04

33.4K 2.3K 168
                                    

04; Billie Jean

~

Suri menuruni tangga sekolah, ia menyusuri koridor di sana sembari mencari-cari sesuatu di dalam saku hoodie yang ia kenakan. Sampai ia akhirnya tiba di halaman belakang sekolah, ia mencari tempat yang kelihatan sepi dan sepertinya tidak banyak dilewati atau diisi oleh banya orang. Pria itu menemukan sebuah pohon besar dengan dedaunannya yang lebat, ia menyandarkan punggungnya di sana dengan mengeluarkan bungkus rokok dari saku hoodie - Benda yang ia cari-cari sedaritadi.

Bunyi grasak-grusuk yang sepertinya ada di sekitar posisi Suri membuat pria yang sedang menyalakan puntung rokok di celah bibirnya dengan pemantik itu cukup risih, Suri menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, lalu ia mengangkat kepalanya.

Menemukan seorang gadis sedang berada di atas batang pohon, mencoba meraih sesuatu.

"....Devin?" Suri menyipitkan kedua matanya dan melihat gadis bersurai hitam kelam yang sepertinya menyadari namanya dipanggil menoleh ke bawah; Membelalakkan kedua matanya saat melihat Suri berada tepat di bawah batang pohon tersebut.

Perempuan itu segera menutup bawah roknya, tetapi aksinya membuat dirinya kehilangan keseimbangan tubuh - Dan batang pohon itu mulai patah seketika, membuat Devin memekik kemudian menangkap sesuatu yang barusan ia raih sedaritadi bagian tujuannya.

Suri melotot kaget dan tanpa pikir panjang, ia sendiri pun menangkap Devin dengan menggendongnya ala bridal style; Pria yang masih menyelipkan rokok di mulutnya itu menatap sinis ke arah Devin yang masih memejamkan kedua matanya, berpikir kalau ia telah mati di tempat.

Untung saja batangan pohon barusan terjatuh tidak ke arah mereka, terlebih lagi Suri juga menghindar dengan cekatan sekaligus menangkap sang gadis.

Lelaki itu perlahan memudarkan pandangan tajamnya pada Devin saat melihat sesuatu yang dipeluk oleh Devin; Yaitu anak kucing.

Devin meringis kecil, lama-kelamaan ia membuka kedua matanya dan saat menemukan Suri telah memandanginya dengan datar - Bintik-bintik penyakitnya mulai muncul ke seluruh tubuh.

"..S-Suri.." Kerjap Devin tak percaya.

Pria yang dipanggil Devin barusan hanya menghela napas pendek, kemudian menurunkan Devin dari gendongannya dengan hati-hati. "Lo ngapain sih."

Devin segera berjongkok dan menaruh anak kucing itu ke tanah, anak kucing tersebut hanya mengeong lalu berjalan menjauhi posisi mereka berdua.

"..Tadi..Ngeliat kucing itu kejebak di pohon jadi.." Devin yang akhirnya berdiri lagi, kembali menunduk tak berani memandang Suri.

"Lo dengan nekat nyelametin gitu?" Tanya Suri sarkatis, "Coba bayangin kalo gak ada gua barusan, lo bakalan gimana."

Devin menganggukkan kepalanya singkat, "..Iya, makasih ya."

Suri memutar kedua bola matanya ketika mendengar ucapan gagap dari Devin, ia melepas puntung rokok dari mulutnya, kemudian membuangnya ke tanah - Menginjak-injak rokok yang telah ia gunakan, dan aksinya hanya ditonton datar oleh Devin sendiri.

"Gue liat kemaren lo sama Merda." Ujar Suri tiba-tiba.

"..Apa?" Devin segera bergidik ngeri.

Suri pun menolehkan kepalanya sedikit dengan diikuti pandangan sinisnya; Membuat Devin menundukkan kepalanya kembali. "Elo yang di kelas ama Merda, pas si Sani jambak-jambakan ama Merda juga, terus lo ngancem Merda kalo lo bakalan ngelapor ke Kesiswaan."

Gadis tersebut menelan ludahnya, "..O-Oh, yang itu.."

"Kenapa lo ngebela gue?" Suri mengangkat kedua alisnya, ingin meminta jawaban jelas dari Devin.

Dumb DumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang