Chapter - 46 [fin]
Semuanya berjalan begitu saja. Sudah 3 minggu lebih sejak Disha menjatuhkan bom-bom yang disiapkannya. Disha merasa ada banyak tangan-tangan yang membantunya tahu-tahu sekarang status Pragya sudah naik menjadi terdakwa. Om Prabu juga melayangkan gugatan cerai kepada Tante Adisti.
Omong-omong wanita itu sudah duduk di hadapannya sekarang. Lagi-lagi wanita ini menemuinya di kantor. Disha berbaik hati menyediakan secangkir teh hangat untuk wanita itu yang terlihat berantakan. Yang ia dengar, Tante Adisti kembali kepada keluarganya walau keluarganya sepertinya juga terpaksa menampung kembali wanita ini.
"Kamu puas berhasil menghancurkan kehidupan saya?"
"Setidaknya kematian mami saya terbalaskan. Walaupun saya tidak bisa menyeret anda juga ke dalam jeruji besi"
"Itu tidak akan terjadi"
Disha memang tidak bisa menyeret Tante Adisti ke penjara atas apa yang dilakukannya karena kurangnya bukti dan sudah terjadi selama 20 tahun lebih. Kasus kematian maminya sudah tidak bisa dinaikkan. Namun melihat kehancuran wanita itu sudah sedikit memberikan kelegaan bagi Disha.
"Tindakan tante merasa yang sudah tante perbuat itu sia-sia?"
Disha menyilangkan tangannya di depan dada. Matanya memandang remeh pada wanita yang ada di hadapannya.
"Tante sudah menjadi pembunuh tapi tidak berhasil mendapatkan apapun. Pragya tidak berhasil dipertimbangkan menjadi penerus Asara. Tante pun juga didepak dari Baswara"
"Seharusnya memang sejak awal saya melenyapkanmu"
Disha terkekeh mendengar desisan wanita di hadapannya ini. Disha lupa jika sejak awal targetnya adalah dirinya. Sayangnya perempuan itu tidak berhasil melenyapkan Disha yang merupakan ancaman pagi Pragya. Kecelakaan yang dirancang terakhir kali juga tidak berhasil membuat Disha kehilangan nyawa.
Percuma saja mengharapkan perempuan bernama Adisti ini untuk setidaknya merasa bersalah secuil saja.
"Nikmati apa yang sudah tante tabur. Tante bisa menuai hasilnya sekarang."
***
Maaf yang diharapkan dari Tante Praya tidak kunjung tiba. Disha sudah cukup puas melihat apa yang terjadi pada wanita itu. Om Ghadi sudah dipastikan melakukan suap, kasusnya akan diproses di meja hijau. Saat ini Pratisha sudah tidak bekerja untuk Asara lagi. Sepupunya itu bergabung dengan firma hukum milik ayahnya sendiri. Mencoba memperbaiki firma hukum tersebut yang mulai kehilangan reputasinya.
Disha sudah tidak mengambil langkah lagi. Ia rasa semua itu sudah cukup. Jika tantenya tidak kunjung menyadari kesalahannya yang sudah. Disha sudah cukup membuat pembalasan. Kini semuanya terasa ringan. Beban yang sembat memberatkan hatinya sudah terangkat. Disha sudah membalas orang-orang yang berlaku tidak adil kepadanya dan juga sang mami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengikat Hati
General FictionParadisha dan Arvasatya. Dua manusia yang disatukan dalam ikatan pernikahan melalui sebuah perjodohan yang direncanakan oleh orang tua mereka. Perjodohan di kalangan mereka adalah hal yang biasa. Pasangan mereka ditentukan agar mereka memiliki pasan...