Chapter 6

472 30 2
                                    

Aneh, itulah yang ada dipikiranku. Bagaimana bisa aku terpilih menjadi ketua dewan siswa? Aku tidak terbiasa menjadi ketua.

"Kenapa harus aku?" Gumamku

"sudahlah arka, terima saja, lagipula kepala sekolah yang memilihmu" ucap raka

"ok, by the way mana jena?" Tanyaku

"itu dia" tunjuk raka pada seorang perempuan berambut panjang kecoklatan.

Jena duduk disamping raka

"ada apa denganmu pagi ini?" Tanyaku

"diam! Jangan membuatku menatap matamu" ucap jena

"ada apa dengan mataku?" Tanyaku,

"aku bilang diam!" Bentak jena

"sudahlah sayang, jangan marah-marah terus" ucap raka menaruh kepala jena dalam pelukannya.

Aku rasa mereka sedang pacaran.

Kepala sekolah masuk kedalam kelas, mengenalkan seorang murid baru dengan wajah benar-benar mirip denganku hanya saja rambutnya bewarna putih dan kulitnya yang pucat dan aku tau dia vampire.

"perkenalkan namaku aska" ucapnya sambil menatapku,

aku memberikan tatapan tajam padanya, aku tidak pernah punya saudara kembar.

"Arka, apa aska kembaranmu?" Tanya guru dikelas

"aku rasa begitu" jawab aska

sebelum aku menjawab, dan sialnya aska duduk disampingku

"kau werewolf?" Bisiknya

"jika memang iya kenapa?" Tanyaku

"tidak, mau berteman denganku ketua dewan murid" pintanya

"kau tau seorang vampire tidak akan pernah berteman dengan werewolf, tapi untuk disekolah kurasa it's ok" jawabku, ia tersenyum

"oh ya, kurasa kau vampire baru" bisikku,

ia hanya tersenyum lebar.

Sebenarnya aku hanya main-main dengan aska, tapi aku benar-benar merasa sangat nyaman berteman dengannya.

"Ayolah arka! Kau ini pangeran arka mana mungkin kau berteman dengan vampire?" Tanya raka,

"urus saja pacarmu sana" godaku

"arka! Mau membantuku mencari perpustakaan?" Tanya aska muncul

"kau tidak tau perpustakaan?" Tanyaku,

ia menggeleng.

aku rasa kak juna akan marah saat melihatku berjalan dengan seorang vampire, dan benar saja walaupun tidak marah tapi ia menatapku tajam saat ini, tapi beberapa detik kemudian ia terkejut melihat aska.

"Ah arka, kau kan ketua dewan siswa, kenapa kau tidak mengeluarkan peraturan agar werewolf dan vampire berteman?" Tanya arka,

kak juna yang duduk di bangku seberang tersedak dengan sebotol minuman yang ia minum

"kurasa tidak mungkin, dan mungkin aku kena marah karna berteman denganmu saat ini" ucapku

"aneh ya, kenapa mereka tidak bisa bersatu?, padahal kudengar raja werewolf pernah melakukkan hubungan terlarang dengan...seorang wanita vampire hingga punya seorang anak" ucap aska,

dan itu membuatku seperti tersambar petir, kak juna berdiri dan langsung menggenggam erat kemeja aska

"hati-hati jika bicara, vampire baru! Sekali lagi kau mengucapkan hal yang berkaitan dengan ayahku, kau akan mati!" Ancam kak juna

"kak, sudahlah! Ini perpustakaan" ucapku

"arka! Aku menunggumu diruanganku sepulang sekolah!" Ucapnya marah.

"Jadi...pangeran juna itu kakakmu?" Tanya aska,

kami ada ditaman sekolah saat ini,

"dan kau membahas tentang ibuku tadi" ucapku

" tunggu, ibumu? Tapi dicerita itu, itu ibuku atau mungkin kau sudara kembarku?" Tanya aska

"entahlah, aku tidak mengerti, dan sekarang aku menjadi pangeran werewolf sekaligus ketua dewan siswa, benar-benar menyebalkan" ucapku,

aska menepuk punggungku beberapa kali lalu memelukku hangat, aku seperti bertemu dengan sisi lain dari diriku sendiri saat ini.

Kak juna memecahkan gelas tepat dihadapanku,

"arka!, kau tidak bisa berteman dengan seorang vampire seperti ini! Kau sudah melanggar peraturan!" Bentak kak juna,

baru kali ini ia marah padaku

"kau itu seorang pangeran, berteman dengan musuh adalah sebuah aib!" Bentaknya lagi

"memang kenapa jika aku berteman dengannya!!" Teriakku marah,

kak juna terdiam menatapku

"itu bukan urusanmu!" Teriakku,

tiba-tiba saja kepalaku terasa sakit, aku bisa merasakan aliran darah serigala yang tak biasa mengalir kuat didalam tubuhku, aku berteriak kesakitan

"arka! Maafkan aku, aku tidak bermaksund membuatmu marah, maafkan aku arka" ucap kak juna memegang kedua bahuku,

aku terduduk, terdengar suara retakan tulang tepat didalam tubuhku

"tahan emosimu arka!" Ucap kak juna, aku terus berteriak kesakitan.

Writer pov
Arka berubah menjadi seekor monster serigala besar dengan mata yang merah. Juna tidak bisa berkutik dengan apa yang ia lihat, ia tidak bisa menenangkan arka, arka berlari keluar istana, dan juna hanya bisa mengejarnya. Raja dan ratu yang mendengar suara lolongan arka langsung berlari mengejar arka yang masuk kedalam hutan.

"Arka! " panggil juna karna arka sudah ada diperbatasan netral, tempat dimana bangsa serigala maupun vampire bisa memasukinya, aska berada disana, berdiri menatap seekor monster besar yang terlihat marah,

"aska!" Panggil nyonya riku beserta kakak-kakak aska, aska hanya menatap kosong arka yang saat ini sedang marah.

Arka mulai tenang hanya dengan menatap mata aska, ia kembali kewujud manusianya. Aska menangkap tubuh arka yang hampir terjatuh,

"ada apa denganmu?" Tanya aska,

"aku lelah" bisik arka,

"kau mudah emosi" ucap aska

"aku...tidak peduli kau vampire atau bukan, kau tetap temanku" bisik arka,

semua yang ada disana hanya bisa menatap dalam diam dengan apa yang mereka lihat.
.
.
.
.
.
.
Gimana??? Suka gak lihat aska ma arka? Kalo suka vote dan kalau ada sesuatu yang mengganjal comment please.
Aku butuh saran dari kalian!
Buat gambaran artis buat arka ma aska terserah kalian aja deh...

Half of mineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang