua juta malah. Itu hal yang gila...

Omong-omong, berapa banyak kekayaan Rakta bertambah jika mendapatkan jumlah penonton sebanyak itu? Bukannya aku berhak juga meminta hak-ku? Itu kan kisahku juga...

...

"Hai sayang... kenapa nungguin aku diluar lagi sih. Kan udah aku bilang jangan," Rakta keluar dari mobil tidak lupa dengan sapaannya, namun tetap merepet karena aku duduk sendiri di teras depan menunggunya

"Aku udah pake pakaian hangat kok," jawabku pelan

"Jangan lagi yaa... untung ini aku pulang lebih cepat. Coba kalo aku pulang jam sepuluh lebih, masa kamu mau nunggu diluar terus begini" Dia berusaha menasehatiku selembut mungkin

Tapi kali ini ucapannya tidak akan meringankan kekesalanku,

"Kamu buat film baru ya?!" Tanyaku langsung

"Iya sayang, kan ini mulai proses persiapan film baru lagi. Aku udah cerita kan..."

"Bukan yang ini, yang udah masuk Netlfix ituuuh!! Aku dikasi tau Rania, kok kamu gak cerita buat film yang mirip banget sama kisah kita?!!!"

Aku dapat melihat reaksi Rakta yang bengong sebentar ketika membahas tentang film yang kumaksud, ia lantas tertawa ketika menyadari sesuatu

"Oh astaga sayangku, oke-oke ayo masuk, aku cerita semuanya"

Ia mengangkat dan membopong tubuhku, aku sedikit kaget, tapi tidak juga menolak

Dia gak merasa berat apa ya, padahal berat badanku sudah naik hampir setengah dari berat badanku sebelumnya

...

"Oke jadi kamu permasalahin filmku yang judulnya 'Nat' kan?"

"..."

"Itu emang jelas banget, aku buatin untuk kamu sayang" ucapnya ketika kami sudah duduk di sofa

"Lah kalo gitu, kok aku bisa gak tau?!!!" Aku masih tidak bisa terima

"Kamu inget gak, waktu aku nawarin kamu buat nonton film? Kamu waktu itu gak mau kan, karena mau ke tempat Rania, terus males juga takut capek, waktu itu kamu juga masih sering mual? Inget?"

Regards, Natashira (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang