Chapter 10

95 11 0
                                    

Hari ini keluarga Aska dan Arka bertemu. Mereka berdebat cukup lama mengenai Aska yang membawa Arka pergi.

"Aska tidak membawa Arka pergi!" ucap Tuan Rei

"Jika ia tak membawa Arka lalu kau akan bilang mereka kabur bersama? " tanya Pangeran Juna

"Begini saja, kita bekerjasama untuk mencari mereka di kota itu, setelah dapat kita urus masalah masing-masing, bagaimana? " tawar Raja kei, Raja dari kerajaam Werewolf

"Ayah! Ayah tidak bisa melakukan itu! " protes Pangeran Juna

"Diam Juna! " bentak Raja Kei

"Baik, aku setuju" jawab Tuan Rei

Sementara itu...

"Kau gila! Kau ingin kita tertangkap?" tanyaku

Ide gila Aska mengenai penyerangannya di markas utama dan mengambil alih, membuatku gila.

"Jika kita bisa menguasainya kita bisa membangun kerajaan baru"

"Tapi, menghancurkan mereka sama dengan menghancurkan pemerintahan kota ini" ucapku

"Aku tau, maka dari itu kita juga akan merebutnya! " ucap Aska

"Kau gila! Menghancurkan kota ini sama dengan membuat negara ini ikut campur, dasar bodoh! " maki ku kesal

"Lalu kau mau melakukan apa? Hanya diam disini menunggu ditangkap? " tanya Aska

"Tentu tidak, aku ingin kita segera pindah ke tempat lain" jawabku

"Memang kau mau kemana? " tanya Aska

"Kemana pun asal tidak disini" jawabku

"Terserah saja, tapi.... " kalimat Aska terpotong oleh suara nyaring sirine, entah sirine apa itu.

"Semua penduduk diharap berlindung didalam rumah, kota ini sedang diserang" terdengar suara mengucapkan hal itu

"Diserang? Siapa yang menyerang? Jangan-jangan! " Aska terlihat panik

"Sial! Aska! Tidak ada hal lain selain berlindung disini" ucapku

Aku sendiri mulai panik setengah mati, aku mulai menutup semua jendela mengunci semua pintu. Keadaan sunyi selama beberapa jam dan kami tidak tau apa yang terjadi.

Perlahan aku mengintip dari balik jendela. Terlihat kak Juna dan Raka, aku terkejut karna ada beberapa vampire bersama mereka. Ini aneh, apa mereka bekerja sama?.

"Arka, berhentilah mengintip! Nanti kita ketahuan! " ucap Aska

"Diamlah! " ucapku

Aku langsung menutup gordennya saat kak Juna menyadari tatapanku.  Aku hanya bisa berharap kak Juna tidak tau jika itu aku.

Seseorang membuka pintu rumah kami secara paksa. Aska bersembunyi dibalik punggungku, aku hanya berharap itu bukan mereka

Half of mineWhere stories live. Discover now