2. Skyping

36.5K 2.7K 411
                                    

Gambar di media: Cute Alfie. Sorry dia ga berambut perak
Bisa buka gambarnya di: http://data.whicdn.com/images/28152771/original.jpg

================================================

2. Alpha Addicted

Skyping.

Dua bulan sejak kepergian Rion menuju pelatihan Alpha, Alfie tak bisa tersenyum. Perpisahan mereka tidak semenyedihkan yang dipikirkan semua orang. Yang merasa paling kehilangan hanya Alfie saja.

"Bila Rion melihatmu merengut seperti itu terus, dia akan marah padaku."

Alfie berbalik dari depan komputernya dan melirik Rein yang--seperti biasa--duduk di atas tempat tidur dan hanya memandang lurus ke depan. Anak muda itu tak seperti serigala lain. Dia populer, tapi tidak bergaul dengan orang lain. Para serigala biasanya menghindarinya karena dia memiliki bau yang berbeda. 

Rein, tidak seperti kedua orang tuanya yang memiliki darah seorang spirit dan alpha, dia justru tak mewarisi keduanya. Banyak yang bertanya-tanya mengenai keanehan yang terjadi pada anak muda itu, tapi tak ada yang bisa menebaknya. Bahkan para tetua serigala juga tak mengerti apa yang terjadi padanya.

Di usia sepuluh tahun, saat para manusia serigala akan melakukan perubahan pertama mereka, Rein bahkan tak menunjukan perubahan signifikan. Tak ada yang pernah melihat perubahan serigalanya. Malah, dia mungkin tak bisa berubah. Banyak yang bergosip kalau dia adalah produk gagal dari kemampuan Faye, tapi tak ada yang berani bicara.

Namun, dari segala macam gosip yang menyebar, hanya satu yang pasti. Tak ada satupun serigala yang mampu menandingi kekuatan Rein, bahkan seorang warrior sekalipun. Anak muda itu pernah melawan dua rouge sendirian untuk melindungi Eryn, adik perempuan Alfie, yang saat itu nyasar di hutan dan melewati daerah perbatasan saat berusia delapan tahun.

Cerita selengkapnya tak ada yang tahu. Saksi mata saat itu hanya Eryn, yang bercerita bagaimana Rein mengalahkan mereka. Eryn masih berusia lima tahun saat itu dan cara dia bercerita penuh dengan fantasi.

"Mereka terbang, Papa," Eryn bercerita pada Xien pada satu malam. "Dan ada orang keluar dari tanah. Orang yang dari tanah mengejar serigala itu, Papa."

Tentu saja tak pernah ada yang percaya dengan cerita itu. Namun, Xien sudah pernah memperingatkan anggota kawanan untuk berhati-hati pada Rein karena dia berpendapat kalau Rein adalah seorang Elder, yang masih belum bisa mengontrol kemampuannya. Mereka sedang mengawasi Rein selama ini, sayangnya, sampai saat ini belum ada kejadian menakjubkan yang muncul.

"Aku tak merengut," tukas Alfie sambil melipat tangan.

Rein menaikan alis. Wajah tampannya diwariskan oleh kedua orang tuanya. Dengan rambut hitam legam, mata hitam pualam, dan tubuh tinggi berisi, yang membuatnya populer di mana saja, sama seperti Rion. Setelah Rion pergi, kini dia yang jadi incaran. Namun, berbeda dengan Rion yang ramah, Rein sedikit dingin.

"Kau bisa menghubunginya kan?" katanya. 

"Aku tak tahu apakah dia ada waktu atau tidak. Mungkin saja dia sedang sibuk."

Anak muda itu tersenyum kecil. "Dia sedang bermalas-malasan saat ini." Kemudian, dia bangkit dari tempatnya. "Aku mau jalan-jalan sebentar. Sampai nanti malam, Al."

Alfie mengerutkan dahi. Apakah itu benar? Selama ini, dia selalu mendengarkan perkataan Rein. Jadi, tak ada salahnya bila dia mencoba. Berbalik menghadapi komputernya kembali, dia menekan tombol call di skype-nya. Rion memang selalu online dua puluh empat jam, tapi dia jarang sekali bisa dihubungi.

Alpha AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang