Chapter.1 : Seorang Pengendali

14.1K 662 10
                                    

Dibalik tidurnya yang nyenyak, seorang gadis berusia 16 tahun menggeliat menelusuri alam bawah sadarnya. Menelusuri satu demi satu lapis dunia mimpinya, yang sesungguhnya lebih dari sekedar mimpi belaka.

Seorang gadis manis berusia 5 tahun, berambut coklat gelap, menatap dengan sangat tajam keempat bagian alam yang berada di atas meja di depannya. Keempat elemen alam itu seakan menari-nari dengan perlahan seiring pandangan mata gadis itu.

"Dia hanya seorang gadis kecil berusia 5 tahun!" Seorang wanita berambut hitam pekat sebahu menyentuh pundak putri kecilnya itu.

"Cepat atau lambat, kau tetap harus menerima, bahwa dia bukanlah gadis pengendali biasa!"

Seluruh memorial itu,tiba-tiba luntur dan berganti dengan latar yang berbeda. Kini, terlihat seorang gadis kecil berusia 6 tahun yang tengah mengacungkan telapak tangannya pada seseorang pria dewasa. Pria itu tertunduk kesakitan.

Tubuhnya bergerak dengan patah-patah. Seperti berusaha mengambil alih kembali kontrol tubuhnya yang dikendalikan gadis kecil di depannya itu.

"JANGAN GANGGU KAMI!"

"AKHHHHH!"

"BELLA!!"

Kringgggggggg

"BELLA!!!!!!"

"HAH!" Gadis itu langsung tersadar dari alam mimpinya. Tubuhnya kini telah terduduk dengan sempurna, disertai matanya yang tampak sedikit melotot kemerahan.

Gadis berambut coklat terang itu menatap Voice recorder yang berada tak jauh darinya dengan pandangan cepat.

"BELLA!!!, KAU TULI YA??"

Gadis itu menghela nafasnya berat dan berjalan malas ke arah Voice recorder terkutuk di kamarnya itu. Dengan kesadaran yang masih belum pulih, ia menekan Voice Recorder itu, "Bella di sini!" .

"KAU KEMANA SAJA DARI TADI??"

Gadis itu, Bella langsung mengecek kupingnya yang langsung berdenging mendengar suara cempreng yang berasal dari Voice Recorder.

"Maafkan aku Ibu tiri" Ucapnya pasrah.

"Dasar gadis pemalas!. Setelah apa yang kulalukan padamu selama ini!. Seharusnya kau bersyukur dapat bersekolah di tempat yang sama dengan Laura dan Lilian!."

Bella menghela nafasnya perlahan. Ia sudah sangat terbiasa dengan kalimat sakral yang selalu ibu tirinya itu ucapkan padanya.

"Makanan Shaggy sudah habis!. Pergilah membeli makanannya di toko hewan di dekat sini!. Jangan lama-lama!. Aku tak mau melihatnya mati Kelaparan!"

"Tapi Ibu tiri!, hari ini kan Hari minggu!. Semua toko tutup"

"JANGAN BANYAK ALASAN!. Aku tak mau tau!. JANGAN PERNAH KEMBALI TAMPA MAKANAN SHAGGY!"

Bella menutup kupingnya pelan. Jika terus seperti ini, bisa-bisa gendang telinganya benar-benar pecah.

"Hewan peliharaan saja diberi makan enak. Aku belum sarapan juga tau!" Batin Bella. Bella memencet tombol Voice recorder itu lagi.

"Baiklah ibu tiri!. Aku akan berangkat sekarang juga!"

***

Bella P.O.V

Demi apapun,aku harus mencari ke mana lagi?. Semua toko jelas tutup di hari minggu. Aku sudah mencari ke seluruh toko di komplek, namun hasilnya nihil. Jika seperti ini, bisa-bisa aku tidak akan bisa pulang.

The Carlements AcademyWhere stories live. Discover now