12. The First From The Last

24.1K 1.7K 490
                                    

12. Werewolf Addicted
The First From The Last

"Alfie harus ikut denganku."

"Rion--"

"Dia mate-ku. Aku tidak akan membiarkannya tinggal sendirian di sini." Rion memotong Yash, menatap ayahnya lekat-lekat. 

"Membawanya keluar dari kawanan tidak bisa memastikan kalau dia akan aman di luar sana. Kawanan jauh lebih aman daripada dia sendirian bersamamu." Dhe angkat bicara.

Sejak Elfred meramal masa depan Alfie, tidak ada satu pun yang merasa tenang. Kematian Green juga menjadi bukti peringatan yang berhasil membuat mereka gentar. Selama ini mereka tidak mengenal Rein yang sesungguhnya. Rein yang amat baik itu ternyata memilik sisi gelap yang membuat mereka ngeri.

"Tinggal di sini juga tidak menjamin bahwa Alfie aman," Rion membantah. Mereka sudah membahas masalah ini sejak beberapa hari lalu. Rion ingin membawa Alfie keluar dari Red Moon. Namun kedua ayahnya berpikir bahwa lebih aman bagi Alfie untuk tinggal di Red Moon.

"Maksudmu aku tidak bisa menjamin keamanan kawananku, Rion?" Nada Yash berubah menjadi lebih agresif. "Di saat aku yang memimpin?"

"Aku tidak pernah meragukan kepemimpinanmu, Dad--"

"Lalu apa maksudmu--"

"Ini Red Moon, Dad! Red Moon!" Rion berkata frustasi. "Aku tahu benar sejarah kawanan kita. Meskipun kita adalah kawanan terbesar tapi kau juga tahu ada banyak kawanan lain yang menginginkan kejatuhan kita. Kita punya banyak musuh. Dan sejarah mencatat dengan sangat jelas bahwa musuh kita bukan hanya dari jenis kita sendiri tapi juga dari jenis yang lain."

Yash menggertakan gigi.

"Aku calon Alpha, Dad. Aku tahu sejarah kawanan kita dengan baik."

Dhe mengerutkan dahi. "Apa maksudnya, Yash?"

"Kau tidak menceritakan apapun padanya?" Rion bertanya keheranan. 

"Itu hanya dongeng," gumam Yash.

"Itu bukan dongeng bila Rein terbukti spiritual tingkat I dan kau mengakui bahwa kalian melihat fallen angel sebelumnya. Belum lagi ada fae di sini dan kita berteman dengan kawanan Demon. Ada seorang penyhir yang belum lama ini terbakar di kantormu, Dad. Haruskah aku meneruskannya?"

Yash menghela napas kemudian mengusap-usap wajahnya dengan lelah. "Ada banyak kisah dari Red Moon. Kebanyakan terdengar seperti cerita dongeng. Tapi kisah ini diceritakan turun temurun sebagai dongeng sebelum tidur." Kemudian dia melipat tangan. "Aku tidak tahu dari mana kisah ini di mulai tapi ceritanya selalu sama. Zaman dahulu kala, seluruh kaum hidup dengan damai. Hanya saja, pada  zaman itu ada kasta yang begitu besar. Makhluk yang memiliki kemampuan lebih tinggi hidup di tempat nyaman dan yang tidak memiliki kekuatan akan berada di pinggiran.

Satu hari, kondisi kasta ini membuat pertikaian dan mengakibatkan perang luar biasa. Rasa iri dan dengki bergabung menjadi satu. Kemarahan dan rasa dendam menggelapkan mata semua orang. Lalu, loyalitas dan kekuatan menjadi senjata. Perang tersebut terbagi menjadi tiga kubu: Yang Benar, Yang Merasa Benar dan Yang Terbantai.

Yang Benar dan Yang Merasa Benar berperang seru, tidak memikirkan mereka yang tidak ingin bertikai dan akhirnya menyebabkan banyak kaum lain menjadi Yang Terbantai. Lautan darah itu katanya menjadikan bulan berwarna merah seolah dia sedang marah, menangis, bersedih, kecewa karena melihat hasil perang yang sia-sia. Sisa-sisa kaum serigala yang selamat pada kejadian itu pun memutuskan untuk bergabung menjadi satu kelompok dan menamakan diri mereka Red Moon. 

Red Moon adalah kawanan pertama kaum serigala."

Dhe membulatkan mata. "Lalu, apa yang terjadi?"

Alpha AddictedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang