True Love

12.1K 880 74
                                    

" Hmm tengil..." Bisik Aira lembut. Dipeluknya tubuh Deril erat sembari menyandarkan kepalanya ke dada bidang pemuda itu.

" Hmm." Deril menjawab malas

" Cuma hmm?" Aira mendengus.

" Apa?" Deril membuka mata birunya kemudian menatap Aira sendu.

" I Love You." Ucap Aira pelan. Mendengar itu, Deril tersenyum kemudian membenarkan selimutnya.

" Jawab dong ah." Manja Aira

" Aawww." Deril memekik saat Aira mencubit pinggang telanjangnya.

" Apaan sih." Senyumnya sexi.

" Jawab!!" Paksa Aira mengusap rambut suaminya yang basah oleh keringat itu.

" Gak. Aku capek!" Kesal Deril

" Aku juga capek, kita kan melakukannya bersama tadi."Aira memainkan matanya

" Kalau begitu Diamlah..." Senyum Deril kemudian mendorong Aira sedikit menjauh lalu...

" Derilll ihhh." Aira tersenyum saat Deril menariknya dan meletakkan kepalanya di dada Aira. Pemuda itu memeluk perut datar Aira mesra.

" Sayang, ayo jawab." Aira membelai punggung kokoh Deril. Tapi...

Hening..
Perlahan, Aira menatap wajah Deril yang tidur di pelukan dadanya.

Eh..
Dia.. Tidur?

Benar, Deril tampak memejamkan matanya. Pemuda itu terlihat sexi dengan selimut yang menutupi pinggangnya.  Keringat membasahi rambut brown goldnya.
Aira tersenyum lalu mengusap keringat itu dari kening Deril.

Sejenak, terlintas ingatan bagaimana mereka selalu bertengkar waktu kecil dulu

" Deril.. sekasar apapun dirimu.. siapapun dirimu .. aku bersyukur atas perubahanmu waktu itu. Sejak saat itu aku bisa memilikimu. Aku tak peduli sekasar apapun kau, sepedas apapun kata katamu. Karna aku tahu kau mencintaiku, ada kebaikan di dalam hatimu. Aku merasakan itu setiap kali kita bersama, bercinta dan setiap kali kau memandangku dengan matamu yang indah, I Love you." Ucap Aira berkaca kaca lalu mencium kening Deril sekilas dan menidurkan kepalanya di bantal.

Beberapa saat kemudian, dia terlelap. Namun..
Perlahan, Deril membuka matanya. Terlihat bola matanya memerah. Dia mendengar semua perkataan Aira tadi. Pemuda itu perlahan membelai rambut Aira lembut.

" I love you too Aira." Bisiknya dalam tidur Aira.

Aku hanya takut memberi harapan
Bagaimana jika aku berubah nanti
Aku sudah terlalu banyak
Membuatnya berkorban..
Bahkan sekarang... aku sudah tidak bisa mengontrol diriku lagi untuk tidak... "Menyentuhnya".

Pagi itu di sekolah..

Aira duduk di bangkunya dengan wajah malas.
Mr. Jack yang lewat di depan ruangan tersenyum melihat Aira

" Dia beruntung mendapatkan pangeran Raidif. Gadis yang beruntung." Senyumnya lalu hendak melangkah. Sebelum...

" Tu.. tuan.." Wajahnya langsung tertunduk saat menyadari Deril berdiri di depannya dengan tangan di depan dada.

" Siapa yg beruntung Jackuin?" Tanyanya.

" Eh itu anu.. itu.. oiya tuan apa anda baik baik saja?" Mr. Jack mengalihkan pembicaraan.

" E..hem.. baik.. kau lihat kan aku baik baik saja. Seminggu ini aku sama sekali tidak berubah."

" Hmm syukurlah tuan. Apa ini karna nona Aira.. ?"

THE LORD NOBLASSE (Prince Of The Dark)Where stories live. Discover now