02

40.1K 2.7K 56
                                    



02; Man In The Mirror

~

"Mama denger kamu buat ulah lagi di sekolah?"

Suara khas wanita berkisaran umur 40-an itu menuruni tangga ketika matanya menemukan sesosok pria bersurai kecokelatan itu sedang duduk santai di atas sofa. Pria itu tak lain dari Ardianto Suri; Lelaki tersebut melirikkan matanya ke posisi di mana wanita itu mulai menghampirinya. Suri segera bangun dari duduknya dan mengambil tas ransel Nike-nya di sisi kanannya barusan, berjalan menjauhi wanita itu.

"Suri! Mama belum selesai bicara!" Cetus sang wanita, Meidiana Saregar. "Kemarin pas pulang juga bukannya sapa atau salim kek, malah nyelonong masuk langsung ke kamar."

Suri masih masa bodoh dan terus berjalan tanpa menoleh pada Meidiana. Meidiana sendiri pun mendengus dan mulai mempercepat langkahnya, menahan sebelah lengan Suri.

"Kemarin kamu kenapa bisa nonjok cewek di koridor? Pak Yusman ngelapor ke mama, mama penasaran, ayo ngomong sama mama." Ucap Meidiana dengan ragu-ragu.

Pria yang mengenakan sweater hitam itu segera menepis genggaman Meidiana; Dan mendecak pelan. "Urusan lo apa sama masalah gue, Mbak?"

"Saya ibu kamu, Sur. Tolong terbuka sama mama." Tenggorokan Meidiana mulai terasa sakit, sekaligus dadanya yang terasa sesak karena mendapat cetusan dari anaknya sendiri.

Suri membalikkan badannya ke hadapan Meidiana, dan memandangnya tajam. "Denger ya," Jeda sejenak, "Lo tinggal di sini cuman numpang, nggak lama lagi juga jadi janda untuk ketiga kalinya."

Setelah melontarkan kalimat tersebut ia segera pergi meninggalkan Meidiana yang telah pucat pasi; dan kedua matanya yang menggenangkan air mata itu perlahan terjatuh di kedua pipinya masing-masing.

Suri kini menaiki motor CBR-nya, mengendarainya hingga tiba di gerbang sekolah sampai ia berhenti ketika ia bertemu segerombolan perempuan yang menyapanya sekaligus memintanya untuk berhenti. Reflek ia menghentikan motornya dan berhenti di samping perempuan berambut merah di bawah bahu tersebut dengan jepitan silver di poninya.

"Apaan?" Cetus Suri.

Perempuan itu tersenyum manis, "Gue denger kemaren lo nonjok perempuan."

Suri memutarkan kedua bola matanya; Sedangkan perempuan itu tertawa kecil.

"Oh come on, berita soal lo masuk bk pasti nyebarnya cepet." Lanjutnya, perempuan dengan nama Merda Inastasia, atau kerap dipanggil Merda itu mengedikkan bahu. "Apalagi lo nonjoknya si cewek cemen itu."

"Cewek cemen?" Suri mengangkat kedua alisnya, walau ia masih mengenakan helm; Tapi Merda mengerti gerak-gerik mulut pria barusan.

"Iya, namanya Devin Kurniawan - Murid pindahan yang weird-able dari Jogja." Jawab Merda dengan nada malasnya.

"Nggak tau, nggak ngurus." Sambar Suri yang mulai menolehkan kepalanya ke arah lain.

Merda menepuk-nepuk sebelah bahu Suri, "But someone saw you both together yesterday, lo ngebawain dia makanan kan?"

"Bukan urusan lo." Tepis Suri; Yang dilanjutkan oleh kepergiannya menjauhi Merda dan segerombolan kawan-kawannya.

Sedangkan Merda sendiri mengulum senyumannya, malah gemas dengan tingkah laku Suri. "Dadah Suriii!"

Setibanya di parkiran motor, ia memarkirkan motornya di posisi ke-lima dari ujung. Seturunnya dia dari motor, ia melepaskan helm dan sarung tangannya. Helm yang ia taruh kembali di spion motor dan sarung tangannya ke dalam tas-

BRAK!

Suri melotot ketika motornya ditimpa oleh motor lain. Untung ia menahan motornya yang nyaris jatuh itu dengan tangkas; Ia pun mengangkat kepala dan sempat melihat dari posisinya-Seorang figur lelaki dari ujung menendang motor dari sana sehingga membuat motor-motor jatuh seperti domino; Ia segera kabur dari tempat ketika Suri menyadari keberadaannya.

Dumb DumbWhere stories live. Discover now