3. No Idea

606 27 0
                                    


Sejak hari perkenalan itu, aku dan Jasper dekat secara tidak sengaja. Kami selalu dipertemukan melalui berbagai tugas keperluan kelas.

-Beberapa bulan kemudian-

Entah mengapa aku merasa akrab dengan Jasper. Bisa dibilang kami tampak seperti sahabat.

Padahal baru beberapa bulan aku kenal dengannya. Jasper tidak sama seperti kebanyakan laki-laki lainnya. Jasper mempunyai selera humor yang setara denganku, kecerdasan yang setara denganku, tegas, berpendirian, baik, dan ia juga sering membantu ku mengerjakan tugas.

Rumahnya ternyata hanya berbeda beberapa blok dari rumahku sendiri. Bersama Jasper, aku lebih menjadi diriku sendiri. Aku merasa banyak kesamaanku dengannya.

*Ting tong ting tong*

Notif chat dr ponselku berbunyi.

Kayla: Na sorry bgt gue gajadi pegi makan brg lo nnt malem. Gue ad kerja kelompok brg Cindy lagi sore sampe malem Na..

Mariana: Gjd lg nih? Udah ketiga kalinya lo blg ad tgs bareng Cindy mulu. Yaudah klo gitu, slesaiin aja tgs lo. Kita bisa curhatnya bsk2.

Kayla: Iyanih bsk deadline kumpulnya Na, sori bgt . Thx pengertiannya my Ana:*

Kayla dan aku semakin jarang bertemu. Aku sekarang lebih sibuk mengerjakan tugas sekolah dan menjadi dekat dengan Jasper. Kayla juga sekarang lebih sering keluar bersama teman barunya Cindy. Sedekat-dekatnya aku dengan Jasper, aku tetap butuh Kayla untuk curhat dan ngobrol. Namun sekarang, aku merasa benar-benar kesepian.

Belakangan ini aku lebih sering meluangkan waktu malamku bermain game atau menonton tv di kamar, dibandingkan berkomunikasi dengan Kayla untuk curhat atau membahas kegiatan kami masing-masing lagi. Aku merebahkan diriku ke ranjang, siap untuk merenungkan masalah-masalahku seperti biasa. Baru saja beberapa detik aku memejamkan mata..

*Ting tong ting tong*
bunyi notif chat muncul lagi.

Apa Kayla merubah pikirannya? Akhirnya! Pikirku. Aku terkejut ketika membaca isi pesan tersebut.

Bukan Kayla.

Jasper: Vala, mau ikut gue ke toko kaset?
Sekalian beli minuman. Lo waktu itu bilang mau beli dvd baru kan??

Mariana: Kapan nih? Ayo aj gue.

Jasper: Skarang gue jemput. Gimana?

Mariana: Oh baguslah gue jg baru batalin janji gue sama Kayla. Nanti makan brg juga yok. Laper gue. Gue ud siap

Jasper: Wah jodoh kali. Haha canda. Sip gue jalan ya

Ternyata itu Jasper. Daripada aku bosan dirumah, ayah ibuku belum pulang kerja. Kakak-kakakku sibuk dengan urusan masing-masing. Malam minggu ini, jadwal merenungku diabaikan dulu saja.

-Di café-

"Makasih ya Vala..udah nemenin gue. Lo tadinya emang ada janji apa sama Kayla? Kok batal?" Jasper memulai pembicaraan sambil menyeruput minuman bubble nya.

"Thanks juga Jas, akhirnya gue beli dvd baru lagi. Untung lo ajakin. Gue sama Kayla tadinya mau kesini juga, hmm biasa gue sama dia ngobrol, curhat, gitu. Trus tadi dia bilang tiba-tiba ada tugas mendadak sama Cindy. Jadi batal deh" jelasku.

"Oh gitu, tapi ga nyesel juga dong lo jadinya pegi bareng gue. Kan gue ga kalah asik sama Kayla kalo diajak ngobrol atau bahkan ngegosip juga bisa kok, Val." ucap Jasper sambil menaikkan kedua alis tebalnya dan tersenyum kecil.

"Suka-suka lo deh.." ujarku yang sedang tidak mood sambil menatap dua orang perempuan yang baru saja memasuki café sambil tertawa riang.

"Jas.. itu Kayla sama Cindy kan? Kok mereka malah disini? Katanya mau buat tugas."tanyaku kepada Jasper tetapi tatapanku masih tertuju kepada dua perempuan tersebut.

"Yes. Bener itu mereka. Lo yakin mereka buat tugas? Mereka ga bawa buku ato laptop gitu." jawab Jasper sambil menyelidiki kedua perempuan yang kami yakini itu Kayla dan Cindy.

"Bentar gue mau samperin mereka, Jas. Lo tunggu ya" aku bergegas ke tempat duduk mereka.

"Kayla? Cindy? Lo berdua bukannya mau buat tugas? Kok malah nongkrong disini? Kayla, lo batalin janji gue buat pergi sama Cindy? Lo bohong sama gue, Kay?" emosiku labil saat sampai di hadapan mereka.

"Ana? Lo juga disini? Gue sama Cindy uhm.. tugasnya ternyata cuma dikit trus Cindy bilang dia laper yaudah gue temenin kesini.." Kayla kelihatan kaget dan gugup. Cindy tidak berani angkat bicara.

Mereka jelas membohongiku. Kayla lebih mementingkan Cindy? Aku menganggap Kayla satu-satunya sahabat yang paling ku andalkan. Ternyata Kayla sekarang berani bohong terhadap sahabatnya sendiri. Well, i know this is a very high shool-drama. But when it happens to yourself, it hurts. Seperti yang kurasakan sekarang.

"Cukup tau deh Kay. Ini tugas lo sama Cindy ya ceritanya. Tugas ke café berdua bercanda bareng, batalin janji gue sama lo. Tugas ya Kay? Gue cabut." Aku pun membalikkan badan lalu menarik Jasper keluar dari café itu.

I guess right now Kayla is my BFF. Yes, Best Fake Friend.

***

TO BE CONTINUED..
Kalo dalam pelajaran bahasa indonesia, cerpen harus ada konflik& klimaksnya. Part ini berisi konflik dan klimaks hahaha walaupun agak boring #okeabaikan

Jangan lupa vomment please, i really appreciate it thankyou lovely readers!!

Multimedia:
Cara Delevigne as Kayla
Barbara Palvin as Cindy

Unexpected {SHORT STORY}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang