Chapter.3 : Asrama Watermist

6.2K 515 20
                                    

Semua orang yang berada di ruangan itu mematung seketika melihat pemandangan yang tak pernah mereka liat sebelumnya ini.

Gadis itu, memejamkan matanya dalam ketenangan wajahnya. Ia tak bergerak sedikitpun. Namun, bukan itu hal yang membuat semuanya tercenggang.

Namun, keempat elemen alam itu yang kini menari-nari di udara dengan indahnya. Sangat kuat, kokoh dan indah. Bahkan mungkin juga berbahaya.

Kobaran api itu semakin lama semakin membesar, membentuk seekor naga yang memutari tubuh gadis itu. Air di dalam mangkuk itu sudah tak berada di tempatnya lagi. Ia sudah berubah menjadi butiran-butiran salju yang berubah-ubah.

Semuanya menatap tak percaya gadis 'baru' yang pada hari pertamanya, berhasil menguasai Ke.4 elemen sekaligus?. Dengan kata lain, gadis ini adalah Pengendali Level 4 senior yang semua orang juga tau kalo mereka yang 'level 4' , adalah senior yang berumur 19 tahun ke atas atau bangsawan dengan kekuatan spesial. Dengan kata lain, akan lulus dari sekolah ini 1 tahun lagi. Benar-benar tak bisa dipercaya.

"Aku tak pernah melihat hal seperti ini sebelumnya!" Ucap Proffesor Finiga dengan wajah tercengang. Sama halnya dengan para proffesor lain.

Keempat elemen itu perlahan-lahan menjadi semakin tak terkendali. Tubuh gadis itu sedikit bergetar di kursinya.Semakin lama semakin bergetar keras.

Sebuah cahaya memancar dari tubuh gadis ini. Benar-benar teran dan menyilaukan. Semua orang di ruangan itu langsung mengangkat tangan mereka di depan mata mereka,bermaksud melindungi mata mereka.

Beberapa detik kemudian, sinar itu dengan perlahan memadam. Bersamaan dengan memelannya getaran tubuh pada gadis itu. Semua orang di dalam ruangan itu dengan pelan menurunkan tangan mereka dan kembali menatap gadis itu.

Tubuh gadis itu sudah berhenti bergetar dan bercahaya, keempat elemen yang dikendalikannya jatuh begitu saja.

"Ah~"

Tubuh gadis itu tiba-tiba linglung dan melemah.

Happp

Dengan siaga, Proffesor Finiga memegang tubuh gadis itu. Profesor Finiga menepuk pelan pipi gadis itu dengan wajah khawatir.

"Isabella!"

Riuh pikuk langsung terdengar di mana-mana. Semua murid bahkan ada yang berdiri untuk melihat gadis itu.

Bella membuka matanya dengan perlahan, dan menemukan Profesor Finiga yang tengah berada di depannya.

"Aku di mana?" Lirih Bella.

"Proffesor Castanel!,tolong cepat panggilkan perawat Hospital Bender dan Madame Roxxane ke sini!, untuk membawa gadis ini!" Ucap Proffesor Finiga dengan tegas. Proffesor Castanel langsung berdiri dan membungkuk sedikit, lalu berlalu dengan selancar anginnya.

Mason dan Alice saling bertatapan tak menyangka. Mereka benar-benar tak menyangka gadis itu bisa seperti itu.
Mereka keluar dari deretan meja mereka dan keluar dari aula utama.

Dari meja Berlogo biru, seorang gadis berambut pirang tersenyum kecut. Ia berdiri dan berjalan keluar dari aula utama.

"Selamat datang kembali Princess!"

***
Hospital Bender

Bella membuka matanya perlahan. Rasa sakit langsung menyerang kepalanya. Samar-samar, dirinya menemukan dirinya tengah berbaring di sebuah kasur rawat pada sebuah ruangan luas dengan banyak kasur rawat.

"Aku tak pernah melihat kekuatan sedasyat itu selama ini!"

"Aku tak tau bagaimana bisa ini terjadi!. Namun, aku yakin dia bukanlah pengendali biasa!"

The Carlements AcademyWhere stories live. Discover now