11

21.9K 2K 20
                                    

11; Make Me Crazy

~

Seminggu setelah acara inap-menginap di rumah Devin, semuanya terasa berubah.

Bagi Suri.

Rumor Sani dan Musa sudah pacaran cepat sekali menyebar di SMA Pasopati; Bahkan guru-guru pun tahu. Harun juga Devin seperti biasa masih berteman baik dengan kedua orang itu, ditambah Merda yang sekarang cukup akrab dengan Devin, mereka kelihatan sering jalan-jalan berlima bersama.

Dan berat bagi Suri sekarang, jika ia ingin berbicara dengan satu gadis itu.

Sani.

"...." Suri menatap kosong ke layar iPhone di genggamannya, memperlihatkan timeline di Home LINE-nya, Sani baru saja mengganti Display Picture-nya dengan Musa. Sedangkan Devin dengan Harun juga Merda.

Ia segera menutup ponsel-nya kembali dan memasukkannya ke dalam saku jaket yang ia kenakan, jam pulang sekolah sudah tiba-Suri memang sudah sedaritadi di dalam mobilnya, tetapi tak berniat untuk menjalankan mobilnya karena masih ingin melihat orang yang ditunggunya keluar dari pagar sekolah, ya tentu saja perempuan yang baru berpacaran itu.

Namun, Suri memilih untuk mengurungkan niatnya. Ia langsung menjalankan mobilnya melewati sekolah. Membiarkan berbagai pikiran dan masa lalunya menghantui benak-nya pada saat itu.

Lagi-lagi ia telat.

Dulu Sani bersama Harun, sekarang perempuan itu sudah dengan Musa.

Tapi pada dasarnya, Suri memang tak bisa menghadapi perempuan sama sekali. Bodoh.

Di tengah jalan, matanya menemukan seseorang yang sedang berbicara dengan seorang wanita berkisar 40-an; Jalannya mobil Suri pun ia turunkan kecepatannya, Suri menghela napas saat mengetahui siapa dia.

Devin.

"....Ngapain?" Kening Suri mengernyit, dan lama-kelamaan raut wajahnya berubah menjadi tak suka.

Ia mendapatkan Devin yang sedang ditarik lengannya oleh wanita tersebut, sudah terlihat jelas kalau Devin tak nyaman dengan hal itu. Suri langsung memberhentikan mobilnya di sebelah Devin, dan meng-klaksonnya kencang, membuat kedua orang tersebut menoleh kaget.

Suri menurunkan kaca jendela di samping jok-nya, langsung bertatap-tatapan dengan Devin yang masih tercengang. "Masuk buru."

Dan perempuan itu awalnya hanya mengerjapkan matanya; Tetapi ia segera menepis lengannya dari wanita tadi, dan masuk ke dalam mobil Suri, mengambil jok di samping Suri.

"Devin, tunggu!" Wanita itu memanggil, lalu Devin hanya memalingkan mukanya dari wanita tadi.

Suri segera menancapkan gas-nya, menjauhi wanita tersebut pergi.

Tentu Devin tahu, sebenarnya Suri menunggu penjelasan yang akan dilontarkan oleh Devin sendiri-tetapi Devin masih gugup, untuk berkata apapun.

"Nggak usah cerita, kalo nggak mau." Tukas Suri, seperti baru saja membaca pikiran Devin.

Devin menggeleng pelan, "Itu Ibu kandungku."

Dan Suri segera bungkam, ia berusaha terlihat tenang sambil menyetir. Sebenarnya kalau saja ia benar-benar memperlihatkan rasa kagetnya, ia bisa menoleh melotot pada Devin, tapi ia rasa, ia tak perlu melakukan hal itu.

"Tadi aku ketemu di jalan pas mau pulang naik angkot, dan..Gitu, Ibu minta maaf berkali-kali terus dia kayak minta aku ikut sama dia, ada yang mau dia omongin segala macem.." Jelas Devin, lemah.

Dumb DumbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang