Chapter 5

478 34 3
                                    

Sementara itu...

"Rena kenapa arka belum juga pulang?" Tanya nyonya Riku pada anaknya

"hmmm...nanti juga pulang" ucap rena acuh

"riko, wika kalian tau adik kalian?" Tanya nyonya riku lagi

"aku disini ibu" ucap seorang anak laki-laki sangat mirip dengan Arka namun kulitnya lebih pucat

"Arka, kenapa baru pulang? Kau kemana saja?" Tanya nyonya riku

"tenanglah sayang, aku baru saja merubah Arka menjadi vampire agar dia bisa makan bersama kita" ucap tuan riku

"benarkah? Arka pasti lapar, ayo kita makan!" Ajak nyonya riku,

Arka hanya tersenyum lebar.
Yang sebenarnya terjadi adalah, setelah tuan Riku mendapatkan mata Arka, dengan sihir yang ia punya, ia mengembangkannya menjadi arka yang lain dengan darah vampire.

Back to real arka pov

Aku tersadar, aku tau mataku diperban, mungkin aku akan kehilangan mataku.

"Arka kau sudah bangun?" Terdengar suara kak juna

"kak juna? Kau dimana?" Tanyaku

"aku disini arka" ucapnya aku bisa merasakan genggaman tangannya yang hangat

"aku dimana?" Tanyaku

"sudahlah arka, istirahatlah" ucap kak juna.

Dokter membuka perban dimataku perlahan. Aku membuka mataku, terlihat kak juna dengan wajah terkejut menatapku ,
"ada apa kak?" Tanyaku,

tidak ada jawaban darinya ia melamun menatap mataku

"kak juna!" Panggilku

"ah! Arka! Kau baik-baik saja?" Tanyanya,

aku mengangguk.

"Arka!!!" Panggil jena dan raka masuk dengan 2 orang wanita paruh baya,

mereka ber empat terlihat terkejut saat menatap mataku

"ada apa? Ada yang aneh?" Tanyaku

"Arka...matamu... ah lupakan! Kau baik-baik saja?" Tanya raka,

aku mengangguk

"pangeran juna, apa yang terjadi dengan Arka, kami langsung berlari kesini setelah mendengar pangeran Arka terluka" ucap kedua wanita itu .

"ceritanya panjang ibu rea, bibi kim" jawab kak juna,

jena duduk disampingku lalu menyentuh pipiku, terbersit kecemburuan dihati raka

"j..jena ada apa?" Tanyaku

"mata itu..." ucap jena lalu memelukku

"Arka, ini bibi kim istri perdana mentri dan kau tau kan ia ibu jena dan ibu rea adalah selir ayah jadi raka adalah saudaramu" ucap kak juna,

aku hanya tersenyum

"jena? Ada apa denganmu?" Tanyaku,

jena masih memelukku

"diamlah sebentar saja!" Ucap jena, aku merasa tidak enak dengan Raka

"pangeran Juna, apa kau sudah katakan pada permaisuri tentang ini?" Tanya ibu rea

"belum ibu, aku akan memberitahunya nanti" jawab kak juna

"jena, berhentilah memeluk pangeran arka !" ucap bibi kim,

jena tetap diam memelukku

"jena!" Panggilku

"pangeran teo" gumamnya

"ah? Siapa itu?" Tanyaku

"jena, arka butuh istirahat, kau bisa mengunjunginya lagi nanti" ucap kak juna,

"tidak mau!" Tolah jena, raka menarik tangannya

"apa!?" Tanya jena marah, jena menangis.

"Kita harus pergi! Biarkan arka istirahat!" Ucap raka menarik tangannya.

Aku tidak tau siapa pangeran teo sebenarnya, namun yang membuatku penasaran adalah jena.

"Arka, kau berangkat kesekolah hari ini?" Tanya kak juna dengan seragam sekolahnya yang sama denganku.

"Iya kak" jawabku

"kau belum pulih, istirahatlah saja dirumah" ucap kak juna

"tidak kak, aku harus masuk sekolah" ucapku,

"juna! Arka dimana?" Tanya seseorang wanita dengan wajah cemas

"aku disini" jawabku, wanita itu adalah ibu kak juna atau bisa dibilang ratu serigala, ia terdiam menatapku,

"ada apa, ibu?" Tanya kak juna

"arka, baik-baik saja kan?" Tanyanya

"aku baik-baik saja ratu" ucapku

"panggil aku ibu, kenapa kau masuk kesekolah? Kau masih sakit nak" ucap ratu

"tidak apa ibu, aku harus masuk kesekolah" ucapku

"tidak! Kau harus istirahat, bagaimana jika terjadi sesuatu?" Tanya ratu

"ibu, percumah saja memaksa arka, ia itu keras kepala" ucap kak juna

"arka harus menuruti kata ibu, arka harus istirahat!" Paksa ratu

"ibu, i'm ok, aku harus masuk kesekolah, karna ada pemilihan dewan siswa hari ini" ucapku

"baiklah, jika terjadi sesuatu katakan pada kakakmu ya!" Pinta ratu, aku mengangguk.
.
.
.
.
gimana??? Hyaah...yang ini panjang banget ya? Hehe sorry banget. Jangan lupa vote and comment

Half of mineWhere stories live. Discover now