Kau Milikku!"

13.3K 975 81
                                    

Deril tersenyum melihat Aira dihentikan Arthur. Dia kemudian memainkan kembali harmonikanya
Membuat Bella menatapnya kagum dari jendela di atas sana. Deril sebenarnya tahu, Aira mengikutinya lagi

Siapa yang tak bermimpi memilikinya?
Saat melihat kesempurnaan yang dia punya? - Batin Bella

Sementara disana..

" Arthur?" Aira menatap Arthur lekat. Arthur pun menatap Aira dari balik cahaya bulan yang menyinari mata ambernya.

" Ada apa?" Tanya Aira sekali lagi.
Arthur menarik napas berat

" Nona.. saya tahu di mana tempat saya. Sejak saya kecil, tuan Aaron sangat peduli pada saya. Dia seolah menjadi pengganti ayah yang tidak pernah saya tahu wajahnya. Saya adalah seorang hamba, ibu sayapun hamba di keluarga anda, begitupula kakek dan nenek moyang saya. Jadi saya takut untuk menatap anda." Arthur menghela napas panjang.

" Katakan Arthur.. apa yang membebanimu!" Aira menatap Arthur dengan wajah tegang. Perlahan, jari lentiknya membelai wajah rupawan pelayan setianya itu. Arthur menundukkan wajahnya

" Saya takut mendapat hukuman dari anda.. tapi sekarang saya harus mengatakannya. Setidaknya saya akan mati dengan tenang jika anda menginginkannya."

Aira mengangkat wajah Arthur lalu menatapnya dalam. Gadis itu mendekat, bahkan sangat dekat

" Katakan!" Bisiknya lembut

" Saya.. saya.. mencintai anda nona.. maafkan saya." Arthur menatap Aira takut.

Gadis itu menarik napas. Tak terasa bola matanya memerah bahagia

Akhirnya..
Hari yang aku tunggu tunggu..

" Tolong katakan sekali lagi Arthur, katakan dengan namaku!" Pinta Aira

" Sa.. saya mencintai anda nona Aira." Ucap Arthur dengan suara gemetar

Aira membelai wajah Arthur.

" Kau tahu berapa lama aku menunggumu mengatakan ini.. sayangku?" Ujarnya bahagia

DEG

Arthur tercekat. Aira menciumnya pelan

" Aku milikmu." Senyumnya kemudian lalu memeluk Arthur erat

Aku milikmu..

Arthur tersenyum senang

Aku Arthur..
Aku tidak tahu apa nama belakangku
Siapa nama ayahku
Yang aku tahu
Aku adalah pelayan keluarga ini
Aku tidak pernah bermimpi sedikitpun untuk berpaling
Tidak juga bermimpi untuk mendapatkan bulan.

Tapi malam ini.. aku rasa aku telah membuat nerakaku sendiri

☆☆

Aira membuka matanya..
Udara dingin pagi menembus kulitnya. Dia sangat bahagia mengingat kejadian tadi malam. Bahkan mengira itu adalah mimpi yang akan hilang saat dia terbangun.
Namun..
Saat melihat dirinya masih berada dalam pelukan Sang kekasih, Aira sangat bahagia. Ditatapnya wajah Artur yang indah saat di terpa sinar matahari pagi. Mereka tertidur diatap Asrama.

" Arthur." Aira membelai lembut leher kekasihnya. Membuatnya terbangun.

" Nona.. maafkan saya.. saya..."

" Ssstt kita harus kembali ke asrama. Asrama bisa kacau tanpamu sayang. Sama seperti hatiku." Aira mengecup sekilas pipi Artur. Pemuda itu tersenyum

" Sepertinya saya telah masuk ke dalam neraka nona." Ucapnya

" Dan akulah apimu." Bisik Aira

Arthur membelai wajah cantik Aira kemudian mereka hanyut dalam ciuman mesra sekilas sebelum akhirnya bel tanda bersiap ke sekolah berbunyi. Aira dan Arthur tertawa. Mereka kemudian berlari senang. Aira berlari ke arah asrama wanita.
Namun.. baru saja menuruni lantai..

THE LORD NOBLASSE (Prince Of The Dark)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora