Chapter 2

721 44 0
                                    

Bel istirahat berbunyi, smua siswa termasuk diriku berjalan keluar kelas dengan senang hati.

"Arka! Tungguin dong!" Teriak jena dari belakang,

"apaan sih, na?" Tanyaku

" ikutan ke kantinnya" ucap jena tersenyum lebar

"woi!! Tungguin aku juga" ucap raka berlari menghampiri kami

"jangan berduaan aja kayak orang pdkt" goda raka

"apa kau bilang!?" Tanya jena marah,

aku menjitak kepalanya

"bilang aja cemburu" godaku

"enak aja, aku gak cemburu" ucap raka memalingkan wajahnya yang terlihat merah, aku bisa membaca pikirannya, ia cemburu.

Aku tertawa, "kalo suka bilang, jangan diem aja kayak patung" ucapku sambil melangkah pergi

"arka! Tunggu!" Teriak jena dan raka.

aku sudah selesai makan sejak tadi, dan sekarang aku berbaring menatap langit di atap sekolah.

"Arka!" Panggil seorang laki-laki menutupi langit yang sedang kutatap aku tersenyum lebar

"kak juna!" Panggilku,

dialah pangeran werewolf, aku langsung mengubah posisiku menjadi duduk

"sedang apa?" Tanya kak juna

"hmm... tidak ada"jawabku,

"oh, ngomong-ngomong kau masih bertahan?" Tanya kak juna

"jika mereka belum tau aku masih bisa bertahan" jawabku

"arka tinggalah di istana werewolf " pinta kak juna

"entahlah kak, tapi aku akan memikirkannya" jawabku

"aku menunggu jawabanmu Arka, ayah menunggumu" ucap kak juna

"aku tau itu, aku masih ingin tinggal dengan ibu" ucapku

"Arka, kau tau semua rahasiannya kan?" Tanya kak juna

"tentu saja, hubungan terlarang raja dengan ibuku" jawabku

"maka dari itu, ayah ingin kau tinggal dengannya sebelum mereka tau" ucap kak juna, aku hanya terdiam.
.
.
.
.
Gimana??? Sorry terlalu pendek, give your vote and comment

Half of mineWhere stories live. Discover now